SUNGGUH KEADAAN SENANG
DAN SUSAH SILIH BERGANTI
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Setiap orang yang menjalani hidup di dunia akan
mengalami dua keadaan yaitu KEADAAN SENANG DAN KEADAAN SUSAH. Hampir tidak ada orang
yang selalu dalam keadaan yang menyenangkan dan juga tidak selalu dalam keadaan
yang menyusahkan.
Dengan keadaan yang silih berganti ini maka orang
bijak berkata kepada dirinya : SEMUA
KEADAAN SENANG ATAU SUSAH PASTI AKAN BERAKHIR. Dengan begitu mereka tidak
terlalu gembira jika didatangi kesenangan dan tidak terlalu sedih jika
didatangi kesusahan.
Selanjutnya, perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut ini :
وَعَسَىٰ
أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَعَسَىٰ أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا
وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
Boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu padahal itu baik bagimu. Dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tidak mengetahui. (Q.S al Baqarah 216).
Imam Ibnul Qayim al Jauziyah berkata : Didalam ayat ini terkandung banyak hikmah, diantaranya : (1) Apabila seorang hamba mengetahui bahwa sesuatu yang dibencinya terkadang justru mendatangkan sesuatu yang dicintaInya. (2) Sesuatu yang dicintainya terkadang mendatangkan sesuatu yang dibencinya. (Fawaidul Fawaid).
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as Sa’di berkata : Ayat dalam surat al Baqarah 216 ini adalah umum lagi luas. Bahwa perbuatan perbuatan baik yang dibenci oleh jiwa manusia karena ada kesulitan padanya, itu adalah baik tanpa diragukan lagi. Dan perbuatan perbuatan buruk yang disenangi oleh jiwa manusia karena apa yang diperkirakan olehnya bahwa padanya ada keenakan dan kenikmatan ternyata (berakibat) buruk tanpa diragukan lagi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Sungguh
Allah Ta’ala mengetahui dan menetapkan segala sesuatu yang terbaik bagi hamba
hamba-Nya yang beriman. Semua yang menyenangkan ataupun tidak menyenangkan
didatangkan Allah Ta’ala hanyalah sebagai ujian, sebagaimana firman-Nya :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُمْ
بِالشَّرِّ وَالْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Tiap tiap yang berjiwa akan merasakan
mati. Kami akan mengui kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu
dikembalikan. (Q.S al Anbiya’ 35).
Ibnu
Jarir menukil perkataan Ibnu Abbas : Kami (Allah Ta’ala) akan menguji kalian
dengan kesempitan dan kelapangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan
kemiskinan. Dengan sesuatu yang halal dan yang haram, ketaatan dan kemaksiatan
petunjuk dan kesesatan.
Ibnu
Zaid berkata : Kami akan menguji mereka dengan sesuatu yang mereka sukai dan
mereka benci. Kami akan menguji mereka dengan semua itu untuk mengetahui
TINGKAT KESYUKURAN mereka terhadap hal hal yang mereka cintai dan TINGKAT
KESABARAN mereka terhadap hal hal yang mereka benci. (Tafsir
Ibnu Jarir at Thabari).
Oleh karena itu hamba hamba Allah senantiasa menerima semua keadaan yang ditetapkan Allah Ta'ala dengan hati lapang. Allah Ta'ala telah mengingatkan firman-Nya :
لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا
تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ
Agar
kamu tidak bersedih terhadap apa yang luput dari kamu dan tidak pula terlalu
bergembira terhadap yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai orang
yang sombong dan membanggakan diri. (Q.S al Hadiid 23).
Wallahu
A'lam. (3.072)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar