IBADAH MENCAKUP SEMUA ASPEK KEHIDUPAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Orang orang beriman sangatlah paham bahwa
tujuan utama penciptaan manusia adalah BERIBADAH, MENGABDI DAN MENYEMBAH KEPADA
ALLAH TA’ALA. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
Aku tidak menciptakan jin dan manusia
melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56)
Syaikh as
Sa’di berkata : Inilah tujuan Allah Ta’ala menciptakan jin dan manusia. Dan
Allah Ta’ala mengutus semua rasul untuk menyeru kepada tujuan tersebut. Tujuan
tersebut adalah menyembah Allah Ta’ala mencakup : (1) Berilmu tentang Allah Ta’ala.
(2) Mencintai Allah Ta’ala. (3) Kembali kepada-Nya. (4) Menghadap kepada-Nya
dan berpaling dari selain-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Apa makna ibadah ?. Perkara ini telah
dijelaskan oleh ulama yang mumpuni ilmunya, diantaranya :
Pertama : Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah (w. 728
H.)
Ibadah adalah satu istilah yang menghimpun
seluruh apa yang dicintai dan diridhai Allah Ta’ala, berupa perkataan dan
perbuatan yang nampak (zhahir) dan yang tidak nampak (bathin). Al ‘Ubudiyah.
Kedua : Imam Ibnu Katsir (w. 774 H.)
Beliau berkata : Di dalam syariat (ibadah)
adalah suatu ungkapan dari apa yang menggabungkan kesempurnaan atau puncak
kecintaan, ketundukan dan rasa takut. (Tafsir Ibnu Katsir)
Ketahuilah bahwa ibadah itu mencakup makna
yang luas dalam semua aspek kehidupan
setiap hamba. Perkara ini ditunjukkan dalam firman Allah Ta’ala :
قُلْ إِنَّ
صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
لَا شَرِيكَ لَهُ ۖ وَبِذَٰلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا أَوَّلُ الْمُسْلِمِينَ
Katakanlah (Muhammad) : Sesungguhnya shalatku,
ibadahku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah, Rabb seluruh alam. Tidak ada sekutu
bagi-Nya dan demikianlah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang
pertama tama berserah diri (muslim). Q.S al An’am 162-163.
Jadi, ibadah itu bermakna sangat luas. Tidak
hanya berkenaan dengan kegiatan ritual. Bukan pula sekedar masalah ruku’ dan sujud di masjid. Tapi
berkaitan pula dengan kegiatan dan kehidupan seorang hamba seperti makan,
minum, tidur, bermuamalah, berhubungan dengan kegiatan ekonomi, berpolitik,
bekerjasama, saling tolong menolong dan yang lainnya.
Sungguh Islam ini adalah agama yang sempurna,
agama yang haq dan diridhai Allah Ta’ala. Islam mengajarkan dan mengatur semua
perkara yang berkaitan dengan kebutuhan manusia umumnya untuk KESELAMATAN DUNIA
DAN AKHIRATNYA.
Nah, untuk memperoleh keutamaan dan kebaikan
Islam ini secara benar dan sempurna maka Allah Ta’ala menyeru orang orang
beriman untuk mengambil dan melaksanakan Islam ini SECARA KESELURUHAN. Allah
Ta’ala berfirman :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا
ادْخُلُوا فِي السِّلْمِ كَافَّةً وَلَا تَتَّبِعُوا خُطُوَاتِ الشَّيْطَانِ
إِنَّهُ لَكُمْ عَدُوٌّ مُبِينٌ
Wahai orang-orang yang beriman !. Masuklah
kamu ke dalam Islam secara keseluruhan, dan janganlah kamu turuti
langkah-langkah syaithan. Sesungguhnya syaithan itu musuh yang nyata
bagimu. (Q.S. al Baqarah 208).
Imam Ibnu Katsir berkata : Allah Ta’ala
berfirman menyeru para hamba-Nya yang beriman kepada-Nya serta membenarkan
Rasul-Nya untuk mengambil seluruh ajaran dan syari’at Islam dan melaksanakan
seluruh perintah dan meninggalkan seluruh larangan sesuai kemampuan mereka. (Tafsir
Ibnu Katsir).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.896)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar