SANGAT
BERUNTUNG HAMBA HAMBA YANG DICINTAI ALLAH
Sungguh sangat beruntung orang orang yang mendapatkan kecintaan Allah. Karena hamba Allah yang dicintai-Nya maka Dia akan memberi jika hamba itu meminta dan Allah membimbing pendengaran, penglihatan dan semua gerak langkahnya. Dalam satu hadits qudsi disebutkan :
Dari Abu Hurairah, ia
berkata : Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda bahwa
sesungguhnya Allah Ta'ala berfirman:
مَنْ
عَادَى لِي وَلِيًّا فَقَدْ آذَنْتُهُ بِالْحَرْبِ وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ
عَبْدِي بِشَيْءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ وَمَا يَزَالُ
عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ فَإِذَا
أَحْبَبْتُهُ كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ
بِهِ وَيَدَهُ الَّتِي يَبْطِشُ بِهَا وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإِنْ
سَأَلَنِي لَأُعْطِيَنَّهُ وَلَئِنْ اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ
Siapa
yang memusuhi wali-Ku maka sesungguhnya Aku telah menyatakan perang
terhadapnya. Dan tidaklah hamba-Ku mendekatkan diri kepada-Ku dengan sesuatu
ibadah yang lebih Aku cintai dari apa yang telah Aku wajibkan kepadanya. Dan
senantiasa seorang hambaKu mendekatkan diri kepadaKu dengan amalan-amalan Sunah
hingga Aku mencintainya.
Jika
Aku mencintainya maka Aku menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk
mendengar, penglihatannya yang ia gunakan untuk melihat, dan sebagai
tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan sebagai kakinya yang ia gunakan
untuk berjalan. Dan jika ia meminta (sesuatu) kepada-Ku pasti Aku akan
memberinya, dan jika ia memohon perlindungan kepada-Ku pasti Aku akan
melindunginya. (H.R Imam Bukhari dari Abu Hurairah).
Maksudnya adalah bahwa Dia
(Allah) memberinya taufiq dalam seluruh amal dan ucapannya, pendengaran dan
penglihatannya. Inilah makna yang dimaksud oleh Ahlussunnah wal Jamaah.
Ditambah pula bahwa Allah akan mengabulkan doanya, jika dia meminta, Allah akan
memberikan permintaannya. Jika dia meminta tolong kepada-Nya, Allah akan
menolongnya, jika dia minta perlindungan kepada-Nya, maka Dia akan
melindunginya. (Jami Ulum wal Hikam).
Selain itu ketahuilah
bahwa orang yang telah dicintai
Allah ia akan dicintai penduduk langit dan diterima di tengah penduduk bumi.
Disebutkan dalam satu hadits :
إِذَا أَحَبَّ اللَّهُ
الْعَبْدَ نَادَى جِبْرِيلَ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحْبِبْهُ
فَيُحِبُّهُ جِبْرِيلُ فَيُنَادِي جِبْرِيلُ فِي أَهْلِ السَّمَاءِ إِنَّ اللَّهَ
يُحِبُّ فُلَانًا فَأَحِبُّوهُ فَيُحِبُّهُ أَهْلُ السَّمَاءِ ثُمَّ يُوضَعُ لَهُ
الْقَبُولُ فِي الْأَرْضِ
Apabila
Allah mencintai seorang hamba maka Dia menyeru, sesungguhnya Allah mencintai
fulan maka cintailah ia. Lalu Jibril mencintainya. Kemudian Jibril menyeru
penghuni langit, sesungguhnya Allah mencintai Fulan maka cintailah ia oleh
kalian. Lalu penghuni langit mencintainya. Kemudian diberikan padanya
penerimaan di bumi. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim
dari Abu Hurairah, lafadz milik Imam al Bukhari).
Para ulama mengatakan : Kecintaan Allah
Subhanahu wa Ta’ala kepada hamba-Nya merupakan kehendak-Nya untuk
memberikan kebaikan, petunjuk, kenikmatan, dan rahmat kepadanya.
Sedangkan kecintaan Jibril dan para malaikat secara keseluruhan mencakup dua segi. (1) Permohonan ampunan dan doa untuknya dari Malaikat. (2) Bahwa kecintaanya terhadapnya seperti layaknya kecintaan yang ada di antara sekalian manusia, yaitu berupa kecenderungan hati kepadanya dan kerinduan mereka bertemu dengannya. Kecintaan mereka itu disebabkan oleh karena dia senantiasa taat kepada Allah. (Dari Kitab Fiqih Wanita, Syaikh Kamil Muhammad).
Wallahu A'lam. (3.458)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar