Jumat, 28 November 2025

BANYAK DIAM BISA LEBIH SELAMAT

 

BANYAK DIAM BISA LEBIH SELAMAT

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Allah Ta'ala telah memberi nikmat berbicara kepada hamba hamba-Nya agar bisa bergaul dan berkomunikasi secara baik dan mudah dengan sesamanya. Ketahuilah bahwa sifat satu nikmat HARUSLAH DIGUNAKAN UNTUK MENCARI RIDHA ALLAH.

Di zaman ini memang banyak manusia menggunakan kemampuan atau nikmat berbicara sesukanya, sekenanya bahkan seenaknya. Tidak memilih berkata yang baik dan bermanfaat baik bagi dirinya dan atau bagi orang lain.

Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan agar hamba hamba Allah yang beriman agar senantiasa berbicara yang baik dan bermanfaat atau diam. Beliau bersabda :


مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam. (Mutafaq ‘alaihi).

Dari hadits ini, pertama sekali ada faedah yang bisa diambil, diantaranya bahwa BERKATA YANG BAIK ATAU DIAM bukanlah sekedar masalah adab berbicara tetapi terkait dengan iman.

Ketahuilah bahwa banyak ulama terdahulu memberi nasehat tentang berbicara yang baik atau diam, diantaranya  :

Pertama : Imam an Nawawi

Beliau berkata : Apabila salah seorang dari kalian hendak berbicara dan pembicaraan tersebut  benar benar baik dan berpahala, baik  dalam membicarakan yang wajib maupun sunnah, silahkan dia mengatakannya. Jika belum jelas baginya, apakah perkataan itu baik dan berpahala atau perkataan itu  tampak samar baginya  antara haram, makruh dan mubah, hendaknya dia tidak mengucapkannya. (Syarah Shahih Muslim).

Kedua : Imam Ibnu Hajar Ashqalani

Beliau menjelaskan : Perkataan itu jika tidak baik pasti buruk, atau bermuara pada salah satunya. Termasuk perkataan yang baik adalah segala perkataan yang dianjurkan dalam syari’at baik yang wajib maupun yang sunnah. Begitu pula perkataan yang mengarah kepadanya. Adapun perkataan yang buruk dan segala yang mengarah kepada keburukan, maka diperintahkan untuk diam. (Fathul Bari).

Ketiga : Syaikh Syamith bin Ajlan.

Beliau berkata : Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau diam engkau selamat. Jadi jika engkau akan berbicara WASPADALAH. Bisa jadi ucapanmu akan bermanfaat bagimu. Bisa jadi pula akan MEMBAHAYAKAN DIRIMU. (Jami'ul Ulum wal Hikam).

Sebagai penutup, dinukil perkataan orang orang  bijak dalam hal berbicara dan diam, yaitu :

(1) Diamlah jika perkataanmu bisa menyinggung perasaan orang lain. (2) Diamlah jika engkau tidak mengetahui keadaan atau situasi  yang sebenarnya. (3) Diamlah jika berbicara hanya untuk meningkatkan ego dan popularitasmu. (4) Diamlah jika perkataanmu bisa merusak hubungan persaudaraan dan persahabatan.

Wallahu A'lam. (3.632). 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar