Selasa, 02 Desember 2025

KETIKA HATI LEBIH KERAS DARI BATU

 

KETIKA HATI LEBIH KERAS DARI BATU

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu keadaan hati buruk yang dimiliki sebagian manusia di bumi ini adalah HATI YANG KERAS BAHKAN LEBIH KERAS DARI BATU. Allah Ta'ala menjelaskan perkara ini dalam firman-Nya :

ثُمَّ قَسَتْ قُلُوبُكُمْ مِنْ بَعْدِ ذَٰلِكَ فَهِيَ كَالْحِجَارَةِ أَوْ أَشَدُّ قَسْوَةً ۚ

Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras, sehingga (hatimu) seperti batu bahkan lebih keras. (Q.S al Baqarah 74).

Syaikh as Sa’di berkata : Allah Ta’ala menerangkan kekerasan hati mereka yaitu bahwa ia “seperti batu” (bukan)  daripada besi karena besi dan timah apabila dibakar niscaya meleleh. Berbeda dengan batu, dan firman-Nya : “Atau lebih keras lagi”, maksudnya bahwa ia tidaklah terbatas hanya sekeras batu dan (atau) tidaklah bermakna “bal” (bahkan). Tafsir Taisir Karimir Rahman.

Nah, ketika seseorang memiliki hati yang keras maka itu adalah musibah bahkan lebih besar dari musibah berupa bencana alam, penyakit, kehilangan harta, kehilangan mata pencaharian dan yang lainnya.

Malik bin Dinar rahimahullah berkata : Tidaklah seorang hamba ditimpa dengan suatu musibah yang lebih besar daripada hati yang keras. (Shifatush Shafwah).

Ketahuilah bahwa  bila hati seseorang semakin mengeras dan membatu maka disebut sebagai musibah karena ciri hati yang keras   adalah :

(1)  Sulit menerima kebenaran. (2) Senang dan  bahkan bangga dengan maksiat. (3) Melihat kebaikan sebagai keburukan dan melihat keburukan sebagai kebaikan. Akibatnya adalah  sulit untuk bertaubat. (4) Sangat berambisi dengan dunia dan lalai dengan  akhirat. (5) Merasa sangat berat jika diajak beribadah dan tidak memiliki keinginan untuk berbuat kebaikan. Dan juga mudah digelicirkan kepada masiat.

Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin rahimahullah berkata bahwa hati bisa mengeras seperti batu di antara penyebabnya adalah karena :

(1) Berpaling dari mengingat Allah (berdzikir dan menghadiri majelis ilmu)

(2) Jauh dari mentadabburi Al-Qur'an.

(3) Terlalu sibuk dengan urusan dunia.

(4) Dunia menjadi ambisi utama hidupnya sehingga tidak menganggap penting urusan akhiratnya.

Sedangkan ketaatan kepada Allah akan membuat hati menjadi tenang, lembut, dan mudah diajak kembali kepada Allah. (Fatawa Nur 'ala ad Darb).

Namun demikian ketahuilah bahwa seberapa parah dan buruknya tingkat penyakit hati, termasuk hati yang keras   pada diri seseorang ADA OBATNYA YANG PALING MUJARAB, yaitu kembali kepada petunjuk al Qur an, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Wahai manusia !. Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (al Qur an) dari Rabb-mu, PENYEMBUH DARI PENYAKIT YANG ADA DALAM DADA dan petunjuk dan rahmat bagi orang orang beriman. (Q.S Yunus 57).

Oleh karena itu berpegang teguhlah kepada al Qur an. Ambillah manfaat yang banyak darinya termasuk sebagai obat paling utama untuk mengobati   penyakit hati, yaitu dengan : SENANTIASA MEMBACA AL QUR AN, MENGHAYATI MAKNA MAKNANYA DAN MENGAMALKAN APA APA YANG DIPERINTAHKANNYA DAN BERHENTI DARI LARANGANNYA.

Namun demikian ketahuilah bahwa seberapa parah dan buruknya penyakit hati yang ada pada diri seseorang ADA OBATNYA YANG PALING MUJARAB, yaitu kembali kepada petunjuk al Qur an, sebagaimana Allah Ta'ala berfirman :

يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَآءٌ لِّمَا فِى ٱلصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ

Wahai manusia !. Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (al Qur an) dari Rabb-mu, PENYEMBUH DARI PENYAKIT YANG ADA DALAM DADA dan petunjuk dan rahmat bagi  orang beriman. (Q.S Yunus 57).

Oleh karena itu berpegang teguhlah kepada al Qur an. Ambillah manfaat yang banyak darinya termasuk sebagai obat paling utama untuk  penyakit hati, yaitu dengan : SENANTIASA MEMBACA AL QUR AN, MENGHAYATI MAKNA MAKNANYA DAN MENGAMALKAN APA APA YANG ADA DI DALAMNYA.

Wallahu Alam. (3.634).   

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar