JALAN UNTUK MENDAPATKAN KECUKUPAN RIZKI
Oleh : Azwir B. Chaniago
Orang orang beriman mempunyai kewajiban untuk
mencari rizki berupa harta. Dengan rizki atau harta tersebut dapatlah dia
menafkahi diri dan keluarganya serta orang yang membutuhkan. Selain itu dia
dapat pula melaksanakan ibadah ibadah yang memerlukan biaya besar serta haji
dan umrah serta berinfak untuk kemashlahatan kaum muslimin pada umumnya.
Dan yang penting pula bahwa seseorang yang
berusaha dan memperoleh rizki yang cukup maka dia bisa menjaga kehormatan diri
dengan tidak meminta minta atau menggantungkan diri kepada belas kasihan orang
lain. Suka meminta minta adalah perbuatan tercela. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
مَنْ سَأَلَ مِنْ غَيْرِ فَقْرٍ
فَكَأَنَّمَا يَأْكُلُ الْجَمْرَ.
Barang siapa meminta-minta kepada orang lain
tanpa adanya kebutuhan (mendesak), maka seolah-olah ia memakan bara api. (H.R
Imam Ahmad, Ibnu Khuzaimah dan ath Tahbrani)
Ketahuilah bahwa sungguh Allah Ta’ala telah
menjamin rizki setiap makhluknya, sebagaimana firman-Nya :
وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ
إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ
كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُبِينٍ
Dan tidak satu pun makhluk bergerak (bernyawa)
di bumi melainkan semuanya dijamin Allah rizkinya. Dia
mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam
Kitab yang nayata. (Lauh Mahfudz). Q.S Huud 6.
Syaikh as Sa’di antara lain menafsirkan
ayat ini bahwa semua (makhluk) yang merayap dimuka bumi baik
manusia, binatang didaratan atau dilautan maka Allah telah menjamin rizki dan
makan mereka. Rizki mereka menjadi kewajiban Allah. Semuanya diliputi oleh ilmu
Allah dicatat oleh pena-Nya. Berlaku padanya kehendak Allah dan manusia
tetap harus yakin kepada Allah yang menjamin rizkinya. (Tafsir Taisir
Karimir Rahman).
Ketahuilah, bahwa ada beberapa jalan yang
sangat dianjurkan untuk mendapatkan kecukupan rizki, diantaranya adalah :
Pertama : Menjaga ketakwaan.
Allah Ta’ala berfirman :
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا
يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia
akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberi rizki dari arah yang
tidak disangkanya. (Q.S ath Thalaq 2-3).
Kedua : Bertawakal atau berserah diri kepada
Allah.
Allah Ta’ala telah menjelaskan hal dalam
firman-Nya :
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ
فَهُوَ حَسْبُهُ ۚ
Barangsiapa yang bertawakal kepada Allah
niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya. (Q.S ath Thalaq 3).
Syaikh as Sa’di berkata : “Niscaya Allah
akan mencukupkan (keperluan) nya” . Maksudnya adalah bahwa Allah akan
mencukupi keperluan yang disandarkannya kepada Allah. Dan ketika suatu urusan
berada dalam tanggungan Yang Mahakaya, Mahakuat, Mahaperkasa lagi Maha
Penyayang, maka Dia paling dekat dengan hambaNya melebihi segala sesuatu.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Ketiga : Selalu bersyukur kepada Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berjanji akan menambah nikmat
berupa rizki dan yang lainnya yaitu dengan
selalu bersyukur kepada-Nya. Allah Ta’ala berfirman :
وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِنْ
شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِنْ كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِي لَشَدِيدٌ
Dan (ingatlah) ketika Rabb-mu memaklumkan :
Sesungguhnya, jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat)
kepadamu. Tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku) maka pasti adzab-Ku sangat
pedih. (Q.S Ibrahim ayat 7).
Syaikh as Sa’di berkata : Bersyukur hakikatnya
adaah pengakuan hati terhadap nikmat nikmat Allah dan menyanjung Allah Ta’ala
karena nikmat-Nya, serta mepergunakannya dalah keridhaan Allah.
Keempat : Berdoa agar diberi rizki yang halal.
Perhatikanlah bagaimana Nabi Ibrahim memohon
rizki bagi penduduk Makkah, sebagaimana firman Allah :
وَإِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّ
اجْعَلْ هَٰذَا بَلَدًا آمِنًا وَارْزُقْ أَهْلَهُ مِنَ الثَّمَرَاتِ مَنْ آمَنَ
مِنْهُمْ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ
Dan (ingatlah) ketika Ibrahim berdoa : Ya
Rabb-ku, jadikanlah (negeri Makkah) ini negeri yang aman dan BERILAH RIZKI
berupa buah buahan kepada penduduknya yaitu diantara mereka yang beriman kepada
Allah dan hari kemudian. (Q.S al Baqarah 126).
Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam mengajar satu doa diantaranya untuk memohon rizki
yang baik. Doa ini biasa beliau baca setelah shalat shubuh yaitu dalam
rangkaian dzikir pagi, yaitu :
اللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
Ya Allah, sungguh aku memohon
kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rizki yang baik
dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik). (H.R
Ibnu Majah dan Imam Ahmad)
Juga doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
Juga doa yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
اللَّهُمَّ إِنِّي
أَسْأَلُكَ الْهُدَى وَالتُّقَى وَالْعَفَافَ وَالْغِنَى
Ya Allah, aku memohon kepada-Mu petunjuk, ketaqwaan,
keterjagaan, dan kecukupan. (H.R Imam Muslim, at Tirmidzi, dan yang selainnya)
Ketahuilah
bertakwa, bertawakal, bersyukur dan berdoa, semua adalah jalan untuk
memudahkan turunnya rizki yang berkah.
Namun demikian, setiap orang haruslah mencari berusaha untuk
mencari sebab agar rizki itu datang.
Insya Allah ada manfaatnya untuk kita
semua. Wallahu A’lam. (1.779).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar