JANGAN BIARKAN
HANDPHONE MERUSAK TATA KESOPANAN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Perkembangan
tekhnologi informasi dan komunikasi memang sudah sangat hebat, diantarnya
seperti handphone dan semacamnya. Sungguh kita telah mengambil manfaat yang
SANGAT BANYAK dalam hal ini. Kita telah mendapat banyak kemudahan dalam
berkomunikasi dan mendapatkan informasi.
Tetapi memang segala
sesuatu yang bermanfaat umumnya juga menyertakan kekurangan jika tidak bijak
dalam menggunakannya. Ketahuilah ketika kita tidak bijak dalam memanfaat
handphone dan semacamnya maka bisa jadi MERUSAK TATA KESOPANAN BERGAUL DAN
BERBICARA baik dalam keluarga atau dengan masyarakat umumnya. Ujung ujungnya
bisa jadi kita disebut sebagai tidak sopan ataupun kurang akhlak.
Sungguh perkara ini
termasuk bagian dari akhlak seorang beriman yaitu hendaklah bergaul dengan akhlak
yang baik. Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Bergaullah dengan
manusia dengan akhlak yang baik. (H.R Imam Ahmad, at Tirmizi dan yang selainnya).
Kalau kita perhatikan
memang diantara orang orang di zaman ini
ada yang telah kehilangan
sebagian tata kesopanannya yaitu hampir tak pernah fokus dalam
bergaul dan berbicara dengan teman duduknya TERSEBAB LEBIH FOKUS KEPADA
HANDPHONE. Seolah olah dia lebih menghargai dan menghormati handphonenya dari pada
teman bicaranya. Bukankah ini merupakan kerusakan dalam tata kesopanan ?.
Sungguh tentang
TATA KESOPANAN DAN BERGAUL DAN BERBICARA
dengan orang lain ADA BAIKNYA kalau kita perhatikan nasehat ulama ulama
terdahulu, diantaranya :
(1) Ibnu Abbas, beliau
berkata : Teman dudukku (teman bicaraku) mempunyai tiga hak yang menjadi
kewajibanku, aku arahkan pandanganku padanya jika berbicara, aku luaskan tempat
duduknya jika ia akan duduk, aku dengarkan seksama jika ia berbicara. (‘Uyuunul
Akhbaar).
(2) Imam Hasan al
Bashri, beliau berkata : Apabila engkau sedang duduk berbicara dengan orang
lain, hendaknya engkau bersemangat mendengar melebihi semangat engkau
berbicara. Belajarlah menjadi pendengar yang baik sebagaimana engkau belajar
menjadi pembicara yang baik. Janganlah engkau memotong pembicaraan orang lain.
(Al Muntaqa).
Wallahu A'lam.
(3.056).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar