BERTEKAD MENERUSKAN
AMALAN TERBAIK SEUSAI RAMADHAN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Pada bulan Ramadhan,
orang orang beriman bersemangat bahkan seperti berlomba untuk mengamalkan ibadah
terbaik yang disyariatkan selama sebulan penuh. Paling utama adalah ibadah
puasa fardhu, shalat lail yang masyhur disebut dengan shalat taraweh, membaca
al Qur an, berinfak, bersedekah dan zakat minimal zhakat fitri dan yang lainnya.
Lalu setelah Ramadhan
berakhir maka orang orang beriman senantiasa bertekad untuk TERUS MELAKUKAN
AMALAN TERBAIK sesuai yang disyariatkan, diantaranya : (1) Puasa fardhu
Ramadhan dilanjutkan dengan puasa sunnah. (2) Shalat taraweh dilanjutkan dengan
shalat lail yaitu shalat tahajud. (3) Terus menjaga waktu untuk membaca al Qur
an. (4) Berinfak dan bersedekah tetap dilakukan sedikit atau banyak.
Lalu datang pertanyaan,
kenapa orang orang beriman senantiasa bertekad untuk meneruskan ibadah setelah
Ramadhan usai ?. Iya, karena orang beriman YAKIN SEBENAR BENAR YAKIN BAHWA :
Pertama : Orang beriman
SANGAT MERASAKAN telah mendapat nikmat yang banyak dari Allah Ta'ala berupa
rizki, pertolongan, perlindungan yang bukan
dalam bulan Ramadhan saja tetapi sepajang hayatnya bahkan sejak saat berada
dalam kandungan ibu. JADI BUKAN BULAN RAMADHAN SAJA.
Kedua : Orang beriman memilki
kewajiban beribadah, menyembah dan dan mengabdi kepada Allah Ta'ala TERUS
MENERUS, sebagaimana firman-Nya :
(1) Allah Ta'ala
berfirman :
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا
لِيَعْبُدُونِ
Aku tidak menjadikan jin dan manusia melainkan agar
mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S adz Dzariyat 56).
(2) Allah Ta’ala berfirman :
وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ
Dan sembahlah Rabbmu sampai yakin (ajal) datang
kepadamu. (Q.S al Hijr 99).
Sayikh as Sa’di berkata : Al yaqin yaitu sampai ajal
tiba. Maksudnya, kontinyulah, engkau (Muhammad) mendekatkan diri
kepada Allah dengan segala macam ibadah disetiap waktu. Maka beliau mentaati
perintah Rabb-nya dan senantiasa beribadah sampai datang al
yaqin dari Rabbnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Ketiga
: Orang beriman memahami bahwa ajal datang sewaktu waktu. Bisa jadi bulan
Ramadhan atau di luar bulan Ramadhan. Oleh sebab itu orang beriman BERIBADAH
TERUS MENERUS sampai akhir hayat. Sungguh Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam
telah mengingatkan bahwa amal seseorang
tergantung pada amal amal penutup hidupnya. Dari Sahl bin Sa’di, Rasulullah Salallahu 'alaihi
Wasallam bersabda :
وَإِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ
Sesungguhnya amal perbuatan seseorang adalah
tergantung penutupnya. (H.R Imam Bukhari).
Syaikh Dr.
Shalih Fauzan al Fauzan berkata : Amal perbuatan tergantung pada amal amal
penutup, artinya seseorang TIDAK BOLEH TERTIPU DENGAN AMALNYA sekalipun dia
seorang yang shalih. Dia harus takut dengan buruknya penutup amal. Akan tetapi
diantara (bentuk) kasih sayang Allah Ta'ala terhadap hamba hamba-Nya adalah
bahwasanya BARANGSIAPA YANG HIDUP DALAM KEBAIKAN MAKA HIDUPNYA AKAN DITUTUP
DENGAN KEBAIKAN.
(Dari
Penjelasan Ringkas Matan al Aqidah ath Thahawiyah).
Oleh karena itu SUNGGUH SANGAT KELIRU orang orang yang
hanya mengutamakan ibadah pada bulan Ramadhan saja lalu berlalai lalai pada
bulan bulan selanjutnya. Na'udzubillah.
Wallahu A'lam.
(2.988).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar