MUHASABAH TERHADAP APA YANG AKAN DILAKUKAN
DAN DIUCAPKAN
DAN DIUCAPKAN
Oleh : Azwir B. Chaniago
Setiap saat orang orang melakukan berbagai
aktivitas dalam hidupnya yaitu berupa perbuatan dan perkataan. Perbuatan dan
perkataan itu paling tidak ada pada dua keadaan. Ada yang baik dan ada pula
yang buruk. Jika sesuatu itu baik maka
mendatangkan kebaikan bagi diri seseorang dan begitu pula sebaliknya. Allah
Ta’ala berfirman :
إِنْ أَحْسَنْتُمْ أَحْسَنْتُمْ
لِأَنْفُسِكُمْ ۖ وَإِنْ أَسَأْتُمْ فَلَهَا ۚ
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat
baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat (buruk) maka (kerugian
kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. (Q.S al Isra’ 7)
Oleh karena itu sangatlah penting bagi seorang
hamba untuk melakukan mahasabah atau evaluasi terhadap apa yang dilakukan dan
dikatakan. Kenapa ?, karena muhasabah adalah salah satu upaya untuk menilai
diri sendiri terhadap kebaikan dan keburukan yang akan dilakukan ataupun telah
dilakukan.
Sungguh muhasabah yang dilakukan secara benar
bisa menyelamatkan manusia dalam menjalani hidup di dunia dan terutama di
akhirat. Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan orang orang beriman dalam
firman-Nya :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ
ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ
Wahai orang orang yang beriman. Bertakwalah
kepada Allah dan hendaknya setiap orang memperhatikan apa yang telah
diperbuatnya untuk hari esok, dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah
Mahateliti terhadap apa yang kamu kerjakan. (Q.S al Hasyr 18).
Dalam satu atsar yang diriwayatkan oleh Imam
at Tirmidzi dari Umar bin Khaththab, dia
berkata : Hisablah (amal perbuatan) diri kalian sebelum kalian dihisab !.
Timbanglah (amal pebuatan) diri kalian sebelum kalian ditimbang !. Perhitungan
kalian kelak (di akhirat) akan lebih ringan di karenakan telah kalian
perhitungkan diri kalian pada hari ini (di dunia).
Berhiaslah (persiapkanlah) diri kalian demi
menghadapi hari ditampakkannya perbuatan. Pada hari itu kalian dihadapkan (kepada Rabb kalian). Tiada
sesuatupun dari keadaan kalian yang tersembunyi (bagi Allah). Demikian nasehat
Umar bin Khaththab.
Ketahuilah bahwa muhasabah terbaik dilakukan
oleh seorang hamba ADALAH SESAAT
SEBELUM MELAKUKAN SUATU PERBUATAN DAN SEBELUM MENYAMPAIKAN SUATU PERKATAAN.
Jika tidak maka apa yang dilakukan dan apa yang diucapkan bisa menjadi
penyesalan yang berkepanjangan. Berapa banyak manusia yang tak memikirkan dan
menilai apa yang akan diperbuat atau apa yang dikatakannya ternyata akhirnya
menyengsarakan dirinya. Bisa membuat dirinya terhina, hilang kehormatan dan harga dirinya bahkan mendapat hukuman di
dunia dan hukuman di akhirat tentu lebih berat lagi.
Perhatikanlah
bagaimana ketika seseorang mengucapkan suatu perkataan yang tak dievalusi lebih
dahulu bisa membahayakan dirinya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam
bersabda :
إن العبد ليتكلم بالكلمة من
رضوان الله , لا يلقي لها بالا , يرفعه الله بها
درجات , و إن العبد ليتكلم بالكلمة من سخط الله , لا يلقي لها بالا يهوي بها في
جهنم
Sungguh seorang hamba mengucapkan
satu kalimat yang mendatangkan keridhaan Allah, namun dia menganggapnya ringan,
karena sebab perkataan tersebut Allah meninggikan derajatnya. Dan sungguh
seorang hamba mengucapkan satu kalimat yang mendatangkan kemurkaan Allah, namun
dia menganggapnya ringan, dan karena sebab perkataan tersebut DIA DILEMPARKAN
KE DALAM NERAKA JAHANNAM. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah).
Oleh sebab
itu seorang hamba haruslah melakukan muhasabah, evaluasi terhadap APA YANG AKAN
DIPERBUAT DAN APA YANG AKAN DIUCAPKANNYA. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita
semua. Wallahu A’lam. (1.760).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar