BANYAK KEBAIKAN BAGI YANG SELALU BERISTIGHFAR
Oleh : Azwir B. Chaniago
Istighfar (Arab : إستغفار, Istiġfār) atau Astaghfirullah (أستغفر الله ʾastaġfiru
l-lāh) adalah tindakan meminta maaf atau memohon keampunan kepada Allah yang
dilakukan oleh umat Islam. Hal ini merupakan
perbuatan yang diperintahkan dan sangat utama di dalam ajaran Islam. Tindakan ini secara
harfiah dilakukan dengan mengulang-ulang perkataan dalam bahasa Arab astaghfirullah,
yang bermakna : Saya memohon ampunan kepada Allah Subahanahu
wa Ta’ala.
Hakikat
istighfar dalam Islam adalah seseorang
yang selalu memohon ampunan atas kesalahan dan dosa serta terus berusaha untuk
menaati perintah Allah dan tidak melakukan yang dilarang-Nya. Ketika pada satu waktu dia melakukan dosa, maka istighfar adalah
titik tolak baginya untuk bertekad tidak mengulangi perbuatannya.
Bahwa istighfar atau memohon ampun BUKAN HANYA
karena seseorang telah melakukan kesalahan sehingga dosanya diampuni jika Allah
Ta’ala berkehendak. Ketahuilah bahwa istighfar memiliki manfaat yang banyak
bagi orang orang yang melazimkan mengucapkannya pada setiap kesempatan.
Imam al Qurtubi dalam kitab tafsirnya
menyebutkan dari Ibnu Subaih bahwa :
Pertama
: Ada seorang yang mengadukan musim paceklik kepada Imam Hasan al Bashri, maka
Imam Hasan al Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah.
Kedua
: Ada pula yang mengadukan keadaannya yang miskin dan minta di doakan agar
diberi harta. Imam Hasan al Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah.
Ketiga
: Ada pula yang minta didoakan agar dia
memperoleh anak karena sudah lama menikah belum memperoleh anak. Imam Hasan al
Bashri berkata : Istighfarlah engkau kepada Allah.
Keempat
: Ada pula yang mengadu bahwa kebunnya
kekeringan karena hujan sudah lama tidak turun. Imam Hasan al Bashri berkata :
Istighfarlah engkau kepada Allah.
Melihat hal itu Rabi’ bin Subaih bertanya :
Wahai Imam (Hasan al Bashri), tadi orang orang datang kepada engkau untuk mengadukan
berbagai permasalahan dan kebutuhannya yang berbeda beda. Tapi engkau menyuruh
semuanya untuk memohon ampun kepada Allah. Mengapa begitu
?
Imam Hasan al Bashri menjawab : Sungguh aku
tidak menjawab dari diriku tapi Allah yang telah menyebutkan dalam firmanNya
agar semuanya senantiasa beristighfar. Lalu Imam Hasan al Bashri membacakan
surat Nuh ayat 10 dan 12 : “Maka aku katakan kepada mereka : Mohonlah
ampun kepada Rabbmu, sesungguhnya dia adalah Maha
Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan kepadamu dengan lebat dan
memperbanyak harta dan anak anakmu, dan mengadakan untukmu kebun kebun dan
mengadakan (pula di dalamnya) untukmu
sungai sungai.”
Sungguh Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam
telah memberikan kabar gembira bagi orang orang beriman yang senantiasa
beristighfar.
Pertama
: Allah akan membuka jalan baginya dari berbagai kesulitan dan kegundahan dari
arah yang tidak disangka.
Rasulullah bersabda : “Man
aktsara minal istighfaari ja’alallahu lalu min kulli hammin farajaa, wa min
kulli dhiiqin makhraja, wa yarzuquhu min haitsu la yahtasib”. Barang siapa
yang memperbanyak istighfar, Allah Ta’ala akan menjadikan baginya
kelapangan dari setiap kegundahan dan
jalan keluar dari setiap kesempitan. Dan Allah Ta’ala akan memberinya rizki
dari arah yang tidak disangka sangka. (H.R
Imam Ahmad)
Kedua
: Bahwa ketika seseorang senantiasa meminta ampun dan bertaubat maka tentulah
mendatangkan kebaikan yang banyak, diantaranya adalah sebagaimana firman Allah
Ta’ala : “Dan hendaklah kamu memohon ampun kepada Rabb-mu dan bertaubat
kepada-Nya niscaya Dia akan memberikan kenikmatan yang baik kepadamu sampai
waktu yang telah ditentukan”. (Q.S Huud 3).
Syaikh as Sa’di berkata : “Dan hendaklah kamu meminta ampun kepada Rabbmu”, dari dosa dosa
yang kamu kerjakan “dan bertaubat
kepada-Nya”. Pada (sisa) umurmu yang kamu hadapi dengan kembali dan
mendekatkan diri kepada-Nya, meninggalkan sesuatu yang dibenci-Nya kepada
sesuatu yang dicintai dan diridhai-Nya.
Kemudian Allah Ta’ala menyebutkan akibat dari
istighfar dan taubat seraya berfirman : niscaya
Dia akan memberi kenikmatan yang baik (terus menerus kepadamu”. Maksudnya, Dia memberimu rizki yang bisa kamu
nikmati dan kamu manfaatkan “sampai
kepada waktu yang telah ditentukan” yakni sampai kamu mati. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Ketiga
: Bahkan orang orang selalu beristighfar tak akan di adzab. Allah berfirman : “Wa
maa kaanallahu mu’adzibahum wa hum yastghfiruun”.
Dan tidaklah (pula) Allah akan mengadzab mereka sedang mereka (masih) memohon
ampunan. (Q.S al Anfaal 33).
Syaikh as Sa’di berkata : Ini adalah pencegah
adzab dari mereka pada hal sebab sebab turunnya adzab itu telah tercapai.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Keempat
: Istighfar akan mendatangkan rahmat Allah Ta’ala. Allah berfirman : “Dia
(Nabi Shalih) berkata: Wahai kaumku !. Mengapa kamu meminta disegerakan
keburukan sebelum (kamu meminta) kebaikan ?. Mengapa kamu tidak memohon ampunan
kepada Allah, agar kamu mendapat rahmat”. (Q.S an Naml 46).
Kelima
: Mendatangkan kebahagian bagi orang orang yang mendapati banyak istighfar
dalam catatan amalnya.
(1) Rasulullah bersabda : “Sangat
beruntunglah orang orang yang menemukan pada catatan amalnya terdapat banyak
istighfar. (H.R Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
(2) Rasulullah bersabda : “Barangsiapa yang
ingin bahagia dengan catatan amalnya (pada hari Kiamat) hendaklah ia (banyak)
beristighfar kepada Allah. (H.R ath Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al
Albani).
Perhatikanlah, bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam selalu bertaubat
dan memohon ampun kepada Allah Ta’ala.
Rasulullah bersabda : “Wahai manusia
bertaubatlah kamu kepada Allah dan mintalah ampunan kepada-Nya. Sesungguhnya
aku bertaubat dalam sehari 100 kali. (H.R Imam Muslim).
Rasulullah juga bersabda : “Demi Allah,
sungguh aku selalu beristighfar dan bertaubat kepada Allah dalam sehari lebih
dari 70 kali”. (H.R Imam Bukhari).
Oleh karena itu setiap hamba hendaklah terus
menerus beristighfar atau memohon ampun kepada Allah Ta’ala, sehingga diampuni
segala dosa dan diberikan kebaikan yang banyak dengan istifghfarnya.
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua.
Wallahu A’lam. (1.236)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar