KESEMPATAN MEMOHON
AMPUN DAN BERDOA DI 1/3 MALAM TERAKHIR
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Salah satu waktu yang selalu ditunggu tunggu oleh
orang orang shalih adalah sepertiga malam terakhir. Ini termasuk waktu untuk
beribadah bagi mereka terutama melakukan
shalat malam. Dan memang shalat malam adalah kebiasaan orang orang shalih dari
dahulu.
Diantaranya adalah kebiasaan Abu Hurairah dengan shalat malamnya. Abu Utsman an Nahdi, dia berkata : Aku pernah
bertamu pada Abu Hurairah beberapa hari. Aku lihat Abu Hurairah, istrinya dan
pembantunya senantiasa membagi malam menjadi tiga untuk shalat. Apabila yang
satu telah shalat lalu membangunkan yang lain. (Kitab Hilyatul Auliyaa’).
Sungguh, shalat malam adalah SHALAT PALING UTAMA
SETELAH SHALAT FARDHU. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan
perkara ini dalam sabda beliau :
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: سئل رسول الله صلى الله
عليه وسلم: أي الصلاة أفضل بعد المكتوبة؟ قال: (الصلاة في جوف الليل
Dari
Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam pernah ditanya, shalat apakah yang paling utama setelah shalat
fardhu ?. Beliau menjawab : Shalat yang paling utama
setelah shalat fardhu adalah shalat (sunnah) di tengah malam. (H.R Imam Bukhari
dan Imam Muslim).
Selain
itu, ketahuilah bahwa hamba hamba Allah SANGAT DIANJURKAN untuk banyak memohon
ampun dan berdoa di sepertiga malam terakhir. Inilah kesempatan yang sangat
baik, sebagaimana Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ
إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ
مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ
يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
Rabb
kita turun ke langit dunia pada setiap malam yaitu ketika sepertiga malam
terakhir. Allah Ta'ala berfirman : Barangsiapa YANG BERDOA kepada-Ku, niscaya
Aku kabulkan. Barangsiapa yang meminta kepada-Ku, niscaya Aku penuhi. Dan
barangsiapa YANG MEMOHON AMPUN kepada-Ku, niscaya Aku ampuni. (H.R
Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Tentang hadits
ini, Syaikh Muhammad bin Shalih al Utsaimin menjelaskan : Demikianlah Allah
'Azza Wajalla turun ke langit dunia dengan cara yang layak bagi-Nya tanpa bisa
dimisalkan juga digambarkan tentang turun-Nya itu. Karena Allah 'Azza Wajalla
lebih tahu tentang diri-Nya dan Allah tidak pernah memberi tahukan hakikat
sifat-Nya dan melarang kita untuk membuat permisalan tentangnya. (Al amal ash
Shalihat La Tanqathi' Binqitha'i Ramadhan).
Selain
itu ada satu hadits tentang dikabulkan doa pada waktu tertentu di malam hari
yaitu dari Jabir bin ‘Abdillah Radhiyallahu anhu ia berkata, aku
mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ فِي اللَّيْلِ لَسَاعَـةً، لاَ
يُوَافِقُهَا رَجُـلٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ خَيْرًا مِنْ أَمْرِ الدُّنْيَا
وَاْلآخِرَةِ إِلاَّ أَعْطَاهُ إِيَّاهُ، وَذَلِكَ كُلَّ لَيْلَةٍ.
Sesungguhnya
di malam hari terdapat waktu tertentu, yang bila seorang muslim memohon kepada
Allah dari kebaikan dunia dan akhirat pada waktu itu, maka Allah pasti akan
memberikan kepadanya, dan hal tersebut ada di setiap malam. (H.R Imam Muslim).
Wallahu
A'lam. (3.359)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar