Jumat, 02 Mei 2025

MEMBUKA PINTU RIZKI DENGAN INFAK DAN SEDEKAH

 

MEMBUKA PINTU RIZKI DENGAN INFAK DAN SEDEKAH

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Berinfak dan bersedekah adalah salah satu perbuatan mulia  yang sangat sangat dianjurkan dalam syariat Islam. Bahkan Allah Ta'ala mengingatkan bahwa diantara tanda  orang bertawa adalah berinfak dalam KEADAAN LAPANG DAN SEMPIT. Allah Ta'ala berfirman :

الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ

(Orang yang bertakwa adalah) orang yang menafkahkan hartanya dalam  KEADAAN LAPANG ATAU DALAM KEADAAN SEMPIT, menahan amarahnya dan suka memaafkan kesalahan manusia. Dan Allah menyukai orang orang yang berbuat baik. (Q.S Ali Imran 134).

Sungguh, Allah Ta'ala secara tegas dan jelas telah memerintahkan hamba hamba-Nya yang beriman untuk senantiasa berinfak sebagaimana firman-Nya : 

ٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَنْفِقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰكُمْ مِّنْ قَبْلِ اَنْ يَّأْتِيَ يَوْمٌ لَّا بَيْعٌ فِيْهِ وَلَا خُلَّةٌ وَّلَا شَفَاعَةٌۗ وَالْكٰفِرُوْنَ هُمُ الظّٰلِمُوْنَ

Wahai orang orang yang beriman !. Infakkanlah sebagian dari rizki yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang hari ketika tidak ada lagi jual beli, tidak ada lagi persahabatan dan tidak ada lagi syafaat. Orang orang kafir itulah orang yang zhalim. (Q.S al Baqarah 254).

Dan juga Allah Ta'ala berfirman :

وَأَنفِقُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ وَلَا تُلْقُوا۟ بِأَيْدِيكُمْ إِلَى ٱلتَّهْلُكَةِ ۛ وَأَحْسِنُوٓا۟ ۛ إِنَّ ٱللَّهَ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ

Infakkanlah (belanjakanlah hartamu) di jalan Allah. Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan. Berbuat baiklah karena sesungguhnya Allah mencintai orang orang yang berbuat baik. (Q.S al Baqarah 195).

Syaikh as Sa'di berkata : (Dalam ayat ini) Allah Ta'ala memerintahkan hamba-hamba-Nya untuk berinfak dijalan-Nya, yakni mengeluarkan harta pada jalan jalan yang menyampaikannya kepada Allah, yaitu segala Jalan kebaikan seperti sedekah kepada orang miskin atau kerabat dan berinfak kepada orang yang wajib diberikan nafkah. (Kitab Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Sungguh, tidaklah ada kekhawatiran orang orang beriman untuk banyak berinfak dan bersedekah karena Allah Ta'ala  akan melipat gandakan harta yang diinfakkan di jalan –Nya :

مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha Mengetahui.(Q.S al Baqarah 261).

Syaikh as Sa’di berkata : Nafkah nafkah seperti ini (infak di jalan Allah) akan dilipat gandakan. Kelipatan ini dengan tujuh ratus kali lipat hingga berlipat ganda lagi banyaknya  dari itu. Karena itu Allah berfirman : “Allah melipat gandakan (balasan) bagi siapa yang Dia kehendaki. Itu tentunya sesuai dengan apa yang ada dalam hati orang yang berinfak tersebut dari keimanan dan keikhlasan yang tulus. Juga sesuai dengan kebaikan dan manfaat yang dihasilkan dari infaknya tersebut. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).

Oleh karena itu hamba hamba Allah tetap berusaha untuk berinfak dan bersedekah di setiap keadaannya dan Allah Ta'ala akan mengganti dengan berlipat ganda.

Selain itu para ulama terdahulu mengingatkan agar hamba hamba Allah jangan bakhil dalam mengeluarkan sebagian hartanya untuk berinfak dan bersedekah.

Syaikh As Sindi  mengatakan : Janganlah engkau menahan apa yang ada di tanganmu, akibatnya Allah akan mempersulit pintu-pintu rizki. Dalam hadits ini terkandung pengertian, bahwa kedermawanan akan membuka pintu rizki, dan kikir adalah sebaliknya. (Hasyiyah as Sindi ’ala Sunan an Nasa’i)

Al Mubarakfuri berkata : Bahwa sedekah meningkatkan harta dan menjadi salah satu penyebab keberkahan dan pertambahannya. Dan (menunjukkan pula), kalau orang yang bakhil, tidak bersedekah, (maka) Allah mempersulit dirinya dan menghambat keberkahan pada harta dan pertambahannya. (Tuhfatul Ahwadi)

Wallahu A'lam. (3.553)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar