PEMICU PENYAKIT
SOMBONG
Oleh : Azwir
B. Chaniago
Penyakit sombong adalah salah satu jenis penyakit hati yang
sangat buruk dan banyak menimpa manusia. Hampir tidak ada manusia yang bisa terbebas sama sekali dari
penyakit ini. Penyakit ini sebenarnya adalah turunan dari penyakit ujub yaitu merasa
bangga terhadap diri. Seseorang yang
memiliki penyakit sombong adalah merasa dan memperlihatkan dirinya lebih
sempurna, lebih tinggi dan lebih baik lalu merendahkan orang lain. Dia tidak
mengetahui bahwa sebenarnya dia telah tertipu bukan oleh orang lain tapi
tertipu oleh dirinya sendiri.
Secara jelas dan tegas, makna sombong adalah sebagaimana yang
dimaksud oleh Rasulullah dalam sebuah hadits : “Al kibru, batharul haqqi wa
ghamdunnaas” Sombong adalah menolak kebenaran dan merendahkan manusia. (H.R
Imam Muslim).
Jadi sombong itu kata Rasulullah terkait dengan dua hal yaitu
: menolak kebenaran dan merendahkan orang lain.
Mengingat keburukan penyakit ini, maka seorang hamba haruslah
berusaha menjauhinya. Diantara cara untuk menjauhi suatu penyakit adalah dengan menjauhi pemicu ataupun penyebabnya.
Syaikh Abu Bakr Jabir al Jazairi dalam Kitabnya Minhaaj al Muslim menyebutkan
lima macam pemicu penyakit sombong, yaitu :
Pertama : Ilmu yang dimiliki.
Orang berilmu tidaklah kebal terhadap penyakit sombong bahkan
terkadang bisa jadi ilmu seseorang menjadi pemicu penyakit ini. Diantaranya
adalah bahwa ilmu yang dimiliki membuat seseorang merasa lebih hebat dari orang lain. Seorang yang
berilmu seharusnya lebih hati hati karena bisa timbul perasaan menganggap rendah orang tidak berilmu dan
jika sampai merendahkan orang lain maka itulah penyakit sombong.
Kedua : Banyaknya harta.
Sungguh harta yang banyak sering membuat seseorang jatuh
kepada penyakit sombong. Dia bisa jadi menunjukkan kepada orang lain bahwa dia
bisa memperoleh semua yang diinginkannya dengan hartanya. Bisa jadi pula orang
yang tidak berharta dianggapnya rendah.
Ketiga : Amal ibadah.
Seseorang yang banyak beribadah bisa jatuh kepada ujub dan
akhirnya mendatangkan kesombongan karena merasa ibadahnya lebih banyak dan
lebih baik dari orang lain. Apalagi jika
ada orang yang mengatakan kagum terhadap banyak amal ibadahnya. Jadi berhati
hatilah dalam beribadah jangan pernah merasa lebih baik atau lebih hebat dari
orang lain.
Keempat : Kekuatan dan kekuasaan.
Seseorang yang memiliki kekuatan dan kekuasaan punya potensi
untuk jatuh kepada penyakit sombong. Ketahuilah bahwa kaum ‘Aad menyombongkan
diri karena kekuatan dan kekuasaannya. Mereka berkata : Siapakah yang lebih
kuat daripada kami. Maka Allah mengazab mereka dengan kebinsaan di dunia dan hukuman
yang berat di akhirat.
Kelima : Kemuliaan nasab.
Perhatikanlah bahwa sebagian orang jatuh kepada penyakit sombong karena marasa
keturunan bangsawan, keturunan ini dan itu. Akhirnya ada yang merendahkan orang lain. Padahal sungguh
kemuliaan seorang muslim itu bukanlah pada nasab atau keturunannya tapi pada
takwanya.
Sungguh sangat jelas bagi kita bahwa banyak sekali sahabat
berasal dari budak yang dimerdekakan. Tetapi ketakwaannya telah membuat mereka
mulia disisi Allah. Allah berfirman : “Inna akramakum ‘indallahi atqaakum” Sesungguhnya
yang paling mulia diantara kalian, disisi Allah adalah orang yang paling
bertakwa. (Q.S al Hujurat 13).
Dengan memohon
pertolongan Allah kita semua bisa berusaha agar terhindar dari penyakit sombong
yang berbahaya ini.
Allahu a’lam.(010)
Allahu a’lam.(010)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar