DOA ORANG TUA UNTUK ANAKNYA MUDAH DIIJABAH
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah
menjelaskan bahwa doa orang tua untuk anak anaknya tak akan ditolak atau dengan
kata lain ada peluang besar untuk dikabulkan. Ada banyak hadits yang
menjelaskan hal ini, diantaranya adalah :
(1) Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ
شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ
الْمَظْلُومِ
Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan
lagi yaitu DOA ORANG TUA, doa orang yang bepergian (safar) dan doa orang yang
dizhalimi. (H.R Abu Daud, dihasankan oleh Syaikh al Albani).
(2) Dari Anas bin Malik radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ لاَ تُرَدُّ دَعْوَةُ
الْوَالِدِ ، وَدَعْوَةُ الصَّائِمِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ
Tiga doa yang tidak tertolak yaitu DOA ORANG
TUA (untuk anaknya), doa orang yang berpuasa dan doa seorang musafir. (H.R al
Baihaqi, dishahihkan oleh Syaikh al Albani)
(3) Juga dari Abu Hurairah radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ يُسْتَجَابُ لَهُنَّ
لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْمَظْلُومِ وَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ
الْوَالِدِ لِوَلَدِهِ
Tiga doa yang mustajab yang tidak diragukan
lagi yaitu doa orang yang dizhalimi, doa orang yang bepergian (safar) dan DOA
ORANG TUA PADA ANAKNYA. (H.R Ibnu Majah, dihasankan oleh Syaikh al Albani)
Ketahuilah bahwa doa seorang ibu lebih utama
dari doa ayah. Kenapa ?, karena pengorbanan ibu terhadap anaknya, mulai dari
saat mengandung, apalagi saat melahirkan dan memeliharanya Sungguh sangatlah
besar.
Bahkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
secara tersirat menjelaskan bahwa ibu
memiliki tiga kali kelebihan dari ayah.
Perhatikanlah hadits berikut ini :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال جاء رجل
إلى رسول الله صلى الله عليه وسلم فقال: يا رسول الله, من أحق الناس بحسن
صحابتي? قَالَ أُمُّكَ ، قَالَ ثُمَّ مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ ، قَالَ ثُمَّ
مَنْ؟ قَالَ أُمُّكَ ، قَالَ ثُمَّ مَنْ ، قَالَ أَبُوْكَ
Dari Abu Hurairah radhiyallaahu 'anhu,
dia berkata, datang seorang laki laki
kepada Rasulullah shalallahu' alaihi wasallam dan berkata, wahai
Rasulullah, untuk siapakah saya harus berbakti pertama kali ?. Nabi
shalallaahu 'alaihi wasallam menjawab : Ibumu !.
Dan orang ini bertanya lagi, lalu siapa lagi
?. Rasulullah Shalallaahu 'alaihi Wasallam menjawab : Ibumu !. Orang tersebut bertanya
kembali, lalu siapa lagi ? Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam menjawab : Ibumu. Orang tersebut
bertanya kembali, kemudian siapa lagi. Rasulullah Shalallahu 'alaihi wasallam
menjawab : Ayahmu. (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim).
Ada beberapa kisah bagaimana doa seorang ibu
untuk anaknya diijabah oleh Allah Ta’ala sehingga mengantarkan anaknya ketempat
yang mulia, diantaranya adalah :
Pertama : Al Imam Abu Fath Sulai bi Ayyub ar
Razi
Imam adz Dzahabi menceritakan tentang seorang
ulama besar yang dengan taufiq dari Allah Ta'ala bisa mencapai tingkat yang sangat tinggi
dalam berbagai keahlian ilmu agama, berkat doa ibunya pada masa kecilnya. Dia adalah al Imam
Abul Fath Sulaim bin Ayyub Ar-Razi, salah seorang ulama besar di abad 5
Hijriyah.
Beliau
ahli fiqih, baik dalam bidang ilmu fiqih umum maupun dalam bidang
ilmu fiqih madzhab Syafi'i secara khusus. Beliau juga masyhur sebagai ahli ilmu al
Quran, ilmu qiraat dan tafsir, ahli hadits yang tsiqah , ahli bahasa,
dan yang lainnya.
Dia menceritakan bahwa saat berusia sekitar 10
tahun, ada seorang Syaikh (ulama) yang datang ke kotanya ar Rayy (terletak di
wilayah Persia). Ketika itu Syaikh mengajar dan mendiktekan ilmu kepada para
murid. Tiba-tiba Syaikh menunjuk ke
arahku seraya berucap : Majulah kamu dan bacalah al Qur an. Dengan rasa
kaget bercampur gugup dan takut, akupun berusaha keras untuk bisa membaca surat
al Fatihah. Namun aku tidak bisa berhasil sama sekali. Lidahku jadi
serasa keluar dan mulutku seakan akan dipindahkan.
Melihat kondisiku yang demikian, Syaikh
tersebut lalu bertanya : Apakah kamu masih punya ibu ?. Ya, jawabku cepat
dan singkat. Dia berkata lagi : Begitu begitu MINTALAH KEPADA IBUMU MENDOAKANMU
AGAR ALLAH TA’ALA MEMBERIMU KEAHLIAN MEMBACA AL-QUR'AN
DAN ILMU-ILMU LAIN KEPADAMU.
Sulaim menjawab : Ya, akan saya sampaikan pada
ibuku. Maka setelah pulang ke rumah, dia menyampaikannya kepada ibunya. Ibunya
lalu bermunajat dan berdoa kepada Allah. Setelah Sulaim menginjak masa dewasa dan berkelana ke
Baghdad untuk menuntut ilmu bahasa, fiqih, dan lain-lain. Ketika telah berilmu
dia pulang ke kampungnya Rayy dan menjadi ulama besar. (Siyar an Nubala, dengan
diringkas).
Kedua : Dr. Abdurrahman as Sudais, Imam
Masjidil Haram.
Syaikh Abdurrahman as Sudais hafal al Qur an sejak umur 12 tahun.
Pendidikan S3-nya di Universitas Ummul Qura Makkah, lulus dengan nilai Cum
Laude.
Syaikh as Sudais resmi menjadi imam dan khatib
Masjidil Haram Makkah tahun 1404 Hijriyah. Pertama kali mengimami shalat di
Masjidil Haram pada tanggal 22 Sya’ban 1404 Hijriyah dan pada bulan Ramadhan
tahun yang sama menjadi Khatib pertama kali di Masjidil Haram. Pada waktu itu UMUR
BELIAU BARU 22 TAHUN. Iya 22 tahun,
masih sangat muda.
Satu kisah tentang Syaikh as Sudais adalah
ketika masih kecil pernah menaburkan pasir kedalam makanan yang sudah disiapkan
ibunya untuk tamu yang akan berkunjung ke rumahnya.
Ibunya tentu marah lalu berkata : IDZHAB,
JA’AKALALLAHU IMAAMAN LIL HARAMAIN. Pergi kamu, biar kamu jadi imam di
Haramain. Ternyata kemarahan ibunya yang diucapkan dalam bentuk doa kebaikan
yaitu menjadi imam di Masjidil Haram diijabah oleh Allah Ta’ala.
Oleh karena itu para orang tua hendaklah senantiasa berdoa untuk kebaikan anak
anaknya karena doa orang tua TERUTAMA DOA IBU MUDAH DIIJABAH oleh Allah Ta’ala.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.784).
Sungguh satu hal yang penting pula dalam hal
ini adalah SANGAT SANGAT DIANJURKAN kepada anak anak yang orang tuanya saat ini
masih hidup hendaklah senantiasa meminta doanya. Teruslah minta didoakan orang tua baik
dalam keadaan lapang apalagi ketika menghadapi masalah dan kesulitan.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (1.784).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar