DOSA SESEORANG
BISA MENUTUP HATINYA
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Imam Ibnul Qayyim
berkata : Termasuk perkara yang seharusnya diketahui bahwasanya DOSA DAN MAKSIAT
pasti menimbulkan mudharat atau kerugian, TIDAK MUNGKIN TIDAK. Mudharatnya bagi
hati seperti mudharat yang ditimbulkan racun bagi tubuh, yaitu memiliki
tingkatan yang beragam. Maksiat memilki dampak yang buruk dan tercela, serta
membahayakan HATI DAN BADAN baik di dunia maupun di akhirat. (Ad Daa' wa ad Dawaa').
Beliau juga berkata :
Perbuatan dosa layaknya racun bagi hati. Kalaupun dosa tidak membunuh hati,
pasti akan membuatnya LEMAH. Apabila telah melemah kekuatannya maka hati tidak akan mampu melawan berbagai penyakit
(hati). Zaadul Ma’aad.
Sungguh, seorang hamba
yang kokoh imannya pastilah SANGAT TAKUT DENGAN DOSA sekecil apapun APALAGI
DOSA BESAR. Kenapa ?, karena dosa membahayakan diri seseorang di dunia dan di
akhirat kelak.
Imam Ibnul Jauzi
berkata : Dosa dosa itu menutupi hati, sehingga jika cermin HATI telah menjadi
gelap, maka tidak akan tampak jelas padanya wajah hidayah atau petunjuk. (Kitab
at Tabshirah).
Dan juga Syaikh as
Sa'di memberi nasehat tentang dosa dan maksiat yang menutupi hati, beliau
berkata : Sesungguhnya DOSA ITU MENUTUPI HATI SEDIKIT DEMI SEDIKIT, hingga cahayanya
terhapus. Mata hatinya MATI, kemudian
menjadi terbalik baginya hakikat berbagai hal. Sehingga ia melihat
kebathilan sebagai kebenaran dan KEBENARAN sebagai KEBATHILAN. Dan ini adalah
sebagian dari hukuman terhadap dosa. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Sungguh Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan bahwa dosa menjadikan titik hitam yang
bisa menutupi hati seseorang, yaitu sebagaimana sabda beliau :
عن أبي هريرة عن رسول الله صلى الله عليه وسلم
قال إن العبد إذا أخطأ خطيئة نكتت في قلبه نكتة سوداء فإذا هو نزع واستغفر
وتاب سقل قلبه وإن عاد زيد فيها حتى تعلو قلبه وهو الران الذي ذكر
الله كلا بل ران على قلوبهم ما كانوا يكسبون
Dari Abu Hurairah, dari Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam, beliau bersabda : Sesungguhnya seorang hamba,
ketika berbuat dosa, ada titik hitam di hatinya. Ketika dia meninggalkan
dosanya, memohon ampun, dan bertaubat, hatinya kembali bersih.
Dan jika dia kembali (berbuat
dosa), titik hitam terus bertambah di hatinya sampai menggunung, dan itulah
yang menyelubungi hati (dari cahaya) seperti yang Allah firmankan (al
Mutaffifin 14) : Sama sekali tidak (demikian), sebenarnya apa yang selalu mereka
usahakan itu menutupi hati mereka. (H.R at Tirmidzi).
Wallahu A'lam. (3.064)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar