TENTARA ALLAH DATANG
MENGHANCURKAN MANUSIA DURHAKA DAN ZHALIM
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Di zaman ini kita mengetahui dan melihat masih banyak
manusia yang durhaka kepada Allah serta berbuat zalim. Mungkin mereka lupa bahwa adzab Allah akan mendatangi mereka,
menghancurkan dan mengadzab mereka di dunia dan di akhirat akan mendapat adzab
yang lebih berat.
Lihatlah bagaimana tantara Allah telah menghacurkan
dan mengadzab orang orang atau kaum terdahulu yang durhaka kepada Allah serta
berbuat zhalim, diantaranya adalah :
Pertama : Dihancurkan tentara
Allah berupa suara menggelegar dari
langit serta gempa yang dahsyat.
Tersebab keangkuhan kaum Tsamud yang menantang Nabi Shalih maka Allah Ta’ala menurunkan adzab yang besar, yaitu sebagaimana firman-Nya :
فَأَخَذَتْهُمُ
الرَّجْفَةُ فَأَصْبَحُوا فِي دَارِهِمْ جَاثِمِينَ
Lalu datanglah gempa menimpa mereka dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam reruntuhan rumah mereka. (Q.S al A’raf 78).
Imam Ibnu Katsir berkata : Setelah matahari terbit dari timur yaitu pada hari Ahad pagi, muncullah suara keras dari langit dan gempa yang dahsyat dari bawah mereka, sehingga nyawa mereka melayang dalam satu waktu, semua gerakan terhenti dan semua suara pun diam, dan seluruh hakikat pun menjadi kenyataan. (Qashashul Anbiyaa)
Kedua : Dihancurkan oleh tentara Allah yaitu hujan batu, suara menggelegar dan dibenamkan ke dalam bumi.
Telah datang hukuman berat berupa adzab yang bertubi-tubi pada pelaku homoseksual dari kaum Nabi Luth. Mereka dibinasakan dengan : (1) Suara yang keras. (2) Dibenamkan ke dalam bumi. (3) Dan dihujani dengan batu. Allah Ta’ala menjelaskan dalam firman-Nya :
لَعَمْرُكَ
إِنَّهُمْ لَفِي سَكْرَتِهِمْ يَعْمَهُونَ ، فَأَخَذَتْهُمُ الصَّيْحَةُ
مُشْرِقِينَ ، فَجَعَلْنَا عَالِيَهَا سَافِلَهَا وَأَمْطَرْنَا عَلَيْهِمْ
حِجَارَةً مِنْ سِجِّيلٍ
Sungguh mereka terombang-ambing dalam kemabukan mereka (kesesatan). Maka mereka dibinasakan oleh suara keras ketika matahari akan terbit. Maka Kami jadikan bagian atas kota itu terbalik ke bawah dan Kami hujani mereka dengan batu dari sijjil. (QS. Al-Hijir 72-74
Ketiga : Dihancurkan oleh tentara Allah yaitu burung.
Pasukan bergajah yang dipimpin oleh Abrahah dari
Yamangajah dengan pasukan hendak
menghancurkan Ka'bah. Tetapi usaha
mereka digagalkan oleh Allah SWT yang mengirimkan burung ababil untuk
menghancurkan pasukan tersebut dengan melempari mereka batu panas dari
neraka.
Perkara ini dijelaskan Allah Ta'ala dalam firman-Nya :
وَأَرْسَلَ عَلَيْهِمْ طَيْرًا أَبَابِيلَ تَرْمِيهِم بِحِجَارَةٍ مِّن سِجِّيلٍ
فَجَعَلَهُمْ كَعَصْفٍ مَّأْكُولٍۭ
Dan Dia mengirimkan kepada mereka
burung yang berbondong-bondong. Yang melempari mereka dengan batu (berasal)
dari tanah yang terbakar. Lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang
dimakan (ulat). Q.S al Fiil 3-5).
Keempat : Dihancurkan oleh tentara
Allah yaitu seribu Malaikat.
Dalam perang Badr kaum pasukan kaum muslimin berjumlah 313
orang harus menghadapi pasukan kafir Quraisy sekitar 1000 orang. Lalu Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam memohon
pertolongan Allah Ta'ala.
Lalu Allah Ta'ala mengirim tentara-Nya yaitu
1000 malaikat untuk membantu kaum Muslimin sehingga kafir Quraisy bisa
dikalahkan. Allah Ta'ala berfirman :
إِذْ تَسْتَغِيثُونَ رَبَّكُمْ فَاسْتَجَابَ لَكُمْ
أَنِّي مُمِدُّكُمْ بِأَلْفٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ مُرْدِفِينَ
(Ingatlah)
ketika kamu memohon pertolongan kepada Rabb-mu lalu diperkenankannya bagimu :
Sunguh Aku akan mendatangkan bala bantuan kepadamu dengan SERIBU
MALAIKAT yang datang berturut turut. (Q.S al Anfal 9)
Itulah kisah sebagian kaum yang pernah dihancurkan oleh tentara Allah karena kedurhakaan dan perbuatan zhalim mereka. Lalu bagaimana dengan manusia di zaman ini yang durhaka dan berbuat zhalim ?.
Hakikatnya Allah Ta'ala memberi
mereka kesempatan bertaubat sebelum datang waktunya mereka dihancurkan oleh
tentara Allah yang berbagai bentuknya.
Syaikh Abdurrazaq bin Muhsin al
Badr, antara lain menjelaskan bahwa (salah satu nama Allah
Yang Mahaindah) Al Halim yakni Maha Penyantun bermakna :
Yang tidak menyegerakan hukuman bagi hamba hamba-Nya karena dosa dosa dan
maksiat mereka. Allah melihat hamba hamba-Nya kufur dan durhaka kepada-Nya.
Tetapi Dia bersifat santun terhadap mereka dan menangguhkan (hukuman). Dia
mengamati dan menunda serta tidak menyegerakan.
Bahkan Dia masih terus saja melimpahkan berbagai kenikmatan kepada mereka walaupun mereka sering durhaka serta banyak melakukan dosa dan kesalahan. Dia bersikap santun dan tidak langsung membalas orang orang yang bermaksiat lantaran perbuatan maksiat mereka. Dia memberikan tenggang waktu hingga mereka bertaubat dan Allah tidak menyegerakan hukuman agar mereka mau kembali kepada Allah. (Kitab Fiqih Asma'ul Husna)
Wallahu A'lam. (3.556)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar