Selasa, 23 Desember 2025

PERBANYAK MEMOHON AMPUN JIKA UMUR SUDAH 60 ATAU LEBIH

 

PERBANYAK MEMOHON AMPUN JIKA UMUR SUDAH 60 ATAU LEBIH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Hakikatnya setelah baligh, setiap hamba mestilah selalu memohon ampun dalam setiap waktu dan keadaan. Kenapa ?, karena hamba hamba Allah sering tergelincir kepada maksiat dan dosa. Dalam satu hadits qudsi, Allah Ta'ala mengingatkan :

يَا عِبَادِى إِنَّكُمْ تُخْطِئُونَ بِاللَّيْلِ وَالنَّهَارِ وَأَنَا أَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا فَاسْتَغْفِرُونِى أَغْفِرْ لَكُمْ

Wahai hamba-Ku !. sesungguhnya kalian berbuat dosa pada waktu malam dan siang, dan Aku mengampuni dosa-dosa itu semuanya, maka mintalah ampun kepada-Ku, pasti Aku mengampuni kalian. (H.R Imam Muslim).

Ketahuilah bahwa memohon ampun bukan hanya kewajiban orang orang berdosa atau baru saja berbuat dosa. Tetapi syariat Islam mengajarkan banyak memohon ampun meskipun baru selesai melakukan ibadah, diantara contohnya adalah :

Pertama : Setelah SELESAI shalat fardhu.

Bahwa diantara kalimat dzikir yang sangat dianjurkan untuk dibaca  setelah salam adalah DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU. Dzikir ini dilakukan setelah salam  DIMULAI DENGAN MEMBACA KALIMAT MEMOHON AMPUN TIGA KALI :  

أَسْتَغْفِرُ اللهَ , أَسْتَغْفِرُ اللهَ, أَسْتَغْفِرُ اللهَ

اَللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلاَمُ، وَمِنْكَ السَّلاَمُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَاْلإِكْرَامِ.

Aku minta ampun kepada Allah, (dibaca tiga kali). Lantas membaca : Ya Allah, Engkau pemberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Maha Suci Engkau, wahai Rabb Yang Pemilik Keagungan dan Kemuliaan. (H.R Imam Muslim).

Kedua : Setelah SELESAI menghadiri majlis ilmu

Tentang memohon ampun yaitu membaca doa kafaratul majlis ini telah diajarkan oleh Rasulullah dalam sabda beliau, yakni :

 

عَنْ أَبِى بَرْزَةَ الأَسْلَمِىِّ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ بِأَخَرَةٍ إِذَا أَرَادَ أَنْ يَقُومَ مِنَ الْمَجْلِسِ « سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ ». فَقَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ لَتَقُولُ قَوْلاً مَا كُنْتَ تَقُولُهُ فِيمَا مَضَى. قَالَ « كَفَّارَةٌ لِمَا يَكُونُ فِى الْمَجْلِسِ ».

 

Dari Abu Barzah Al-Aslami, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata di akhir majelis jika beliau hendak berdiri meninggalkan majelis, “Subhanakallahumma wa bihamdika asyhadu alla ilaaha illa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

(Maha Suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, aku bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau dan AKU MEMOHON AMPUN DAN BERAUBAT KEPADA-MU).

Dalam sebuah hadits dijelaskan pula bahwa ada seseorang yang berkata pada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Wahai Rasulullah, engkau mengucapkan suatu perkataan selama hidupmu. Beliau bersabda, “Doa itu sebagai penambal kesalahan yang dilakukan dalam majlis.” (H.R Abu Dawud dan Imam Ahmad).

Ketiga : Setelah SELESAI shalat dhuha.

Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam  memohon ampun dan bertaubat SETELAH SHALAT DHUHA, yaitu sebagaimana hadits dari Aisyah radhiyallahu ‘anha, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam selesai shalat Dhuha, beliau mengucapkan :

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمِ

مائة مرة  حتى  قالها

Ya Allah, ampunilah aku dan terimalah taubatku, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.  

Sampai beliau membacanya seratus kali. (H.R Imam Bukhari dalam al Adab al Mufrad, Syaikh al Albani mengatakan bahwa hadits ini sanadnya shahih).

Keempat : Setelah SELESAI mengerjakan ibadah haji. Allah Ta'ala berfirman :

ثُمَّ أَفِيضُوا۟ مِنْ حَيْثُ أَفَاضَ ٱلنَّاسُ وَٱسْتَغْفِرُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ

Kemudian bertolaklah kamu dari tempat bertolaknya orang-orang banyak (dari Arafah) dan MOHONLAH AMPUN kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (Q.S al Baqarah 199).

Tentang ayat ini Syaikh as Sa'di antara lain berkata : Dan ketika bertolak, maksudnya adalah apa yang telah disebutkan dan hal-hal yang disebutkan pada akhir manasik, ketika telah selesai darinya, Allah memerintahkan untuk beristighfar dan banyak berdzikir kepada-Nya.

Istighfar tersebut untuk menutupi kekurangan yang terjadi pada seorang hamba dalam melaksanakan ibadahnya dan kelalaiannya padanya, sedangkan dzikir kepada Allah adalah wujud syukuran atas segala nikmat yang telah diberikan dengan taufik-Nya dalam melaksanakan ibadah yang agung dan karunia yang tak terkira tersebut.

Demikianlah seharusnya yang dilakukan seorang hamba setiap kali ia selesai dari suatu ibadah, sepatutnya ia beristighfar kepada Allah dari kelalaiannya dan bersyukur atas Taufik-Nya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Dari firman Allah dan hadits diatas kita mengambil pemahaman bahwa SETELAH SELESAI MELAKUKAN IBADAH sangat dianjurkan untuk MEMOHON AMPUN kepada Allah Ta'ala. 

Nah, oleh karena itu, ketika seorang hamba telah berumur 60 tahun atau lebih maka saat SELESAI DALAM MENJALANI HIDUP DI DUNIA sudah sangat dekat. Maka semestinya  TERUS MENERUS DAN MEMPERBANYAK MEMOHON AMPUN. Sungguh inilah kesempatan terakhir untuk memohon ampun kepada Allah Ta'ala sebelum wafat.     

Sebagai penutup tulisan ini dinukil dua hadits yang menyebutkan berita gembira bagi hamba hamba Allah yang banyak memohon ampun.

(1) Rasulullah Salallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

طُوْبَى ِلمَنْ وَجَدَ فِي صَحِيْفَتِهِ اسْتِغْفَارًا كَثِيْرًا.

Sangat beruntunglah orang orang yang menemukan pada catatan amalnya terdapat banyak istighfar. (H.R Ibnu Majah, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

(2) Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalla bersabda : 

مَنْ أَحَبَّ أَنْ تَسُرَّهُ صَحِيْفَتُهُ ، فَلْيُكْثِرْ فِيْهَا مِنَ الْاِسْتِغْفَارِ

Barangsiapa yang ingin bahagia dengan catatan amalnya (pada hari Kiamat) hendaklah ia (banyak) beristighfar kepada Allah. (H.R ath Thabrani, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

 Wallahu A'lam. (3.644).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar