TERUSKAN SHALAT LAIL SETELAH RAMADHAN BERLALU
Oleh : Azwir B. Chaniago
Shalat lail atau shalat malam di bulan
Ramadhan masyhur disebut dengan istilah shalat taraweh sedangkan shalat lail di
luar Ramadhan umumnya disebut shalat tahajjud. Dari segi waktu pelaksanaannya
ada sedikit perbedaan.
(1) Shalat tahajjud dilakukan setelah tidur
dimalam hari meskipun tidurnya sebentar dan dianjurkan untuk dilakukan sendiri
sendiri di rumah.
(2) Shalat taraweh bisa dilakukan langsung
setelah shalat Isya dan sangat dianjurkan dilakukan bersama imam di
masjid.
Kedua shalat ini hakikatnya adalah shalat lail dan ketahuilah bahwa shalat malam adalah kebiasaan orang orang shalih dari dahulu
hingga sekarang. Mereka sangat bersemangat mengamalkannya, karena ada keutamaan
yang banyak padanya, antara lain :
Pertama : Allah Ta’ala
memuji orang orang yang melaksanakan shalat lail, sebagaimana firman-Nya :
إِنَّمَا
يُؤْمِنُ بِآيَاتِنَا الَّذِينَ إِذَا ذُكِّرُوا بِهَا خَرُّوا سُجَّدًا
وَسَبَّحُوا بِحَمْدِ رَبِّهِمْ وَهُمْ لَا يَسْتَكْبِرُونَ
تَتَجَافَىٰ
جُنُوبُهُمْ عَنِ الْمَضَاجِعِ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ خَوْفًا وَطَمَعًا وَمِمَّا
رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ
Orang orang
yang beriman dengan ayat ayat Kami hanyalah orang orang yang apabila
diperingatkan dengannya, mereka menyungkur sujud dan bertasbih serta memuji
Rabb-nya dan mereka idak menyombongkan diri. LAMBUNG MEREKA JAUH DARI TEMPAT
TIDURNYA, mereka berdoa kepada Rabb-nya dengan rasa takut dan penuh harap dan
mereka menginfakkan sebagian izki yang Kami berikan kepada mereka. (Q.S as
Sajdah 15-16)
Kedua : Shalat lail merupakan shalat yang paling
utama setelah shalat fardhu. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :
أَفْضَلُ الصَّلاَةِ بَعْدَ
صَلاَةِ الْمَفْرُوْضَةِ، صَلاَةُ اللَّيْلِ.
Shalat yang paling utama setelah
shalat wajib adalah shalat yang dilakukan di malam hari. (H.R Imam Muslim)
Kalau kita perhatikan dapatlah kita mengetahui
bahwa di bulan Ramadhan sangatlah besar semangat orang orang beriman
melaksanakan shalat lail atau shalat taraweh ini di masjid bersama imam. Bahkan
setiap tahun, pada awal awal Ramadhan banyak masjid yang melimpah jamaahnya
sampai ke teras dan pekarangan masjid. Ini sangatlah baik dan ini salah satu
syiar Islam yang agung. Cuma saja menjelang akhir akhir Ramadhan jamaah menjadi
sangat berkurang tetapi masih banyak yang istiqamah bahkan menambahnya pula dengan i'tikaf di sepuluh malam terakhir.
Sungguh shalat taraweh ini semestinya
dilakukan terus menerus sampai akhir Ramadhan. Ketahuilah bahwa Allah Ta’ala
melalui Rasul-Nya telah menyebutkan diantara keutamaannya yaitu sebagaimana
sabda Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ –
رضي الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: – مَنْ
قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ
ذَنْبِهِ
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah
Salllahu ‘alaihi Wasallam, beliau bersabda : Barangsiapa melaksanakan shalat taraweh atas dasar iman
dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu.
(H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim)
Lalu bagaimana dengan shalat lail
atau shalat malam setelah Ramadhan ?.
Setelah Ramadhan berakhir maka hendaklah orang orang beriman berusaha
melakukan shalat lail atau shalat
tahajjud. Bukankah selama bulan Ramadhan orang orang beriman telah terbiasa
atau terlatih melaksanakan lail atau taraweh.
Ketahuilah bahwa shalat lail adalah kebiasaan orang-orang
shalih yang betul betul ingin mendekatkan diri kepada Allah Ta’ala. Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
عَلَيْكُمْ بِقِيَامِ اللَّيْلِ
فَإِنَّهُ دَأَبُ الصَّالِحِينَ قَبْلَكُمْ، وَإِنَّ قِيَامَ اللَّيْلِ قُرْبَةٌ
إِلَى اللَّهِ، وَمَنْهَاةٌ عَنْ الإِثْمِ، وَتَكْفِيرٌ لِلسَّيِّئَاتِ،
وَمَطْرَدَةٌ لِلدَّاءِ عَنِ الجَسَدِ
Hendaklah kalian mengerjakan shalat malam,
karena itu merupakan kebiasaan orang shalih sebelum kalian, mendekatkan diri
kepada Allah, mencegah dari perbuatan dosa, menghapus keburukan, dan mencegah
penyakit dari badan. (H.R. Imam Ahmad, at Tirmidzi dan al Hakim).
Selain itu, diantara keutamaan shalat
lail adalah akan diberi dan dipenuhi
permintaan seorang hamba untuk kebaikan dunia dan akhiratnya. Ini dijelaskan
Rasulullah dalam hadits berikut :
عَنْ جَابِرٍ قَالَ سَمِعْتُ النَّبِيَّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَةً لَا
يُوَافِقُهَا رَجُلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا
وَالْآخِرَةِ إِلَّا أَعْطَاهُ إِيَّاهُ وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ
Dari Jabir, ia barkata, Aku mendengar
Rasulullah saw. bersabda : Sesungguhnya pada malam hari itu benar-benar ada
saat yang seorang muslim dapat menepatinya untuk memohon kepada Allah suatu
kebaikan dunia dan akhirat, pasti Allah akan memberikannya (mengabulkannya) dan
itu setiap malam. (H.R Muslim dan Ahmad)
Ibnu Rajab
al Hambali mengatakan : Waktu tahajud di
malam hari adalah sebaik-baik waktu pelaksanaan shalat sunnah. Ketika itu hamba
semakin dekat dengan Rabb-nya. Waktu tersebut adalah saat dibukakannya pintu
langit dan diijabahnya doa. Saat itu
adalah waktu untuk mengemukakan berbagai macam kebutuhan dan permohonan kepada Allah Ta’ala. (Lathaif
al Ma'arif).
Oleh sebab itu
setelah Ramadhan berlalu maka orang orang beriman sangatlah dianjurkan
untuk melakukan shalat lail atau shalat tahajjud. Ketika ada semangat hendaklah
shalat 8 rakaat tahajjud dan ditambah 3
rakaat shalat witir. Setidak tidaknya berusaha melakukan tahajjud 4 atau 2
rakaat dan ditambah witir 3 atau 1 rakaat.
Insya Allah ada manfaatnya untuk kita semua.
Wallahu A’lam. (1.635)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar