DISUKAI ATAU TAK DISUKAI ADA HIKMAHNYA
Oleh : Azwir B. Chaniago
Dalam
menjalani hidup di dunia ini, setiap orang senantiasa akan menghadapi dua
keadaan yaitu : (1) Ada suatu keadaan yang manusia menyukainya. (2) Ada keadaan
yang manusia tidak menyukainya. Keadaan ini bisa berlaku pada diri mereka,
keluarga, harta dan yang lainnya.
Sungguh
Allah Ta’ala telah mengingatkan tentang adanya keadaan yang disukai dan tidak disukai manusia tetapi
mereka tak tahu hikmahnya. Allah Ta’ala berfirman :
وَعَسَىٰ أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا
وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ
وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu
padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak
baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Baqarah
216).
Ketahuilah, para ulama menjelaskan bahwa
sangatlah banyak hikmah yang ada dalam surat al Baqarah ayat 216 ini. Diantaranya
sebagaimana dikatakan oleh Imam Ibnul Qayyim al Jauziyah berikut ini : Didalam
ayat ini terkandung banyak hikmah Diantaranya : (1) Apabila seorang hamba
mengetahui bahwa sesuatu yang dibencinya terkadang justru mendatangkan sesuatu
yang dicintanya. (2) Sesuatu yang dicintainya terkadang memndatangkan sesuatu
yang dibencinya.
Maka seseorang TIDAK AKAN MERASA AMAN dari bahaya pada saat dianugerahi kebahagiaan
dan TIDAK AKAN PUTUS ASA untuk memperoleh kebahagiaan ketika dirinya ditimpa
kesulitan. Seorang hamba yang bersikap
demikian karena dia tidak mengetahui KESUDAHAN DIBALIK SEMUA ITU. Sugguh hanya
Allah Yang Maha Mengetahui sebagaimana Dia mengetahuil hal hal lainnya yang
tidak diketahuilah oleh hamba hamba-Nya.
Selanjutnya beliau memberi nasehat bahwa :
Tidak ada sesuatu YANG LEBIH BERMANFAAT bagi seorang hamba daripada
melaksanakan perintah Allah Ta’ala meskipun hal itu (terkadang) terasa berat
bagi dirinya. Ketahuilah bahwa buah dari semua pelaksanaan perintah atau
kewajiban pasti berupa kebaikan, kebahagiaan, kenikmatan dan kegembiraan.
Begitu pula sebaliknya, tidak ada YANG LEBIH
MEMBAHAYAKAN seorang hamba daripada melanggar larangan Alah Ta’ala meskipun
inilah yang disenangi dan disukai hawa nafsunya. Sebab, akibat semua
pelanggaran adalah kepedihan, kesedihan, keburukan dan musibah. (Fawaidul
Fawaid)
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata
: Ayat dalam surat al Baqarah 216 ini adalah umum lagi luas. Bahwa perbuatan
perbuatan baik yang dibenci oleh jiwa manusia karena ada kesulitan padanya, itu
adalah baik tanpa diragukan lagi. Dan perbuatan perbuatan buruk yang disenangi
oleh jiwa manusia karena apa yang dipekirakan olehnya bahwa padanya ada
keenakan dan kenikmatan ternyata (berakibat) buruk tanpa diragukan lagi.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Oleh karena itu seorang hamba jangan hanya
melihat kebaikan dengan senang dan gembira lalu ketika melihat suatu yang tidak
baik lalu bersedih. Padahal segala sesuatu yang Allah datangkan kepada seorang
hamba pastilah di situ ada hikmah yang sempurna. Sungguh Allah Ta’ala Maha
Mengetahui dan manusia tidak mengetahui.
Ada satu kisah yang penah terjadi yaitu
tentang seorang pemuda yang baru tamat kuliah melamar kerja di suatu perusahaan
swasta yang tidak terlalu besar. Tetapi lamarannya ditolak. Ini tentu membuat
dia sedih. Lalu beberapa waktu kemudian ada perusahaan besar milik pemerintah membuka lowongan kerja dengan penghasilan yang
sangat memadai. Dia ikut melamar dan setelah melalui serangkaian test serta
wawancara ternyata Allah Ta’ala takdirkan dia lulus dan diterima bekerja.
Sungguh semua ada hikmahnya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallah
A’lam. (1.768).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar