Rabu, 19 November 2025

SHALAT DAN DZIKIR ADALAH CAHAYA BAGI ORANG BERIMAN

 

SHALAT DAN DZIKIR ADALAH CAHAYA BAGI ORANG BERIMAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, orang orang  beriman sangat membutuhkan cahaya, penerang dan petunjuk dalam hidupnya, baik di dunia, di alam kubur atau barzakh dan di akhirat tertutama ketika meniti jembatan shirat. Oleh karena itu orang beriman selalu bedoa meminta cahaya atau petunjuk dan penerang, diantaranya :

Pertama : Dalam  surat at Tahrim ayat 8. 

رَبَّنَآ أَتْمِمْ لَنَا نُورَنَا وَٱغْفِرْ لَنَآ ۖ إِنَّكَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ

Ya Rabb kami, sempurnakanlah untuk kami cahaya kami dan ampunilah kami. Sungguh Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.

Syaikh as Sa’di berkata : Orang orang beriman memohon agar cahaya mereka disempurnakan. Allah Ta’ala mengabulkan permohonan mereka dan Allah Ta’ala mengantarkan mereka  beserta cahaya dan keyakinan yang ada pada diri mereka menuju surga yang penuh kenikmatan dan berada dekat Rabb Yang Mahamulia. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Kedua : Dalam sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasalam bahwa beliau berdoa :

اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي لِسَانِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي سَمْعِي نُورًا وَاجْعَلْ فِي بَصَرِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ خَلْفِي نُورًا وَمِنْ أَمَامِي نُورًا وَاجْعَلْ مِنْ فَوْقِي نُورًا وَمِنْ تَحْتِي نُورًا اللَّهُمَّ أَعْطِنِي نُورًا 

Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya dan di dalam lisanku (juga) cahaya. Jadikanlah di dalam pendengaranku cahaya dan di dalam penglihatanku (juga) cahaya. Jadikanlah dari belakangku cahaya dan dari depanku (juga) cahaya. Jadikanlan dari atasku cahaya dan dari bawahku (juga) cahaya. Ya Allah, berilah aku cahaya.” (HR Bukhari Muslim).

Selain berdoa, ketahuilah bahwa sungguh diantara jalan untuk mendapatkan cahaya yaitu :

Pertama : Dengan menjaga shalat.

Sungguh, bagi orang orang beriman shalat adalah cahaya. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau yang diriwayatkan dari Abdullah bin Umar :

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

Barangsiapa  yang menjaga shalat maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan, siapa saja yang tidak menjaga shalat, dia tidak akan mendapatkan cahaya, petunjuk dan keselamatan. Dan pada hari kiamat nanti, dia akan dikumpulkan bersama dengan Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf. (H.R Imam Ahmad).

Kemudian dalam hadits dari Abu Malik al-Asy’ari, disebutkan bahwa :

وَالصَّلاَةُ نُورٌ

Shalat itu adalah cahaya. (H.R Imam Muslim)

Juga dalam hadits Burairah radhiyallahu anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

بَشِّرِ الْمَشَّائِينَ فِى الظُّلَمِ إِلَى الْمَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan ke masjid dalam keadaan gelap, bahwa ia akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat. (H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi).

Tentang makna shalat adalah cahaya dalam hal ini disebutkan oleh Ibnu Rajab al Hambali, beliau berkata : Shalat bagi orang-orang mukmin di dunia adalah cahaya untuk hati mereka dan mata bathin mereka. Dengan shalat hati mereka akan bersinar dan teranglah mata bathin mereka. (Jami’ul ‘Ulūm wal Ḥikam).

Dan juga Imam an Nawawi menjelaskan tentang makna shalat adalah cahaya, beliau berkata : Shalat adalah cahaya. Maknanya, shalat bisa mencegah kemaksiatan, mencegah kekejian, mencegah kemungkaran dan memberi petunjuk pada kebenaran sebagaimana cahaya digunakan untuk menerangi.  (Syarhu an Nawawi ‘ala Muslim).

Syaikh Muhammad Shalih al Utsaimin berkata : Shalat itu adalah cahaya, cahaya bagi seseorang di dalam hatinya, di wajahnya, di dalam kuburnya dan di hari kebangkitan di aKhirat kelak. (Syarah Riyadush Shalihin).

Kedua : Dengan banyak berdzikir.

Imam Ibnul Qayyim berkata : Dzikir akan menjadi cahaya di dunia bagi orang yang melakukannya, dan menjadi cahaya bagi pelakunya ketika di dalam kuburnya, dan cahaya bagi pelakunya di akhirat nanti yang memberikan penerangan di hadapannya saat melewati shirath.

Maka tidak ada yang dapat menerangi qalbu seorang hamba dan kuburannya seperti amalan dzikir kepada Allah". (Al Waabilush Shaib).

Wallahu A'lam. (3.626).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar