BANYAK DIAM BISA LEBIH
SELAMAT
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Allah Ta'ala telah memberi nikmat berbicara kepada
hamba hamba-Nya agar bisa bergaul dan berkomunikasi secara baik dan mudah dengan
sesamanya. Ketahuilah bahwa sifat satu nikmat HARUSLAH DIGUNAKAN UNTUK MENCARI
RIDHA ALLAH.
Di zaman ini memang banyak manusia menggunakan
kemampuan atau nikmat berbicara sesukanya, sekenanya bahkan seenaknya. Tidak
memilih berkata yang baik dan bermanfaat baik bagi dirinya dan atau bagi orang
lain.
Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah
mengingatkan agar hamba hamba Allah yang beriman agar senantiasa berbicara yang
baik dan bermanfaat atau diam. Beliau bersabda :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ
لِيَصْمُت
Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik
atau hendaklah ia diam. (Mutafaq ‘alaihi).
Dari
hadits ini, pertama sekali ada faedah yang bisa diambil, diantaranya bahwa
BERKATA YANG BAIK ATAU DIAM bukanlah sekedar masalah adab berbicara tetapi
terkait dengan iman.
Ketahuilah
bahwa banyak ulama terdahulu memberi nasehat tentang berbicara yang baik atau
diam, diantaranya :
Pertama
: Imam an Nawawi
Beliau
berkata : Apabila salah seorang dari kalian hendak berbicara dan pembicaraan
tersebut benar benar baik dan berpahala, baik dalam
membicarakan yang wajib maupun sunnah, silahkan dia mengatakannya. Jika belum
jelas baginya, apakah perkataan itu baik dan berpahala atau perkataan
itu tampak samar baginya antara haram, makruh dan mubah,
hendaknya dia tidak mengucapkannya. (Syarah Shahih Muslim).
Kedua
: Imam Ibnu Hajar Ashqalani
Beliau
menjelaskan : Perkataan itu jika tidak baik pasti buruk, atau bermuara pada
salah satunya. Termasuk perkataan yang baik adalah segala perkataan yang
dianjurkan dalam syari’at baik yang wajib maupun yang sunnah. Begitu pula
perkataan yang mengarah kepadanya. Adapun perkataan yang buruk dan segala yang
mengarah kepada keburukan, maka diperintahkan untuk diam. (Fathul Bari).
Ketiga
: Syaikh Syamith bin Ajlan.
Beliau berkata : Wahai anak Adam, sesungguhnya selama engkau diam engkau selamat. Jadi jika engkau akan berbicara WASPADALAH. Bisa jadi ucapanmu akan bermanfaat bagimu. Bisa jadi pula akan MEMBAHAYAKAN DIRIMU. (Jami'ul Ulum wal Hikam).
Sebagai
penutup, dinukil perkataan orang orang bijak dalam hal berbicara dan diam, yaitu :
(1)
Diamlah jika perkataanmu bisa menyinggung perasaan orang lain. (2) Diamlah jika
engkau tidak mengetahui keadaan atau situasi yang sebenarnya. (3)
Diamlah jika berbicara hanya untuk meningkatkan ego dan popularitasmu. (4)
Diamlah jika perkataanmu bisa merusak hubungan persaudaraan dan persahabatan.
Wallahu
A'lam. (3.632).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar