DUNIA TEMPAT MENANAM AKHIRAT TEMPAT MENGETAM
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Hidup di dunia bisa diibaratkan seseorang petani memiliki sebidang tanah. Dia punya kebebasan untuk memilih jenis tanaman yang akan ditanam di lahan yang dia miliki. Hukum asalnya, dia boleh memilih menanam mangga, rambutan, ubi, singkong, sayuran dan yang lainnya.
Pilihannya tentu adalah tanaman yang paling bermanfaat baginya. Petani tidak akan pernah menanam alang alang, pohon jelatang ataupun pohon onak dan tanaman lainnya yang tak bermanfaat bahkan membahayakan.
Begitulah pula semestinya bahwa seorang hamba yang diberi akal serta diberi petunjuk oleh Allah melalui Rasul-Nya dan melalui kitab yang diturunkan-Nya akan senantiasa melakukan hal hal yang bermanfaat bagi dirinya sebagaimana yang disyariatkan.
Dalam satu hadits dari dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
الْمُؤْمِنُ الْقَوِىُّ خَيْرٌ وَأَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنَ الْمُؤْمِنِ الضَّعِيفِ وَفِى كُلٍّ خَيْرٌ احْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِاللَّهِ وَلاَ تَعْجِزْ وَإِنْ أَصَابَكَ شَىْءٌ فَلاَ تَقُلْ لَوْ أَنِّى فَعَلْتُ كَانَ كَذَا وَكَذَا. وَلَكِنْ قُلْ قَدَرُ اللَّهِ وَمَا شَاءَ فَعَلَ فَإِنَّ لَوْ تَفْتَحُ عَمَلَ الشَّيْطَانِ
Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. BERSEMANGATLAH (MELAKUKAN) HAL HAL YANG BERMANFAAT BAGIMU. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah. Jika engkau tertimpa suatu musibah, maka janganlah engkau katakan : Seandainya aku lakukan demikian dan demikian. Akan tetapi hendaklah kau katakan : Ini sudah jadi takdir Allah. Setiap apa yang telah Dia kehendaki pasti terjadi. Karena perkataan seandainya dapat membuka pintu syaithan. (H.R Imam Muslim).
Sungguh Allah Ta’ala telah menujukkan dua jalan, hanya dua jalan. Tak ada jalan yang ketiga. Allah Ta’ala berfirman :
وَهَدَيْنَاهُ النَّجْدَيْنِ
Kami telah menunjukkan kepadanya (manusia) dua jalan.(Q.S al Balad 10)
Imam Ibnu Katsir, dalam Kitab Tafsirnya antara lain menjelaskan bahwa : Para sahabat seperti Ibnu Mas’ud, Ibanu Abbas, Ali bin Abi Thalib, dan juga Mujahid (seorang Tabi’in murid Ibnu Abbas) dan yang lainnya mengatakan bahwa dua jalan itu bermakna JALAN KEBAIKAN DAN JALAN KEBURUKAN.
Nah, ketika berada di dunia manusia ada yang memilih jalan yang bermanfaat baginya dan banyak pula yang memilih jalan yang membinasakan dirinya di dunia dan di akhirat kelak. The choice is yours, pilihan ada pada kita semua. Allah Ta’ala berfirman :
وَقُلِ الْحَقُّ مِنْ رَبِّكُمْ ۖ فَمَنْ شَاءَ
فَلْيُؤْمِنْ وَمَنْ شَاءَ فَلْيَكْفُرْ ۚ
Dan katakanlah (wahai Muhammad) kebenaran itu datang dari Rabbmu, maka
barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah dia beriman dan barang siapa yang ingin
(kafir) biarlah dia kafir. (Q.S al Kahfi 29)
Oleh karena itu, hamba hamba Allah mestilah MENANAM SEGALA SESUATU YANG BERMANFAAT AGAR BISA MENGETAM YANG TERBAIK PULA DI AKHIRAT KELAK, yaitu AMAL SHALIH YANG DILANDASI IMAN. Itulah hamba hamba Allah yang berakal dan cerdas.
Ali bin Abi Thalib berkata : Sesungguhnya hari ini (yakni kehidupan di dunia ini) adalah hari untuk beramal, tanpa ada hisab (perhitungan amal). Sedangkan besok (yakni di akhirat nanti), adalah waktu untuk hisab (perhitungan amal), dan bukan waktu untuk beramal. (Shifatus Shafwah)
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.420).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar