JALAN UNTUK
MENGHILANGKAN KESEDIHAN DAN KEGELISAHAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ada
waktunya seorang hamba mengalami kesedihan dan
kegelisahan, dada terasa sempit dan yang lainnya. Ketika keadaan ini
mendatangi seseorang maka bersegeralah melakukan beberapa perkara untuk
mengobatinya, diantaranya adalah :
Pertama :
Berdoa dan memohon pertolongan Allah Ta'ala agar dikeluarkan dari keadaan yan
demikian. Doa yang paling dianjurkan dalam hal ini adalah doa dari al Qur an.
Diantaranya ada pada surat Thaha ayat 25 – 26 :
رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْۙ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْۙ
Wahai Rabbku,
lapangkanlah dadaku.
Mudahkanlah untukku urusanku.
Kedua : Perbanyak memohon ampun. Dalam satu hadits dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah shallahu 'alaihi wasallam bersabda :
مَنْ
أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ؛ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا،
وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
Barang
siapa memperbanyak istighfar; niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap
kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rizki dari arah yang
tidak disangka-sangka. (H.R Imam Ahmad).
Sungguh, Allah Ta’ala tidak mengadzab
hamba hamba yang selalu beristighfar. yaitu sebagaimana firman-Nya :
وَمَا
كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab
mereka sedang mereka (masih) memohon ampunan. (Q.S al Anfaal 33).
Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah
pencegah adzab dari mereka pada hal sebab sebab turunnya adzab itu telah
tercapai. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
juga menjelaskan perkara ini dalam sabda beliau :
الْعبدُ
آمنٌ من عذابِ الله عزَّ وجلَّ ما اسٌتغفرَ الله عزَّ وجلَّ
Hamba akan aman dari adzab Allah ‘Azza
wa Jalla selama dia beristighfar, meminta ampun kepada Allah ‘Azza wa Jalla.
(H.R Imam Ahmad).
Ketiga : Banyak berdzikir. Sungguh, Allh
Ta'ala telah mengingatkan bahwa orang yang banyak berdzikir maka hatinya
menjadi tenang. Allah Ta'ala berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati mereka
menjadi tenteram dengan mengingat Allah, Ketahuilah hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tenteram. (Q.S ar Ra’du 28).
Syaikh as Sa’di berkata : Makna firman Allah : “Tathma-iinul
qulub”- hati menjadi tenteram, adalah hilangnya segala sesuatu
(yang berkaitan dengan) kegelisahan, dan kegundah-gulanaan dari dalam hati. Dan
dzikir tersebut akan menggantikannya dengan rasa keharmonisan (ketenteraman),
kebahagiaan dan kelapangan.
Dan
maksud firman-Nya : alaa bi dzikrillahi tathma-innul
quluub” adalah sudah nyata dan sudah sepantasnya hati (manusia) tidak
akan pernah merasakan ketenteraman, kecuali dengan dzikir (mengingat) Allah.
(Kitab Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Wallahu
A'lam. (3.464)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar