MELAPANGKAN KESULITAN ORANG LAIN
ADALAH PERBUATAN
MULIA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Melapangkan kesulitan orang lain adalah
perbuatan mulia yang sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Ini termasuk bagian
dari berbuat baik KEPADA SESAMA. Ingatlah bahwa Allah Ta’ala telah sangat banyak berbuat baik
kepada hamba hamba-Nya dan Allah Ta’ala memerintahkannya pula UNTUK BERBUAT
BAIK. Allah Ta’ala berfirman :
وَأَحْسِنْ كَمَا أَحْسَنَ اللَّهُ
إِلَيْكَ ۖ
Berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu. (Q.S al Qashash 77).
Sungguh
sangatlah banyak kesempatan untuk berbuat baik kepada orang orang yang
sedang mengalami kesulitan tersebab berbagai hal diantaranya ketika didatangi
musibah penyakit dan wabah. Mungkin hartanya habis, kehilangan penghasilan atau
dizhalimi orang lain dan sebagainya.
Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam sangat sangat menganjurkan pula untuk berbuat baik terhadap sesama,
sebagaimana sabda beliau :
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ
عَنْهُ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَـفَّسَ
عَنْ مُؤْمِنٍ كُـرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا ، نَـفَّسَ اللهُ عَنْهُ
كُـرْبَةً مِنْ كُـرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَـى مُـعْسِرٍ ،
يَسَّـرَ اللهُ عَلَيْهِ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَمَنْ سَتَـرَ
مُسْلِمًـا ، سَتَـرَهُ اللهُ فِـي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ ، وَاللهُ فِـي عَوْنِ
الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ ،
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : Barangsiapa yang melapangkan satu
kesusahan dunia dari seorang Mukmin, maka Allah melapangkan darinya satu
kesusahan di hari Kiamat.
Barangsiapa memudahkan (urusan) orang yang
kesulitan (dalam masalah hutang), maka Allah Azza wa Jalla memudahkan baginya
(dari kesulitan) di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi (aib) seorang
Muslim, maka Allah akan menutup (aib)nya di dunia dan akhirat. Allah senantiasa
menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong saudaranya. (H.R Imam
Muslim, at Tirmidzi, Imam Ahmad dan juga ahli hadits yang selainnya).
Selain itu, ketahuilah bahwa Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam telah menjelaskan pula kepada kita semua bahwa
perbuatan membantu orang lain sangat dicintai Allah Ta’ala. Beliau bersabda :
أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى
سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ, أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً, أَوْ تَطْرُدُ
عَنْهُ جُوعًا, أَوْ تَقْضِي
عَنْهُ دَيْنًا
Amalan yang paling dicintai Allah Ta’ala
adalah engkau membuat senang seorang muslim, atau engkau mengatasi
kesulitannya, atau engkau menghilangkan laparnya, atau engkau membayarkan
hutangnya. (HR. Thabrani).
Oleh karena peliharalah sikap suka menolong
sebagai salah satu cara berbuat baik kepada sesama terutama sekali diantara
orang orang beriman. Sungguh setiap kebaikan pasti akan berbuah kebaikan pula
baik di dunia maupun di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman :
هَلْ جَزَاءُ الْإِحْسَانِ إِلَّا
الْإِحْسَانُ
Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan
pula. (Q. S ar Rahman 60).
Ketahuilah bahwa kebaikan yang dilakukan
seorang hamba hakikatnya adalah untuk dirinya. Allah Ta’ala berfirman :
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ
لِأَنْفُسِكُمْ ۖ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat
baik untuk dirimu sendiri. (Q.S al Isra’ 7)
Lalu tunggu apa lagi. Fastabiqul khairaat,
berlomba lombalah dalam kebaikan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.930)