Jumat, 03 Januari 2025

BETUL BETUL FOKUS IBADAH JIKA UMUR SUDAH 60 TAHUN

 

BETUL BETUL FOKUS IBADAH JIKA UMUR SUDAH 60 TAHUN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Hakikatnya orang orang beriman mestilah fokus beribadah sejak usia baligh. Karena bukankah tujuan penciptaan manusia adalah untuk diciptakan Allah Ta'ala hanya untuk beribadah, mengabdi dan menyembah kepada-Nya. Allah Ta'ala berfirman : 

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ

Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).

Lalu berapa lama atau sampai kapan seorang hamba  beribadah. Sungguh, beribadah kepada Allah Ta’ala dengan taat adalah SAMPAI AKHIR HAYAT atau sampai diwafatkan. Allah Ta’ala menjelaskan hal ini dalam firman-Nya :  

وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ

Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang kepadamu. (Q.S al Hijr 99).

Sayikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad)  mendekatkan diri kepada Allah dengan segala macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati perintah Rabb-nya dan senantiasa   beribadah sampai datang al yaqin  dari Rabbnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Tetapi ketahuilah bahwa ketika seseorang diberi umur panjang yaitu sampai pada usia 60 tahun masih diberi kesempatan hidup maka pada umur 60 tahun ini  hamba hamba Allah haruslah BETUL BETUL FOKUS BERIBADAH. Karena :

(1) Karena bisa jadi dahulu ketika masih muda telah BANYAK LALAI dalam mengisi hidup dengan ketaatan. Pujilah Allah Ta'ala yang telah memberi umur panjang dan gunakan kesempatan ini dengan sebaik baiknya. Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda TENTANG MANUSIA TERBAIK yaitu diriwayatkan dari dari Abdullah bin Busr, ia berkata :

جَاءَ أَعْرَابِيَّانِ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ أَحَدُهُمَا يَا رَسُولَ اللَّهِ أَىُّ النَّاسِ خَيْرٌ قَالَ  :مَنْ طَالَ عُمُرُهُ وَحَسُنَ عَمَلُهُ .وَقَالَ الآخَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَىَّ فَمُرْنِى بِأَمْرٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ. فَقَالَ  :لاَ يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْباً مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ

Ada dua orang Arab (Badui) mendatangi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas salah satu dari mereka bertanya : Wahai Rasulullah, manusia bagaimanakah yang baik ?. YANG PANJANG UMURNYA DAN BAIK AMALANNYA, jawab beliau.

Salah satunya lagi bertanya : Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam amat banyak. Perintahkanlah padaku suatu amalan yang bisa aku bergantung padanya. Hendaklah lisanmu selalu basah untuk berdzikir pada Allah, jawab beliau. (H.R Imam Ahmad)

(2) Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah  :

أَعْمَارُ أُمَّتِـي مَا بَيْنَ السِّتِّيْنَ إِلَى السَّبْعِيْنَ وَأَقَلُّهُمْ مَنْ يَجُوزُ ذَلِكَ

Umur-umur umatku antara 60 hingga 70, dan sedikit dari mereka yang melebihi itu. (H.R at Tirmidzi, dari Abu Hurairah).

Nah, DENGAN MENGAMBIL PEMAHAMAN DARI ZHAHIR HADITS INI maka ketika seseorang telah mencapai umur 60 tahun maka SANGATLAH  JELAS bahwa saat untuk diwafatkan sudah dekat atau bahkan SUDAH SANGAT DEKAT.

Saudaraku, mari kita simak apa yang disebutkan  Imam Ibnu Rajab al Hambali yang menceritakan bahwa pada suatu kali Imam Fudhail bin Iyadh seorang Tabi'in, pernah bertanya kepada seorang laki laki :  Berapa usiamu ?. Orang itu menjawab : 60 tahun.

Lalu Imam Fudhail berkata : Berarti selama 60 tahun engkau telah berjalan menuju Rabb-mu dan saat ini engkau hampir sampai kepada-Nya.

Maka laki laki itu berkata : Inna lillahi wa inna ilaihi raaji’uun (sesungguhnya kami milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali). Kemudian Imam Fudhail bertanya kepadanya : Tahukah engkau tafsir dari apa yang engkau ucapkan itu ?. Laki laki itu berkata : Tafsirkanlah ucapan itu untukku, wahai Abu Ali. Fudhail bin Iyadh menjelaskan : 

Pertama : Barangsiapa yang mengetahui bahwa ia adalah hamba Allah dan akan kembali kepada-Nya  maka hendaklah ia mengetahui bahwa kelak ia akan disuruh berdiri dihadapan Rabb-nya. 

Kedua : Barangsiapa yang mengetahui bahwa ia akan disuruh berdiri dihadapan  Rabb-nya maka harus dia mengetahui bahwa dia pasti akan ditanya.

Ketiga : Barangsiapa yang mengetahui bahwa ia akan ditanya maka hendaklah ia mempersiapkan jawaban untuk pertanyaan itu.

Selanjutnya laki laki itu berkata : Lalu bagaimana jalan keluarnya ?. Jalan keluarnya mudah kata Fudhail bin Iyadh. Orang itu bertanya lagi : Apakah itu wahai Abu Ali ?

Imam Fudhail bin Iyadh menjawab : Hendaklah engkau BERBUAT KEBAIKAN DI SISA UMURMU.  Niscaya Allah akan mengampuni (dosa) apa yang telah lalu atas dirimu. Sesungguhnya jika engkau tetap berbuat keburukan pada sisa umurmu niscaya engkau akan dihisab atas semua perbuatan (buruk) mu yang telah lalu dan yang akan datang (Jami’ul Ulum wal Hikam).

Wallahu A'lam. (3.457)

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar