Sabtu, 04 Januari 2025

BANYAK BERDZIKIR BISA TERHINDAR DARI GHIBAH DAN NAMIMAH

 

BANYAK BERDZIKIR BISA TERHINDAR DARI GHIBAH DAN NAMIMAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ada banyak perkatan atau perbuatan buruk dari lisan yang sangat tercela dalam syariat Islam.  Dua diantaranya adalah : (1) GHIBAH dan (2) NAMIMAH. Dalam kenyataan sangatlah sedikit atau munkin hampir tidak ada  manusia yang benar benar bisa terhindar dari ghibah dan namimah.    

(1) Penjelasan tentang makna ghibah.

Sungguh ghibah adalah termasuk perbuatan yang diharamkan dalam syariat Islam. Apa itu ghibah ?. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan makna ghibah adalah sebagaimana sabda beliau : 

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُوْلَ اللهِ قَالَ : أَتَدْرُوْنَ مَا الْغِيْبَةُ ؟ قَالُوْا : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ، قَالَ : ذِكْرُكَ أَخَاكَ بِمَا يَكْرَهُ فَقِيْلَ : أَفَرَأَيْتَ إِنْ كَانَ فِيْ أَخِيْ مَا أَقُوْلُ ؟ قَالَ : إِنْ كَانَ فِيْهِ مِا تَقُوْلُ فَقَدِ اْغْتَبْتَهُ, وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ فِيْهِ مَا تَقُوْلُ فَقَدْ بَهَتَّهُ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Tahukah kalian apakah ghibah itu ?. Sahabat menjawab : Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : YAITU ENGKAU MENYEBUTKAN SESUATU YANG TIDAK DISUKAI OLEH SAUDARAMU.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya : Bagaimanakah pendapat engkau, jika itu memang benar ada padanya ?, Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab : Kalau memang sebenarnya begitu berarti engkau telah mengghibahinya, tetapi jika apa yang kau sebutkan tidak benar maka berarti engkau telah berdusta atasnya. (H.R Imam Muslim, at Tirmidzi dan Abu Dawud).

Sungguh Allah Ta’ala melarang perbuatan ghibah sebagaimana firman-Nya :

وَلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَعْضُكُمُ بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُم أَنْ يَأكُلَ لَحْمَ أَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُ ۚ وَاتَّقُوْا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوّابٌ رَحيمٌ

DAN JANGANLAH DIANTARA KALIAN MENGGUNJING SEBAGIAN YANG LAIN. Apakah di antara kalian suka memakan daging saudaranya yang sudah mati ?. Tentu kalian akan merasa jijik. Bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang. (Q.S al Hujurat 12).

(2) Penjelasan tentang makna namimah.

Namimah diterjemahkan dengan adu domba dalam bahasa Indonesia, akan tetapi maknanya lebih luas dari sekedar adu domba. Pengertian namimah sebagaimana dijelaskan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam sabda beliau :

ﻋَﻦْ ﻋَﺒْﺪِ ﺍﻟﻠَّﻪِ ﺑْﻦِ ﻣَﺴْﻌُﻮﺩٍ ﻗَﺎﻝَ ﺇِﻥَّ ﻣُﺤَﻤَّﺪًﺍ – ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ – ﻗَﺎﻝَ ﺃَﻻَ ﺃُﻧَﺒِّﺌُﻜُﻢْ ﻣَﺎ ﺍﻟْﻌَﻀْﻪُ ﻫِﻰَ ﺍﻟﻨَّﻤِﻴﻤَﺔُ ﺍﻟْﻘَﺎﻟَﺔُ ﺑَﻴْﻦَ ﺍﻟﻨَّﺎﺱِ

Dari Abdullah bin Mas’ud, sesungguhnya Muhammad berkata, “Maukah kuberitahukan kepada kalian apa itu al’adhhu ? Itulah namimah, perbuatan menyebarkan berita untuk merusak hubungan di antara sesama manusia. (H.R Imam Muslim).

Diantara jalan untuk bisa terhindar dari perkataan lisan yang buruk yaitu ghibah dan namimah adalah BANYAK BERDZIKIR KEPADA ALLAH TA'ALA. Imam Ibnul Qayyim memberi nasehat, beliau berkata : Berdzikir menjadi sebab yang membuat lisan  terhindar dari (perkataan yang diharamkan)  ghibah dan namimah, dusta, kata kata kotor dan ucapan ucapan bathil yang lainnya.

Karena (sifat) seorang hamba pasti berbicara. Jika ia tidak berbicara dengan dzikir kepada Allah Ta'ala dan menyebut perintah perintah-Nya makai a akan  berbicara dengan perkataan yang diharamkan tersebut atau sebagian darinya.

TIDAK ADA SAMA SEKALI JALAN UNTUK SELAMAT dari itu semua kecuali dengan BERDZIKIR KEPADA ALLAH. (Al Wabil al Shayyib).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah BANYAK BERDZIKIR sebagai penangkal perkataan yang haram seperti ghibah dan namimah. Orang yang banyak berdzikir akan terhindar dari perkataan dan perbuatan haram tersebut.   

Ingatlah bahwa Imam Ibnul Qayyim memberikan beberapa nasehat dalam hal ini. Beliau berkata : Bahwa satu wadah baru bisa diisi dengan sesuatu JIKA KOSONG DARI LAWAN SESUATU ITU.

Beliau memberikan beberapa contoh, satu  diantaranya adalah : Apabila lidah seseorang terbiasa disibukkan dengan membicarakan sesuatu yang tidak bermanfaat NISCAYA DIA TIDAK MUNGKIN berbicara tentang sesuatu yang bermanfaat baginya, kecuali setelah lidahnya dikosongkan terlebih dari perkataan perkataan yang bathil. (Kitab Fawaidul Fawaid).

Wallahu A'lam. (3.459)

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar