HAMBA ALLAH BENAR
BENAR BERHARAP AMALNYA DITERIMA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Hamba hamba Allah selalu berusaha sungguh sungguh
melakukan amal shalih sebagaimana yang diperintahkan Allah Ta'ala dan
Rasul-Nya. Sungguh, amal shalih yang dilandasi iman adalah MODAL PALING PENTING
untuk keselamatan diri di akhirat yaitu mendapat surga-Nya. Dalam perkara ini,
Allah Ta'ala berfirman, diantaranya :
Pertama : Dalam surat an Nisa' 122.
وَٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّٰلِحَٰتِ
سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّٰتٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهَا ٱلْأَنْهَٰرُ خَٰلِدِينَ فِيهَآ
أَبَدًا ۖ وَعْدَ ٱللَّهِ حَقًّا ۚ وَمَنْ أَصْدَقُ مِنَ ٱللَّهِ قِيلًا
Dan
orang yang beriman dan mengerjakan amal shalih kelak akan Kami masukkan ke
dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai. Mereka kekal di dalamnya
selama lamanya. Dan janji Allah itu benar. Siapakah yang lebih benar
perkataannya daripada Allah ?. (Q.S an Nisa' 122).
Kedua : Dalam surat al Buruj 10.
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ
جَنَّاتٌ تَجْرِي مِنْ تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ ۚ ذَٰلِكَ الْفَوْزُ الْكَبِيرُ
Sungguh, orang orang yang beriman dan mengerjakan amal
shalih mereka akan mendapatkan surga yang mengalir di bawahnya sungai sungai,
itulah kemenangan yang agung. (Q.S al Buruj 11)
Syaikh
as Sa’di berkata : Sesungguhnya iman menjadi syarat sahnya amal
shalih. Bahkan tak bisa disebut amal shalih kecuali disertai dengan iman.
(Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Tetapi setelah beribadah atau melakukan amal shalih terkadang ada muncul perasaan APAKAH AMAL KEBAIKAN yang saya lakukan diterima. Namun demikian ketika kita telah melakukan amal shalih maka hati menjadi tenang. Lalu kedepankan dua perkara :
Pertama : Sikap berbaik sangka kepada Allah Ta'ala
bahwa amal kita akan diterima.
Sungguh, Allah Ta'ala mengingatkan dalam satu hadits
qudsi yang diriwayatkan dari Abu
Hurairah radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu
Alaihi wa Sallam bersabda, Allah Ta’ala berfirman :
أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي، إِنْ ظَنَّ بِيْ
خَيْرًا فَلَهُ، وَإِنْ ظَنَّ شَرًّا فَلَهُ.
Aku
berdasarkan prasangka hamba-Ku kepada-Ku. Apabila ia berbaik sangka, maka ia
akan mendapatkan kebaikan. Jika berprasangka buruk, maka ia mendapatkan
keburukan. (H.R Imam Ahmad).
Syaikh Muhammab bin Shalih al Utsaimin mengatakan : Bahwa Allah akan
berbuat mengikuti prasangkaan para hamba-Nya terhadap
diri-Nya, apabila ia berprasangka baik, maka Dia akan melakukannya
(sesuai prasangkaan baik itu), dan jika ia berprasangka buruk maka Dia juga
akan melakukannya (sesuai prasangkaan buruk itu). (Syarh Riyadhus Shalihin).
Kedua : Banyak berdoa agar amal diterima. Diantara lafazh
doa yang dianjurkan untuk dibaca adalah :
(1) Doa Nabi Ibrahim. Perhatikanlah
kisah Nabi Ibrahim 'alaihissalam,
yaitu setelah
melakukan amalan besar, yang diperintahkan Allah, yaitu
meninggikan fondasi bangunan Ka’bah atau ada yang
menyebut membangun Ka’bah bersama anaknya
yaitu Nabi Ismail, beliau berdoa :
رَبَّنَا
تَقَبَّلْ مِنَّآ ۖ إِنَّكَ أَنتَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْعَلِيمُ
Ya
Rabb kami terimalah amal kami sesungguhnya Engkau Maha Mendengar
dan Maha Mengetahui.
Doa ini adalah potongan dari surat al Baqarah 127.
(2) Doa yang diajarkan Rasulullah salallahi wasallam dan biasa beliau baca selesai shalat subuh yaitu dalam rangkaian dzikir pagi :
اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا
وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً
Ya Allah aku bermohon ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik dan amalan yang diterima. (H.R. Ibnu Majah no. 925).
Apakah amal ibadah seorang hamba diterima tentu Allah Ta'ala yang Mahatahu. Tetapi ada ulama yang menjelaskan tentang TANDA TANDA AMALAN SEORANG HAMBA DITERIMA, diantaranya :
(1) Syaikh Muhammad bin al Mukhtar asy Syinqithi.
Beliau berkata : Jika seorang hamba beramal lalu dia istiqamah,
diberi taufik untuk terus menjaga amal tersebut maka ini TANDA TERKUAT bahwa amalnya diterima. Jika ada seorang
hamba menjaga shalat dan tidak pernah menelantarkannya, semangat untuk berada
di shaf pertama, dia tidak pernah meremehkannya.
Jika seorang hamba selalu terdepan dalam kebaikan,
selalu rindu untuk beribadah, tidak kendor, tidak berkurang, tidak putus
semangat, tidak futur atau lalai, KETAHUILAH BAHWA (ITU TANDA) AMALNYA
DITERIMA. (Shahih Fiqih.Com)
(2) Imam Ibnu Rajab al Hambali.
Beliau berkata : Sesungguhnya jika Allah
Ta’ala MENERIMA AMAL IBADAH SEORANG HAMBA maka Dia akan
memberi taufik kepada hamba-Nya tersebut untuk beramal shalih setelahnya.
Sebagaimana ucapan salah seorang dari mereka, yaitu ulama salaf : Ganjaran perbuatan baik adalah (taufik dari Allah Ta’ala untuk melakukan) perbuatan baik setelahnya. Maka barangsiapa yang mengerjakan amal kebaikan, lalu dia mengerjakan amal kebaikan lagi setelahnya, maka itu MERUPAKAN PERTANDA diterimanya amal kebaikannya yang pertama.
Sebagaimana, barangsiapa yang mengerjakan amal kebaikan, lalu dia mengerjakan perbuatan buruk setelahnya, maka itu merupakan pertanda tertolak dan tidak diterimanya amal kebaikan tersebut. (Latha’if Ma’aarif).
Wallahu A'lam. (3.364)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar