MANFAATKAN
SISA UMUR UNTUK MENDAPATKAN HUSNUL
KHATIMAH
Disusun oleh : Azwir
B.Chaniago
Rentang umur umat Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasalam
adalah antara 60-70 tahun sebagaimana disebutkan dalam sabda beliau, dari Abu Hurairah
:
أَعْمَارُ أُمَّتِي مَا بَيْنَ
السِّتِّينَ إلَى السَّبْعِينَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوْزُ ذَلِكَ
Umur umatku (umumnya berkisar) antara 60 sampai 70
tahun. Sedikit di antara mereka melewati itu. (H.R at Tirmidzi).
Oleh karena itu sangat beruntung orang orang yang
masih hidup pada usia diatas 60 tahun atau lebih. Ini termasuk nikmat yang
besar SEBAGAI KESEMPATAN TERAKHIR untuk berusaha keras mendapatkan HUSNUL
KHATIMAH yaitu akhir hidup yang baik dengan memanfaatkan sisa umur ini untuk menambah ketaatan kepada Allah
Ta'ala.
Sungguh, ketika seorang hamba sudah berada di umur 60
keatas tentu saatnya diwafatkan Allah Ta'ala SUDAH DEKAT ATAU SUDAH DEKAT
SEKALI. Dengan demikian maka seseorang
yang sudah diatas 60 tahun ini SUDAH SANGAT SERING MENGINGAT MATI dan
ini bermanfaat baginya. Dalam satu hadits dari Abu Hurairah
disebutkan :
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رضي
الله عنه قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- « أَكْثِرُوا ذِكْرَ
هَاذِمِ اللَّذَّاتِ ». يَعْنِى الْمَوْتَ.
Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu meriwayatkan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
Perbanyaklah mengingat pemutus kelezatan, yaitu kematian. (H.R at Tirmidzi).
Ad-Daqqaq berkata : Siapa
yang banyak mengingat mati, ia akan dimuliakan dengan tiga perkara : (1)
Bersegera untuk bertaubat. (2) Hatinya merasa cukup. (3)
Giat dan semangat dalam beribadah. Sebaliknya, siapa yang melupakan mati ia
akan dihukum dengan tiga perkara : (1) Menunda nunda taubat. (2) tidak ridha dengan
perasaan cukup. (3) Malas atau lalai dalam beribadah. (Kitab at
Tadzkirah, Imam al Qurthubi).
Sungguh jika seorang hamba menjalani hidupnya dengan
cara yang baik maka dia akan bisa mengakhiri hidupnya dalam keadaan baik atau
husnul khatimah.
Oleh karena itu mulai SAAT
INI JUGA betul betul fokuslah untuk melakukan amal
shalih karena ini adalah KESEMPATAN TERAKHIR sebelum diwafatkan.
Sungguh udzur atau alasan sudah tidak ada lagi. Rasulullah Salallahu 'alaihi
Wasallam bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرةَ
رَضِي اللهُ عَنْهُ، عَنَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:
« أَعْذَرَ اللهُ إِلَى امْرِىءٍ أَخَّرَ أَجَلَهُ حَتَّى بَلَغَ سِتِّيْنَ
سَنةً » رَوَاهُ الْبُخَارِىُّ.
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Allah tidak lagi menerima
udzur (alasan) dari seseorang, setelah Dia menangguhkan umurnya hingga mencapai
enam puluh tahun. (H.R Imam Bukhari).
Selain itu ketahuilah bahwa
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya setiap amalan
tergantung pada akhirnya. (H.R Imam Bukhari).
Wallahu A'lam. (3.009)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar