SESEORANG TERPENGARUH OLEH TEMAN AKRABNYA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, Allah Ta’ala telah mentakdirkan
manusia menjadi makhluk sosial yang butuh teman untuk bergaul, berkomunikasi
bahkan untuk tolong menolong. Tetapi ketahuilah bahwa teman, apalagi teman
akrab yang punya kelakuan tak baik sering menjerumuskan seseorang kepada
keburukan. Begitupun sebaliknya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah
mengingatkan tentang hal ini dalam sabda beliau :
الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ
أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang akan mencocoki agama (atau
kebiasaan) teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan
menjadi teman karib kalian. (H.R Abu Daud, at Tirmidzi dan Imam Ahmad dari Abu
Hurairah, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
Bahwa seorang Tabi’in, yaitu Imam Mujahid
memberi nasehat : Barangsiapa (menjelang, menghadapi) mati, maka akan datang di
hadapan dirinya orang yang satu majelis (satu tipe) dengannya. Jika ia biasa
duduk di majelis orang yang selalu menghabiskan waktu dalam kesia-siaan maka itulah yang akan menjadi teman dia
tatkala sakratul maut.
Sebaliknya jika di kehidupannya ia selalu
duduk bersama ahli dzikir (yang senantiasa mengingat Allah), maka itulah yang
menjadi teman yang akan menemaninya saat sakratul maut. (Tadzkirah, Imam al
Qurtubi).
Oleh karena itu seorang hamba hendaklah
menjauhi teman yang buruk. Bisa jadi dia memperoleh keburukan dari perbuatan
teman yang buruk dan bisa pula terbawa menjadi berkelakuan buruk pula.
Syaikh As Sa’di rahimahulah juga
menjelaskan bahwa berteman dengan orang yang bersifat tidak baik dapat
mendatangkan bahaya bagi yang berteman
dengannya. Dapat mendatangkan keburukan dari segala hal baginya.
Sungguh betapa banyak kaum yang rusak karena
sebab keburukan-keburukan mereka, dan betapa banyak orang yang mengikuti
sahabat-sahabat mereka menuju kehancuran, baik mereka sadari maupun tidak. Oleh
karena itu, sungguh merupakan nikmat Allah yang paling besar bagi seorang hamba
yang beriman yaitu Allah memberinya taufik berupa teman yang baik. Sebaliknya,
hukuman bagi seorang hamba adalah Allah mengujinya dengan teman yang buruk.
(Bahjatu Qulubil Abrar, 185)
Memilih teman yang buruk kelakuannya menyebabkan agamanya bisa rusak. Kerusakannya bukan hanya di dunia. Mereka menyesal pada hari kiamat nanti. Ketika tergelincir dari
jalan kebenaran dan terjerumus dalam kemaksiatan maka penyesalan di akhirat
akan mendatanginya dan ini penyesalan sudah tak guna.
Renungkanlah firman Allah Ta’ala berikut ini
yaitu tentang penyesalan orang orang yang salah memilih teman :
وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى
يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا
وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ
الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاًhai
Dan (ingatlah) Pada hari (ketika) orang orang
zhalim menggigit dua jarinya (menyesali perbuatannya) seraya berkata : Wahai
sekiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama Rasul.
Wahai celaka aku !. Sekiranya (dulu) AKU TIDAK
MENJADIKAN SI FULAN ITU TEMAN AKRAB (KU).
Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya
berkata : Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan
besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku.
Sungguh dia telah menyesatkan aku dari
peringatan (al Qur an) ketika (al Qur an) itu telah datang kepadaku. Dan
syaithan memang pengkhianat manusia. (Q.S al Furqan 27-29).
Memang ada baik baiknya berteman dengan banyak
orang. Akan tetapi jangan berteman akrab dengan semua orang. Pilih teman akrab
yang selalu mengajak kepada kebaikan dan menghindar dari keburukan. Insya Allah
ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.882)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar