BERDZIKIR ADALAH SALAH SATU AMALAN TERBAIK
Oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala telah mengingatkan hamba
hamba-Nya untuk senantiasa berdzikir dalam berbagai keadaannya. Diantara
keutamaannya adalah :
Pertama : Allah akan mengingat hamba-Nya yang berdzikir.
Allah Ta’ala berfirman :
فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ
Karena itu ingatlah kepada-Ku niscaya Aku
ingat (pula) kepadamu (dengan memberikan rahmat dan pengampunan). Dan
bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu mengingkari (nikmat) -Ku. (Q.S al
Baqarah 152).
Kedua : Amalan yang paling baik dan paling
suci.
Yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam :
عَنْ أَبِي الدَّرْدَاءِ، قَالَ:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ” أَلَا أُنَبِّئُكُمْ
بِخَيْرِ أَعْمَالِكُمْ، وَأَزْكَاهَا، عِنْدَ مَلِيكِكُمْ، وَأَرْفَعِهَا فِي
دَرَجَاتِكُمْ، وَخَيْرٍ لَكُمْ مِنْ إِعْطَاءِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ، وَخَيْرٍ
لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا عَدُوَّكُمْ، فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا
أَعْنَاقَكُمْ ” قَالُوا: بَلَى. قَالَ: «ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى»
Dari Abu Darda’ dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam berkata : Maukah aku kabarkan kepada kalian AMAL KALIAN YANG TERBAIK, yang paling suci di sisi Raja kalian, yang paling meningkatkan derajat kalian, dan lebih baik bagi kalian daripada memberikan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu musuh, lalu kalian memenggal leher mereka dan mereka memenggal leher kalian ?
Dari Abu Darda’ dia berkata, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam berkata : Maukah aku kabarkan kepada kalian AMAL KALIAN YANG TERBAIK, yang paling suci di sisi Raja kalian, yang paling meningkatkan derajat kalian, dan lebih baik bagi kalian daripada memberikan emas dan perak, serta lebih baik bagi kalian daripada bertemu musuh, lalu kalian memenggal leher mereka dan mereka memenggal leher kalian ?
Para sahabat menjawab : Tentu saja wahai Rasulullah. Maka beliau
salallahu ‘alaihi wasallam bersabda : Yaitu dzikir kepada Allah
‘azza wa Jalla. (H.R Imam Ahmad, Imam Ibnu Majah, al Hakim
dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Ketiga : Dzikir membuat hati menjadi tenteram.
Sungguh orang orang beriman senantiasa
mendapati hatinya dalam keadaan tenteram karena banyak mengingat Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman :
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ
قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
(Yaitu) orang orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah, Ketahuilah hanya dengan
mengingat Allah hati menjadi tentram. (Q.S ar Ra’du 28).
Tentang ayat ini, Syaikh Abdurrahman bin
Nashir as Sa’di berkata :
(1) “Hati
mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah” maksudnya, kegundahan dan
kegelisahan hati mereka lenyap dan berganti dengan kebahagiaan hati dan
kenikmatan kenikmatannya.
(2) “Ketahuilah
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram” maksudnya semestinya dan
sudah seyogyanya kalbu itu tidak menjadi tenang dengan sesuatu selain dengan
mengingat-Nya. Karena tidak ada yang lebih nikmat, lebih memikat dan lebih
manis bagi kalbu ketimbang (kenikmatan dalam) mencintai Penciptanya, berdekatan
dan mengenal-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Keempat : Orang berdzikir seolah olah berada
dalam benteng.
Ketahuilah bahwa salah satu pintu masuk
syaithan kedalam diri manusia adalah karena lalai berdzikir. Imam Ibnul Qayiim
menyebutkan tiga pintu masuk syaithan kedalam diri manusia ada tiga. Satu
diantaranya adalah : Lalai berdzikir,
karena orang yang berdzikir (seolah olah) berada dalam benteng. Ketika dia
lalai (dari berdzikir) maka pintu benteng itu terbuka. Lalu musuh pun akan
memasukinya dan orang ini akan kesulitan untuk mengeluarkan musuh (syaithan)
yang telah masuk.
Satu hal yang sangat penting untuk diketahui
bahwa berdzikir kepada Allah Ta’ala
adalah ibadah bahkan seutama utama ibadah dan salah satu ibadah terbaik. Dan
ketahuilah bahwa salah satu sifat ibadah haruslah mengikuti contoh yang
diajarkan Rasulullah termasuk dalam hal berdzikir. Oleh karena itu setiap hamba
berkewajiban memilih dan hanya mengamalkan dzikir dzikir yang lafazh dan
caranya telah diajarkan Rasulullah salallahu ‘alaihi wasallam.
Rasulullah telah mengingatkan kita tentang
adanya amal yang tertolak yaitu sebagaimana dijelaskan dalam sabda beliau
:
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْه
ِأَمْرُنَا فَهُوَ رَدٌّ
Barang siapa melakukan suatu amalan yang tidak
ada petunjuk kami maka amalan itu tertolak. (H.R Imam Muslim).
Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata : Tidak
diragukan lagi, bahwa sesungguhnya doa dan dzikir adalah termasuk ibadah yang
sangat utama. Ibadah itu harus didasari dengan sikap ittiba’ (mengikuti jejak)
Nabi dengan konsekwen dan konsisten. Bukan dengan mengikuti hawa nafsu dan
bukan pula mengada ada, membuat sesuatu yang baru yang tidak ada contohnya.
(Majmu’ Fataawa).
Imam Ibnul Qayyim berkata : Dzikir yang paling
bermanfaat adalah : (1) Adanya keselarasan antara lisan dan hati ketika
berdzikir. (2) Dzikir yang bersumber dari Rasulullah Salallahu ‘alaihi
Wasallam. (3) Orang yang berdzikir mengetahui makna dan maksud yang terkandung
di dalam dzikir yang dia ucapkan. (Fawaidul Fawaid).
Di zaman ini kita menyaksikan ada orang
mengamalkan dzikir dzikir yang tidak diajarkan oleh Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam. Bahkan ada pula dzikir yang dibarengi dengan tangisan
berjamaah. Mereka ada yang berdalih bahwa dzikir yang kami amalkan ini memang
tidak diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam tetapi BANYAK ORANG
MENGAMALKANNYA. Perbuatan orang banyak bukan dalil. Dalil adalah dari al Qur an
dan as Sunnah menurut pemahaman Salafush Shalih.
Allah Ta’ala telah mengingatkan dalam
firman-Nya :
وَإِنْ تُطِعْ أَكْثَرَ مَنْ فِي
الْأَرْضِ يُضِلُّوكَ عَنْ سَبِيلِ اللَّهِ ۚ إِنْ يَتَّبِعُونَ إِلَّا الظَّنَّ
وَإِنْ هُمْ إِلَّا يَخْرُصُونَ
Dan jika kamu mengikuti kebanyakan orang di
bumi ini niscaya mereka akan menyesatkanmu dari jalan Allah. Yang mereka ikuti
hanya persangkaan belaka dan mereka hanyalah membuat kebohongan. (Q.S al An’am
116).
Kita bermohon kepada Allah Ta’ala agar selalu
menolong kita untuk senantiasa bisa berdzikir kepada-Nya :
اللَّهُمَّ أَعِنِّي
عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ
Ya Allah, tolonglah aku untuk menjadi hamba
yang selalu ingat kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, serta beribadah dengan baik
kepada-Mu. (H.R Abu Daud, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.770)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar