BERSABAR DAN MENGHARAP PAHALA KETIKA DIDATANGI MUSIBAH
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh Allah Ta’ala akan menguji orang orang orang beriman dengan berbagai musibah. Allah Ta’ala berfirman :
أَحَسِبَ النَّاسُ أَنْ يُتْرَكُوا أَنْ يَقُولُوا آمَنَّا وَهُمْ لَا يُفْتَنُونَ
Apakah manusia mengira mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan beriman, dan mereka tidak diuji ? (Q.S al Ankabuut 2)
Sungguh segala sesuatu yang menimpa seseorang adalah ketetapan Allah Ta’ala, dan orang orang berima hanya kepada-Nya berserah diri. Allah Ta’ala berfirman :
قُل لَّن يُصِيبَنَآ إِلَّا مَا كَتَبَ
ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوْلَىٰنَا ۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلْيَتَوَكَّلِ ٱلْمُؤْمِنُونَ
Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala menakdirkannya dan memberlakukannya di Lauhul Mahfuzh. “Dialah Pelindung kami”. Yang mengurusi perkara kami baik urusan agama maupun dunia. Oleh karena itu kita wajib ridha terhadap takdir-Nya dan kita tak memiliki sedikitpun hak dalam perkara kita. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Oleh karena itu, ketika didatangi ujian berupa musibah maka hamba hamba Allah haruslah memperkokoh imannya. Dengan begitu maka Allah Ta’ala akan memberi petunjuk kepadanya. Allah Ta’ala berfirman :
مَآ أَصَابَ مِن مُّصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ
ٱللَّهِ ۗ وَمَن يُؤْمِنۢ بِٱللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُۥ ۚ وَٱللَّهُ بِكُلِّ شَىْءٍ
عَلِيمٌ
Tidak ada suatu musibah yang menimpa (seseorang) kecuali dengan izin Allah. Dan
barangsiapa beriman kepada Allah, niscaya ALLAH AKAN MEMBERI PETUNJUK KEPADA
HATINYA. Dan Allah Maha Mengetahui ssegala sesuatu. (Q.S at Taghabun 11).
Tentang ayat ini, Imam Ibnu Katsir mengatakan bahwa maknanya adalah : Seseorang yang ditimpa musibah dan : (1) Dia meyakini bahwa musibah tersebut merupakan ketentuan dan takdir Allah. (2) Kemudian dia bersabar dan mengharapkan (balasan pahala dari Allah) dan (3) Disertai (perasaan) tunduk berserah diri kepada ketentuan Allah.
Maka Allah Ta’ala akan (1) Memberikan petunjuk kedalam hatinya dan menggantikan musibah dunia yang menimpanya dengan petunjuk dan keyakinan yang benar ke dalam hatinya. (2) Bahkan bisa jadi Allah Ta’ala akan menggantikan apa yang hilang darinya dengan sesuatu yang lebih baik baginya. (Tafsir Ibnu Katsir).
Imam Ibnul Qayim berkata : Sesungguhnya semua (musibah) yang menimpa orang orang beriman dalam (menjalankan agama) Allah Ta’ala senantiasa disertai sikap ridha dan ihtisab yaitu mengharapkan pahala dari-Nya. Kalaupun sikap ridha tidak mereka miliki maka pegangan mereka adalah SABAR DAN IHTISAB. Ini (semua) akan meringankan beban musibah tersebut. (Ighatsul Lahfan).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.431).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar