Minggu, 22 September 2024

HAMBA ALLAH BENAR BENAR BERHARAP AMALNYA DITERIMA

HAMBA ALLAH BENAR BENAR BERHARAP AMALNYA DITERIMA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Hamba hamba Allah selalu berusaha sungguh sungguh melakukan amal shalih sebagaimana yang diperintahkan Allah Ta'ala dan Rasul-Nya. Sungguh, amal shalih yang dilandasi iman adalah MODAL PALING PENTING untuk keselamatan diri di akhirat yaitu mendapat surga-Nya. Dalam perkara ini, Allah Ta'ala berfirman, diantaranya  :

Pertama : Dalam surat an Nisa' 122.

وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ أَبَدًا ۖ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقًّا ۚ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ ٱللَّهِ قِيلًا

Dan orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih kelak akan Kami masukkan ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya selama lamanya. Dan janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar perkataannya daripada Allah ?. (Q.S an Nisa' 122).

Kedua : Dalam surat al Buruj 10.   

إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ

Sungguh, orang orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih mereka akan mendapatkan surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai, itulah kemenangan yang agung. (Q.S al Buruj 11)

Syaikh as Sa’di berkata : Sesungguhnya iman  menjadi syarat sahnya amal shalih. Bahkan tak bisa disebut amal shalih kecuali disertai dengan iman. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Tetapi setelah beribadah atau melakukan amal shalih terkadang ada muncul perasaan APAKAH AMAL KEBAIKAN yang saya lakukan diterima. Namun demikian ketika kita telah melakukan amal shalih maka hati menjadi tenang. Lalu kedepankan dua perkara :

Pertama : Sikap berbaik sangka kepada Allah Ta'ala bahwa amal kita akan diterima.

Sungguh, Allah Ta'ala mengingatkan dalam satu hadits qudsi yang diriwayatkan dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman :

أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، إِنْ ظَنَّ بِيْ خَيْرًا فَلَهُ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ.

Aku berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berbaik sangka, maka ia akan mendapatkan kebaikan. Jika berprasangka buruk, maka ia mendapatkan keburukan. (H.R Imam Ahmad).

Syaikh Muhammab bin Shalih al Utsaimin mengatakan : Bahwa Allah akan berbuat mengikuti prasangkaan para hamba-Nya terhadap diri-Nya,  apabila ia berprasangka baik, maka Dia akan melakukannya (sesuai prasangkaan baik itu), dan jika ia berprasangka buruk maka Dia juga akan melakukannya (sesuai prasangkaan buruk itu). (Syarh Riyadhus Shalihin).

Kedua : Banyak berdoa agar amal diterima. Diantara lafazh doa yang dianjurkan untuk dibaca adalah :

(1) Doa Nabi Ibrahim. Perhatikanlah kisah Nabi Ibrahim 'alaihissalam, yaitu setelah melakukan amalan  besar, yang diperintahkan Allah, yaitu meninggikan fondasi bangunan Ka’bah  atau ada yang menyebut   membangun Ka’bah bersama anaknya yaitu Nabi   Ismail, beliau berdoa :

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ

 Ya Rabb kami terimalah amal kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar dan Maha Mengetahui.

Doa ini adalah potongan dari surat al Baqarah 127.

(2) Doa yang diajarkan Rasulullah salallahi wasallam dan biasa beliau baca  selesai shalat  subuh yaitu dalam rangkaian dzikir pagi :

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Ya Allah aku bermohon ilmu yang bermanfaat, rizki  yang  baik dan amalan yang diterima. (H.R. Ibnu Majah no. 925).

Apakah amal ibadah seorang hamba diterima tentu Allah Ta'ala yang Mahatahu. Tetapi ada ulama yang menjelaskan tentang TANDA TANDA AMALAN SEORANG HAMBA DITERIMA, diantaranya :

(1) Syaikh Muhammad bin al Mukhtar asy Syinqithi.

Beliau berkata : Jika seorang hamba beramal lalu dia istiqamah, diberi taufik untuk terus menjaga amal tersebut maka ini TANDA TERKUAT  bahwa amalnya diterima. Jika ada seorang hamba menjaga shalat dan tidak pernah menelantarkannya, semangat untuk berada di shaf pertama, dia tidak pernah meremehkannya.

Jika seorang hamba selalu terdepan dalam kebaikan, selalu rindu untuk beribadah, tidak kendor, tidak berkurang, tidak putus semangat, tidak futur atau lalai, KETAHUILAH BAHWA (ITU TANDA) AMALNYA DITERIMA. (Shahih Fiqih.Com)

(2) Imam Ibnu Rajab al Hambali.

Beliau berkata :  Sesungguhnya  jika Allah Ta’ala  MENERIMA AMAL IBADAH SEORANG HAMBA  maka Dia akan memberi taufik kepada hamba-Nya tersebut untuk beramal shalih setelahnya. 

Sebagaimana ucapan salah seorang dari mereka, yaitu ulama salaf : Ganjaran perbuatan baik adalah (taufik dari Allah  Ta’ala untuk melakukan) perbuatan baik setelahnya. Maka barangsiapa yang mengerjakan amal kebaikan, lalu dia mengerjakan amal kebaikan lagi setelahnya, maka itu MERUPAKAN PERTANDA diterimanya amal kebaikannya yang pertama.

Sebagaimana, barangsiapa yang mengerjakan amal kebaikan, lalu dia  mengerjakan perbuatan buruk setelahnya, maka itu merupakan pertanda tertolak dan tidak diterimanya amal kebaikan tersebut. (Latha’if Ma’aarif).

Wallahu A'lam. (3.364)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar