BERTAKWA DAN
MEMOHON AMPUN KETIKA DIDATANGI KESULITAN
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, dalam
menjalani hidup di dunia yang fana ini berbagai keadaan akan silih berganti
mendatangi hamba hamba Allah. Ada keadaan senang, susah, gembira, sedih, sulit,
mudah dan yang lainnya. Ketahuilah semua itu adalah ketetapan dari Allah Ta'ala
yaitu sebagaimana firman-Nya :
قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا
مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ
ٱلْمُؤْمِنُونَ
Katakanlah (Muhammad). Tidak akan menimpa kami
melainkan APA YANG TELAH DITETAPKAN ALLAH BAGI KAMI. (Q.S at Taubah 51).
Ketika didatangi keadaan sedih yang berat, sulit dan susah mencari jalan keluar, sungguh itu adalah ujian bagi orang orang beriman. Ketahuilah bahwa itu adalah ujian. Dan sungguh Allah Ta'ala akan menguji hamba hamba-Nya dengan berbagai keadaan. Allah Ta'ala berfirman :
كُلُّ
نَفْسٍ ذَآئِقَةُ ٱلْمَوْتِ ۗ وَنَبْلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلْخَيْرِ فِتْنَةً ۖ
وَإِلَيْنَا تُرْجَعُونَ
Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (Q.S al Anbiya 35)
Ibnu Zaid berkata : Kami akan menguji mereka dengan sesuatu yang mereka sukai dan mereka benci. Kami akan menguji mereka dengan semua itu untuk mengetahui tingkat kesyukuran mereka terhadap hal hal yang mereka cintai dan tingkat kesabaran mereka terhadap hal hal yang mereka benci. (Tafsir Ibnu Jarir at Thabari).
Namun demikian ketika diberi ujian yang tidak menyenangkan maka hamba hamba Allah WAJIB BERSABAR. Selain itu ketahuilah bahwa sungguh Allah Ta'ala memberi petunjuk atau jalan keluar ketika didatangi kesulitan, yaitu :
Pertama : Dengan tetap menjaga takwa . Allah Ta'ala berfirman :
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا
وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَنْ
يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan jalan keluar baginya, Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. (Q.S ath Thalaq 2-3).
Ibnu Mas’ud berkata bahwa bertakwa dengan sebenar benar takwa adalah : (a) Taat kepada Allah dan tidak bermaksiat. (b) Ingat kepada-Nya dan tidak lupa. (c) Bersyukur kepada-Nya, tidak kufur. Inilah takwa.
Kedua : Dengan banyak beristighfar.
Perkara ini dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi
Wasallam dalam sabda beliau :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ أَكْثَرَ مِنْ الِاسْتِغْفَارِ جَعَلَ اللَّهُ
لَهُ مِنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ
حَيْثُ لَا يَحْتَسِب
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda :
Barangsiapa memperbanyak istighfar niscaya Allah akan menjadikan JALAN KELUAR
PADA SETIAP KESULITAN, dan kelapangan untuk setiap kesempitan serta memberi
rizki dari arah yang tidak disangka-sangka. (H.R Imam Ahmad).
Jadi, bertakwa kepada Allah Ta'ala dan banyak memohon
ampun adalah termasuk jalan yang membuka pintu kemudahan jika seseorang
mengalami kesulitan. Wallahu Alam. (3.051)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar