Minggu, 12 Januari 2025

DZIKIR ADALAH BENTENG TERHADAP GANGGUAN SYAITHAN

 

DZIKIR ADALAH BENTENG TERHADAP GANGGUAN SYAITHAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, Allah Ta'ala telah  mengingatkan agar memperlakukan syaithan, yang musuh manusia itu, sebagai musuh.  Allah Ta’ala berfirman : 

إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ

Sungguh, syaithan itu musuh bagimu maka perlakukanlah dia sebagai musuh, karena sesungguhnya syaithan itu hanya mengajak golongannya agar mereka menjadi penghuni neraka yang bernyala nyala (Q.S Faatir 6).

Syaikh as Sa’di berkata : Hendaknya permusuhan syaithan kepada kalian menjadi perhatian. Jangan kalian meremehkan serangan serangan (musuh ini) yang bisa terjadi setiap waktu. Sebab syaithan bisa melihat kalian dan kalian tidak bisa melihatnya. Dan dia selalu mengintai kalian.  (Kitab Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah terus menerus waspada terhadap gangguan syaithan yang senantiasa mengganggu, menggoda dan merayu manusia untuk menyimpang dari jalan yang lurus. Keinginan syaithan yang PALING UTAMA ADALAH MENGGELINCIRKAN MANUSIA KEPADA KEBURUKAN            sehingga bisa menjadi temannya di dunia dan temannya pula di neraka kelak.

Namun demikian ketahuilah bahwa banyak jalan untuk menghambat bujuk rayu yang buruk dari  syaithan dan bala tentaranya. Dalam perkara ini manusia harus membangun benteng yang kuat dari gangguan syhitan ini. Cara YANG PALING UTAMA ADALAH DENGAN BANYAK BERDZIKIR. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

وَآمُرُكُمْ أَنْ تَذْكُرُوا اللَّهَ فَإِنَّ مَثَلَ ذَلِكَ كَمَثَلِ رَجُلٍ خَرَجَ الْعَدُوُّ فِي أَثَرِهِ سِرَاعًا حَتَّى إِذَا أَتَى عَلَى حِصْنٍ حَصِينٍ فَأَحْرَزَ نَفْسَهُ مِنْهُمْ كَذَلِكَ الْعَبْدُ لَا يُحْرِزُ نَفْسَهُ مِنْ الشَّيْطَانِ إِلَّا بِذِكْرِ اللَّهِ

 

Dan aku memerintahkan kalian untuk banyak berdzikir kepada Allah. Permisalannya itu, seperti seseorang yang dikejar-kejar musuh, lalu ia mendatangi benteng yang kokoh dan berlindung di dalamnya. Demikianlah seorang hamba, tidak dapat melindungi dirinya dari syaithan, kecuali dengan dzikir kepada Allah (H.R Imam Ahmad).

Syaikh Abdul Aziz bin Baz memberi nasehat : Biasanya penyebab gangguan syaithan  adalah : (1) Lalai dari dzikrullah atau mengingat Allah. (2) Tidak memperhatikan perihal ketaatan kepada-Nya, dan juga (3) Lalai dari wirid wirid syar’i. 

Bila seseorang biasa membaca wirid wirid (termasuk dzikir, peny.) syar’i dan bacaan bacaan  yang mengandung permohonan perlindungan yang syar’i dan istiqamah diatas ketaatan maka biasanya ia akan selamat dari gangguan syaithan.  (Fatawa Nuur ‘ala ad Darb).

Syaithan tidak punya kuasa untuk menguasai dirinya.  Namun bila ia bermaksiat kepada Allah Ta’ala ia akan mudah terkena gangguan syaithan dan godaannya. (Fatawa Nuur ‘ala ad Darb).

Wallahu A'lam. (3.467).

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar