HARTA HARAM
PENGHALANG DIKABULKANNYA DOA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh, di
zaman ini ada orang orang yang tidak peduli mencari harta dari sumber yang
tidak jelas atau syubhat ataupun dari sumber yang haram. Bahkan ada yang
lancang berkata : Saat ini mencari yang
haram saja susah apalagi yang halal. Ini perkataan atau ungkapan yang keliru
berat.
Ketahuilah
bahwa Allah Ta'ala telah mengatur dan menetapkan rizki setiap hamba-Nya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, yaitu dari riwayat Abdullah bin Amr bin al
'Ash :
كَتَبَ اللَّهُ مَقَادِيرَ الْخَلاَئِقِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ
السَّمَوَاتِ وَالأَرْضَ بِخَمْسِينَ أَلْفَ سَنَةٍ
Allah telah mencatat takdir
setiap makhluk sebelum 50.000 tahun sebelum penciptaan langit dan bumi. (H.R Imam Muslim).
Bahwa takdir yang
dimaksud juga termasuk juga atau
ketetapan jumlah rizki bagi setiap hamba Allah. Nah, ketika takdir atau
ketetapan rizki sudah ditetapkan Allah Ta'ala
maka sekeras apapun kita berusaha mengejar rizki sugguh jumlah rizki
kita selama hidup di dunia tidak akan berobah sebagaimana telah ditetapkan.
Dan juga sangat
penting untuk diketahui bahwa ketika seorang hamba mencari rizki dengan cara
YANG HALAL ATAU CARA YANG HARAM maka tidaklah bisa merobah jumlah rizki dia yang
telah ditakdirkan atau ditetapkan Allah Ta'ala.
Oleh karena itu
hamba hamba Allah berusahalah mencari rizki yang halal. Sungguh rizki yang
haram akan mendatangkan banyak keburukan, diantaranya sebagaimana disebutkan
dalam satu hadits disebutkan bahwa Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam memberi nasehat kepada Ka’ab :
يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ إِنَّهُ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ
نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَوْلَى بِهِ
Wahai Ka’ab bin ‘Ujroh, sesungguhnya
daging badan yang tumbuh berkembang dari sesuatu yang haram akan berhak dibakar
dalam api neraka. (HR. Tirmidzi, al Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa
sanad hadits ini Hasan).
Ketahuilah bahwa ketika seseorang
menggunakan dan memakan harta haram maka Allah Ta’ala tak akan mengabulkan
doanya. Hal ini dijelaskan Rasulullah Salallahu’alaihi Wasallam dalam sabda
beliau :
ثُمَّ
ذَكَرَ الرَّجُلَ يُطِيْلُ السَّفَرَ أَشْعَثَ أَغْبَرَ يَمُدُّ يَدَيْهِ إِلَى
السَّمَاءِ، يَا رَبِّ يَا رَبِّ، وَمَطْعَمُهُ حَرَامٌ وَمَشْرَبُهُ حَرَامٌ
وَمَلْبَسُهُ حَرَامٌ وَغُذِيَ بِالْحَرَامِ فَأَنَّى يُسْتَجَابُ لِذَلِكَ
Kemudian beliau menyebutkan seorang
laki-laki yang melakukan perjalanan jauh, rambutnya acak-acakkan, pakaiannya
berdebu, ia mengangkat kedua tangannya ke langit (seraya berseru) : Ya Rabb, ya
Rabb, namun makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya juga haram, ia
tumbuh dengan yang haram, maka bagaimana doanya akan dikabulkan ?. (H.R Imam
Muslim)
Wallahu A'lam.
(3.631)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar