Jumat, 10 Januari 2025

JALAN UNTUK MENGHILANGKAN KESEDIHAN DAN KEGELISAHAN

 

JALAN UNTUK MENGHILANGKAN KESEDIHAN DAN KEGELISAHAN

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Ada waktunya seorang hamba mengalami kesedihan dan  kegelisahan, dada terasa sempit dan yang lainnya. Ketika keadaan ini mendatangi seseorang maka bersegeralah melakukan beberapa perkara untuk mengobatinya, diantaranya adalah :

Pertama : Berdoa dan memohon pertolongan Allah Ta'ala agar dikeluarkan dari keadaan yan demikian. Doa yang paling dianjurkan dalam hal ini adalah doa dari al Qur an. Diantaranya ada pada surat Thaha ayat 25 – 26 :

رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْۙ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْۙ

Wahai Rabbku, lapangkanlah dadaku. Mudahkanlah untukku urusanku.  

Kedua : Perbanyak memohon ampun. Dalam satu hadits  dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda :

مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Barang siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. (H.R Imam Ahmad).

Sungguh, Allah Ta’ala tidak mengadzab hamba hamba yang selalu beristighfar.  yaitu sebagaimana firman-Nya :

 وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka sedang mereka (masih) memohon ampunan. (Q.S al Anfaal 33). 

Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah pencegah adzab dari mereka pada hal sebab sebab turunnya adzab itu telah tercapai. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam juga menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :

الْعبدُ آمنٌ من عذابِ الله عزَّ وجلَّ ما اسٌتغفرَ الله عزَّ وجلَّ 

Hamba akan aman dari adzab Allah ‘Azza wa Jalla selama dia beristighfar, meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla. (H.R Imam Ahmad).

Ketiga : Banyak berdzikir. Sungguh, Allh Ta'ala telah mengingatkan bahwa orang yang banyak berdzikir maka hatinya menjadi tenang. Allah Ta'ala berfirman :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah, Ketahuilah hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du 28).

Syaikh as Sa’di berkata : Makna firman Allah : “Tathma-iinul qulub”- hati menjadi tenteram,  adalah hilangnya segala sesuatu (yang berkaitan dengan) kegelisahan, dan kegundah-gulanaan dari dalam hati. Dan dzikir tersebut akan menggantikannya dengan rasa keharmonisan (ketenteraman), kebahagiaan dan kelapangan.

Dan maksud firman-Nya : alaa bi dzikrillahi tathma-innul quluub” adalah sudah nyata dan sudah sepantasnya hati (manusia) tidak akan pernah merasakan ketenteraman, kecuali dengan dzikir (mengingat) Allah. (Kitab Tafsir Taisir Karimir Rahman)

Wallahu A'lam. (3.464)




Tidak ada komentar:

Posting Komentar