BANYAK BERDOA DAN MEMOHON AMPUN
MENGHADAPI
MUSIBAH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Musibah berupa ujian akan mendatangi orang
orang beriman kapan saja Allah Ta’ala berkehendak. Musibah atau ujian itu bisa
terjadi pada diri, keluarga, harta bahkan bisa pada masyarakat banyak.
Untuk bisa diringankan dan dijauhkan dari
berbagai masibah serta mara bahaya maka ada banyak cara yang dianjurkan dalam
syariat Islam. Paling utama dan utama sekali adalah berbaik sangka kepada Allah
Ta’ala. Oleh sebab itu setiap hamba hendaklah senantiasa MENGAMBIL SIKAP
BERBAIK SANGKA ATAU HUSNU ZHAN kepada-Nya.
Ketahuilah bahwa ada beberapa
dalil menjelaskan tentang kebaikan dan keutamaan ketika seorang
hamba berbaik sangka kepada Allah Ta’ala :
(1) Hadits qudsi yang riwayatkan oleh Imam Bukhari
dan Imam Muslim.
يَقُولُ اللهُ تَعالىَ : أَنَا عِنٌدَ
ظَنِّ عَبٌدِى بِي
Allah Ta’ala berfirman : Aku sesuai dengan
sangkaan hamba-Ku kepada-Ku.
(2) Hadits qudsi yang diriwayatkan oleh Imam
Ahmad.
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي ، إِنْ
ظَنَّ بِي خَيْرًا فَلَهُ ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ
Aku sesuai dengan sangkaan hamba-Ku kepada-Ku.
Bila dia bersangka baik kepada-Ku maka KEBAIKANLAH BAGINYA. Bila dia
bersangka buruk maka KEBURUKANLAH BAGINYA.
Diantara perkara yang penting pula agar
dijauhkan dan diringankan dari marabahaya maka sangatlah dianjurkan untuk
BANYAK BERDOA DAN MEMOHON AMPUN.
Pertama : Banyak berdoa memohon kebaikan
kepada Allah Ta’ala
Ketahuilah bahwa doa bermanfaat terhadap apa
yang belum ataupun sudah terjadi.
عن عائشة رضي الله عنها قالت
: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: لا يغني حذر من قدر و الدعاء ينفع مما نزل
ومما لم ينزل وإن البلاء لينزل فيتلقاه الدعاء فيعتلجان إلى يوم القيامة.
Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata
bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Sikap kehati-hatian
tidak menahan dari takdir, dan doa bermanfaat dari apa yang terjadi (turun)
ataupun yang belum terjadi (turun) dan sesungguhnya bala benar-benar akan turun
lalu dihadang oleh doa, mereka berdua saling dorong mendorong sampai hari kiamat.
(H.R al Hakim, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Oleh karena itu, orang orang beriman setiap
saat bermohon kepada Allah Ta’ala agar diberi kebaikan di dunia dan kebaikan di
akhirat yaitu dengan doa yang diajarkan-Nya :
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا
حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Ya Rab kami, berilah kami kebaikan di dunia
dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari adzab neraka. (Q.S al Baqarah
201)
Selain itu, biasakanlah membaca dzikir pagi dan dzikir petang karena dalam
rangkaian dzikir pagi dan petang
sangatlah banyak kalimat atau permohonan kepada Allah untuk dijauhkan
dari berbagai kesulitan dan marabahaya serta musibah. Diantaranya adalah :
(1) Berdasarkan hadits riwayat Imam Muslim dan
yang selainnya.
أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ
الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ
هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ
هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ
وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي
الْقَبْرِ
Kami telah memasuki waktu pagi dan
kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak
disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan
bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku
mohon kepada-Mu KEBAIKAN DI HARI INI DAN KEBAIKAN SESUDAHNYA. Aku berlindung
kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya.
Wahai Rabbku, aku
berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung
kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.
(2) Berdasarkan hadits riwayat
Imam Bukhari dalam Adabul Mufrad dan yang selainnya.
اَللَّهُمَّ
عَافِنِيٌ في بدني اَللَّهُمَّ عفني فيٌ سَمٌعِي, اَللَّهُمَّ عَفِنِيٌ فِي
بَصَري, لاالهَ إلاّ أنٌتَ, أَللّهُمَّ إنِّييٌ أعوٌذُ بِكَ مِنٌ الكُفٌرِ
وَالفَقٌرِ , وَأعوٌذُ بِكَ مِنٌ عَذَابِ
القَبٌرِ , لا إِلهَ إلاَّ أنٌتَ.
Ya
Allah, SELAMATKANLAH TUBUHKU (dari penyakit dan dari apa yang tidak aku
inginkan). Ya Allah selamatkanlah pendengaranku (dari penyakit dan dari apa
yang tidak aku inginkan).Ya Allah selamatkanlah penglihatanku. Tidak ada ilah
yang berhak diibadahi dengan benar kecuali Engkau.
Ya
Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku
berlindung kepada-Mu dari siksa kubur. Tidak ada ilah yang berhak diibadahi
dengan benar kecuali Engkau.
(3) Berdasarkan
hadits riwayat at Tirmidzi dan yang selainnya.
بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ
وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
Dengan menyebut nama Allah yang
dengan nama-Nya TIDAK ADA SESUATU YANG MEMBAHAYAKAN baik di bumi maupun di langit. Dia-lah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.
(4) Berdasarkan hadits riwayat
Imam Ahmad dan an Nasa’i.
أَعُوٌذُ بِكَلِماتِ اللهِ
التَّا مَّاتِ مِنٌ شرِّ مَا خَلَقَ
Aku
berlindung dengan kalimat kalimat Allah yang sempurna, dari kejahatan sesuatu
yang diciptakan-Nya.
Kedua
: Banyak memohon ampun.
Sungguh hamba hamba Allah yang selalu memohon
ampun terhambat dari adzab Allah, yaitu sebagaimana firman Allah Ta’ala :
وَمَا كَانَ
اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab
mereka sedang mereka (masih) memohon ampunan. (Q.S al Anfaal 33).
Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah pencegah
adzab dari mereka pada hal sebab sebab turunnya adzab itu telah tercapai.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda
:
الْعبدُ آمنٌ من عذابِ الله عزَّ وجلَّ
ما اسٌتغفرَ الله عزَّ وجلَّ
Hamba akan aman dari adzab Allah ‘Azza wa
Jalla selama dia beristighfar, meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla. (H.R
Imam Ahmad).
Oleh karena itu kebaikan akan mendatangi para
hamba ketika : (1) BERBAIK SANGKA KEPADA
ALLAH TA’ALA. (2) BANYAK BERDOA MEMOHON KEBAIKAN (3) BANYAK MEMOHON AMPUN
KEPADA-NYA.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.923)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar