SHAF PERTAMA PALING UTAMA
Oleh Azwir B. Chaniago
Sungguh Rasulullah telah mengingatkan kita semua bahwa shaf
yang paling utama bagi seorang laki laki yang shalat berjamaah adalah shaf
pertama. Bukan shaf yang sesudahnya. Rasulullah telah menjelaskan hal ini dalam
banyak hadits, diantaranya adalah :
Pertama : Rasulullah bersabda : “Walau ya’lamuuna maa fii shaffil muqaddami
lastahamuu” Dan seandainya mereka mengetahui kebaikan yang ada pada shaf
pertama tentulah mereka akan berlomba untuk mendapatkannya (H.R Imam Bukhari).
Kedua : Rasulullah bersabda : “Innallaha
wa malaikatahu yushalluuna ‘ala shaffal awwal” Sungguh Allah dan
para MalaikatNya bershalawat kepada (orang orang) yang berada pada shaf
pertama. (H.R. Abu Dawud dan dishahihkan oleh Syaikh al Albani dalam shahih
Sunan Abu Dawud).
Ketiga : Rasulullah bersabda : “Dari al ‘Irbadh bin
Sariyah : Bahwasanya Rasulullah : Memohon ampun untuk (orang
orang yang berada pada) shaf pertama tiga kali dan pada shaf
kedua satu kali”
Itulah tiga diantara banyak hadits yang memotivasi kita agar
berusaha mendapatkan shaf pertama pada shalat jamaah bagi laki laki. Ketahuilah
bahwa semua orang berhak untuk mendapatkan shaf pertama dalam shalat berjamaah,
apakah dia orang berada, orang miskin, orang berpangkat atau tidak, orang tua
atau orang muda, bahkan yang ‘alim maupun yang kurang ‘alim.
Cuma saja, amat disayangkan, kalau kita perhatikan ternyata
masih banyak saudara saudara kita yang tidak berusaha untuk mendapatkan shaf
pertama. Kalau ada kesempatan untuk mendapatkannya tidak diambil tapi
diserahkan kepada orang lain dan dia merasa cukup dengan shaf kedua atau ketiga
saja. Tidak jarang pula kita lihat, orang orang saling tolak tolakan untuk
menempati shaf pertama.
Hal lain yang juga sering kita lihat adalah seseorang yang
kadang kadang datang ke masjid lebih awal namun dia tidak melakukan shalat
sunat di shaf pertama tapi dibelakang bisa di shaf kelima atau keenam. Setelah shalat sunat tidaklah pula dia
berusaha untuk menempati shaf pertama yang masih ada tempat kosong. Dan
terhadap saudara saudara kita ini, kita haruslah berbaik sangka, mungkin karena
belum mengetahui keutamaan shaf pertama.
Ketahuilah saudaraku bahwa
ulama terdahulu ada yang berkata, diantaranya Sa’id bin Musyayyab
seorang Tabi’in : Aku telah shalat berjamaah 30 tahun dan tidak pernah melihat
punggung orang. Maksud beliau adalah jika shalat berjamaah beliau selalu berada
di shaf pertama sehingga tidak ada punggung orang didepan beliau.
Semoga tiga hadits diatas sudah cukup mendorong kita untuk selalu berusaha
mendapatkan shaf pertama pada shalat
berjamaah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar