TETAP MEMBERI PERINGATAN MESKIPUN DIABAIKAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Manusia diciptakan dalam keadaan lemah, yaitu
sebagaimana dijelaskan Allah Ta’ala dalam firman-Nya :
وَخُلِقَ الْإِنْسَانُ ضَعِيفًا
Dan manusia diciptakan dalam keadaan lemah. (Q.S
an Nisa’ 28)
Syaikh as Sa’di berkata : Manusia itu lemah
secara fisik, lemah dalam kehendak, lemah dalam bertekad dan lemah dalam iman
dan kesabaran. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Tersebab berbagai kelemahannya dan tak pula berusaha
memperkuatnya, maka banyak manusia yang tak melaksanakan perintah Allah Ta’ala.
Melanggar larangan-Nya. Ada pula yang terkadang taat terkadang lalai. Apalagi
manusia memiliki hawa nafsu yang cenderung kepada keburukan. Dan juga ada
syaithan yang selalu berusaha menggelincirkan manusia kepada kesesatan.
Oleh karena itu, hamba hamba Allah hendaklah
saling memberi peringatan, saling menasehati sehingga jika ada yang tergelincir
kepada keburukan bisa segera diselamatkan. Allah Ta’ala berfirman :
فَذَكِّرْ إِنْ نَفَعَتِ الذِّكْرَىٰ
Oleh sebab itu berilah peringatan karena peringatan itu bermanfaat. (Q.S al
A’la 9).
Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin berkata
: Sebagian ulama berpendapat : Maknanya, berilah peringatan bagaimanapun
kondisinya. Mudah mudahan mereka mendapat manfaat dari peringatan tersebut.
Berilah peringatan bagaimanapun kondisinya
karena peringatan itu akan bermanfaat. Bermanfat bagi orang yang beriman dan
bermanfaat bagi yang memberi peringatan.
Selain itu ada pula ulama yang berpendapat :
Jika menurutnya peringatan itu memberi manfaat maka dia wajib memberi
peringatan. Jika menurutnya tidak memberi manfaat maka dia bebas memilih,
antara memberi peringatan atau tidak.
Walhasil, kata beliau : Peringatan harus
disampaikan meskipun menurutmu tidak bermanfaat. Karena kelak pasti bermanfaat
bagimu. Orang orang akan tahu bahwa perkara yang engkau peringatkan itu wajib
atau haram.
Jika engkau diam sementara orang orang yang
mengerjakan haram, mereka akan berkata : Sekiranya perbuatan ini haram, tentu
orang orang berilmu akan memberi peringatan. Atau kalau perbuatan itu wajib
tentu orang orang berilmu akan memerintahkannya.
Jadi, peringatan harus disampaikan, syariat
harus disampaikan baik bermanfaat bagi yang diseru maupun tidak. (Tafsir Juz
‘Amma, dengan sedikit diringkas).
Oleh karena itu, orang orang beriman akan
selalu saling memberi peringatan dan nasehat sesuai keadaan dan kemampuannya.
Sungguh, Allah Ta’ala telah menjelaskan
bahwa memberi peringatan haruslah terus menerus dan PERINGATAN itu akan
bermanfaat, sebagaimana firman-Nya :
وَذَكِّرْ فَإِنَّ الذِّكْرَى تَنفَعُ
الْمُؤْمِنِينَ
Dan tetaplah memberi peringatan karena
sesungguhnya peringatan itu bermanfaat bagi orang bagi yang
beriman. (Q.S adz Dzariyat 55).
Syaikh as Sa’di berkata : Peringatan yang sempurna
adalah peringatan yang menyebutkan KEBAIKAN, KEINDAHAN DAN KEMASHLAHATAN yang
terdapat pada apa yang diperintahkan. Juga disebutkannya MUDHARAT dari apa apa
yang dilarang. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.922)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar