KEWAJIBAN
MENYURUH KEPADA YANG MA'RUF DAN MENCEGAH KEMUNGKARAN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, salah satu kewajiban terpenting yang harus dilakukan
oleh orang orang beriman adalah MENYURUH KEPADA YANG BAIK ATAU MA'RUF DAN
MENCEGAH KEMUNGKARAN. Allah
Ta’ala berfirman :
وَلْتَكُنْ
مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ
وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ ۚ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Dan hendaklah di antara kamu ada segolongan orang yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar. Dan mereka itulah orang orang yang beruntung. (Q.S Ali Imran 104)
Dan Allah Ta’ala berfirman :
كُنْتُمْ
خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ
عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ ۗ
Kamu (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf dan mencegah dari yang mungkar dan beriman kepada Allah. (Q.S Ali Imran 110)
Syaikh Abdul Aziz as Sayyid Nada berkata : Ini merupakan kewajiban yang harus dilaksanakan oleh seluruh kaum muslimin SESUAI DENGAN KEMAMPUAN MASING MASING.
Tentang surat Ali
Imran 110 ini, Syaikh as Sa'di berkata :
Inilah keutamaan yang diberikan kepada
umat ini dengan sebab sebab tersebut yang menjadikan mereka unggul diatas
seluruh umat. Mereka adalah sebaik baik manusia untuk manusia dalam nasehat dan
cinta kepada kebaikan, dakwah, pengajaran dan bimbingan, PERINTAH KEPADA
KEBAIKAN DAN MELARANG DARI KEMUNGKARAN. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Selanjutnya ketahuilah
bahwa menyuruh kepada kebaikan dan mencegah dari yang mungkar hakikatnya adalah
memberi nasehat, saling mengingatkan dan berdakwah. Dalam melaksanakan
kewajiban ini mestilah dengan menjaga beberapa adab. Dua perkara diantaranya
adalah :
Pertama : Dengan niat
ikhlas karena Allah Ta'ala.
Sesungguhnya
niat adalah perkara yang utama sebelum melakukan suatu amal kebaikan. Niat yang
baik akan memberikan manfaat yang baik pula begitupun sebaliknya. Oleh karena
itu, dalam memberi nasehat seseorang perlu lebih dahulu meluruskan niatnya.
Tiada tujuan memberi nasehat kecuali ikhlas semata mata ingin
mengharapkan Wajah-Nya dan pahala dari-Nya serta mencari keridhaan-Nya.
Janganlah
memberi nasehat karena tujuan yang lain. Ingin dinilai sebagai orang yang
berilmu. Ingin pujian manusia atau ingin mendapatkan keuntungan dunia, apalagi
materi dan yang lainnya.
Kadang kadang kita mendengar keluhan dari yang sudah memberi nasehat kepada seseorang atau sekelompok orang. Saya sudah berkali kali memberi nasehat tapi tidak didengar. Jika ini terjadi maka jangan tergesa gesa menyalahkan orang orang yang dinasehati. Adalah sangat baik jika sebagai pemberi nasehat memeriksa kembali niatnya apakah sudah lurus atau belum. Ketahuilah bahwa sesuatu yang keluar dari hati yang tulus akan mencapai hati yang tulus pula, insya Allah.
Kedua : Memberi nasehat harus dengan ilmu.
Suatu hal yang sangat penting dalam kewajiban menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah haruslah berilmu dulu sebelum berkata, sebelum berbuat. Sungguh memberi nasehat tidak cukup dengan niat baik saja.
Seorang yang tidak bisa berenang seharusnya tidak menasehati orang lain tentang cara berenang yang baik. Ini untuk urusan dunia. Apalagi urusan akhirat. Kalau mau memberi nasehat tentang cara shalat yang baik, maka harus punya ilmu tentang cara shalat yang benar. Jika tidak, maka bisa jadi mendatangkan kesalahan bahkan kesesatan.
Sungguh, Imam Bukhari memberi nasehat dalam kitab shahihnya dengan membuka satu bab tentang : ILMU SEBELUM PERKATAAN DAN PERBUATAN.
Allah Ta'ala berfirman :
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ
لَكَ بِهِ عِلْمٌ ۚ إِنَّ السَّمْعَ وَالْبَصَرَ وَالْفُؤَادَ كُلُّ أُولَٰئِكَ
كَانَ عَنْهُ مَسْئُولًا
Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kami ketahui. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati nurani , semua itu akan diminta pertanggung jawabannya. (Q.S al Isra’ 36).
Syaikh as Sa'di berkata : Sudah sepantasnya seseorang akan diminta pertanggung jawaban tentang segala yang telah dia KATAKAN DAN PERBUAT serta (cara) pemanfaatan anggota badan yang telah Allah ciptakan untuk beribadah kepada-Nya.
Wallahu A'lam. (2.980)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar