SUJUD DALAM SHALAT MENGHAPUS DOSA DAN MENGANGKAT
DERAJAT
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh,
sujud adalah salah satu rukun dalam shalat. Gerakan sujud memiliki makna yang
sangat dalam. Diantaranya yaitu bukti
atau pengakuan orang orang beriman sebagai makhluk
ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala yang penuh dengan segala kelemahan dan
kehinaan di hadapan-Nya. Gerakan ini dilakukan dengan posisi tubuh menunduk
serendah-rendahnya, yaitu hingga dahi menyentuh tanah.
Ketahuilah
bahwa SANGATLAH BANYAK KEUTAMAAN yang akan mendatangi hamba hamba yang banyak
bersujud, diataranya adalah MENGANGKAT DERAJAT DAN MENGAMPUNI DOSA. Dalam sabda
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam disebutkan :
أَبَا فَاطِمَةَ حَدَّثَهُ قَالَ قُلْتُ يَا رَسُولَ
اللَّهِ أَخْبِرْنِي بِعَمَلٍ أَسْتَقِيمُ عَلَيْهِ وَأَعْمَلُهُ قَالَ عَلَيْكَ
بِالسُّجُودِ فَإِنَّكَ لَا تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً إِلَّا رَفَعَكَ اللَّهُ
بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ بِهَا عَنْكَ خَطِيئَةً.
Abu Fathimah menceritakan kepadanya, ia berkata, aku berkata : Wahai Rasulullah, kabarkanlah kepadaku suatu amalan yang aku bisa istiqamah dan mampu melaksanakannya.
Beliau bersabda : Sujudlah kepada Allah, sebab tidaklah engkau sujud kepada-Nya sekali saja, kecuali dengannya Allah akan mengangkat satu derajat dan menghapus satu kesalahan darimu. (H.R Ibnu Majah).
Kemudian
satu hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Hibban dan yang selainnya disebutkan
bahwa : Sungguh, ketika seorang hamba shalat lalu
Allah Ta'ala tempatkan dosa dosanya di kepala dan di pundaknya. Dosa
dosa itu berguguran pada saat dia rukuk dan sujud. Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
إِنَّ الْعَبْدَ إِذَا قَامَ يُصَلِّي أُتِيَ بِذُنُوبِهِ
فَوَضَعَتْ عَلَى رَأْسِهِ أَوْ عَاتِقِهِ فَكُلَّمَا رَكَعَ أَوْ سَجَدَ تساقطت
عنه
Sesungguhnya,
tatkala seorang hamba berdiri shalat, didatangkanlah seluruh dosanya, kemudian
diletakkan di atas kepala dan kedua pundaknya, maka ketika ia rukuk DAN SUJUD,
dosa-dosa tersebut berguguran. (H.R Ibnu Hibban, ath Thabrani, dan yang
selainnya. Dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam ash Shahihah).
Dengan mengambil manfaat dari zhahir hadits ini maka hamba hamba Allah hendaklah bersemangat mengambil keutamaan yang sangat baik ini yaitu : (1) Mengutamakan shalat fardhu dan memperbanyak shalat sunnah. (2) Tidak terburu buru bangkit dari sujud dalam shalat.
Ketahuilah bahwa ketika sujad ada kesempatan berdoa yang tidak ditolak dan layak
untuk dikabulkan. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
Pertama : Hadits dari Abu Hurairah. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
أَقْرَبُ
مَا يَكُوْنُ الْعَبْدُ مِنْ رَبِّهِ وَهُوَ سَاجِدُ فَأَكْثِرُوْا الدُّعَاءَ
Sedekat-dekatnya seorang hamba dari Rabb-nya adalah ketika dia sedang sujud, maka perbanyaklah doa (pada waktu itu). H.R Imam Muslim.
Kedua : Hadits dari Abdullah bin Abbas. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam bersabda :
وَأَمَّا
السُّجُوْدُ فَاجْتَهِدُوْا فِي الدُّعَاءِ فَقَمِنٌ أَنْ يُسْتَجَابَ لَكُمْ
Adapun (di waktu) sujud maka bersungguh-sungguhlah untuk berdoa padanya, karena layak untuk dikabulkan doamu (pada waktu itu). H.R Imam Muslim
Perlu diketahui bahwa keutamaan yang disebut dalam hadits ini berlaku untuk semua sujud dalam shalat. TIDAK HANYA UNTUK SUJUD TERAKHIR SAJA SEBAGAIMANA DISANGKA DAN DIPRAKTEKKAN OLEH SEBAGIAN KAUM MUSLIMIN. (Syarah Shahih Muslim, Imam an Nawawi).
Jadi dengan melihat kepada zhahir dua hadits ini serta penjelasan Imam an Nawawi diatas, maka berdoa ketika sujud dalam shalat bisa dilakukan pada sujud pertama atau kedua atau ketiga dan keempat atau sujud yang mana pun ataupun di semua sujud dalam shalat. Jadi ada kelapangan untuk berdoa di sujud mana saja dan bukan pada sujud terakhir saja.
Wallahu A'lam. (3.469)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar