SUNGGUH BERUNTUNG JIKA
HARTA SEGERA DIKIRIM KE AKHIRAT
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketika hidup di dunia, maka orang orang beriman sangat
dianjurkan mengirimkan harta ke negeri akhirat yaitu dengan cara
membelanjakannya di jalan Allah. Inilah orang yang sangat beruntung karena bisa
menikmati manfaat hartanya di akhirat kelak. Bahkan Allah Ta'ala akan memberi
balasan berlipat ganda. Allah Ta'ala berfirman :
مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ
اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ
مِائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ
وَاسِعٌ عَلِيمٌ
Perumpamaan
orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang
menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipat
gandakan bagi siapa yang Dia kehendaki dan Allah Mahaluas dan Maha
Mengetahui.(Q.S al Baqarah 261).
Ketahuilah bahwa ketika seseorang mengharapkan balasan berlipat ganda dari harta yang diinfakan atau dikirim ke akhirat sebagai bekal baginya, maka ada beberapa hal yang sangat baik diperhatikan :
Pertama : Sangat dianjurkan agar harta itu dikirim ke akhirat melalui infak, sedekah dan hibah di jalan Allah, sebelum seseorang wafat. Allah berfirman :
وَأَنْفِقُوا
مِنْ مَا رَزَقْنَاكُمْ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَ أَحَدَكُمُ الْمَوْتُ فَيَقُولَ
رَبِّ لَوْلَا أَخَّرْتَنِي إِلَىٰ أَجَلٍ قَرِيبٍ فَأَصَّدَّقَ وَأَكُنْ مِنَ
الصَّالِحِينَ
Dan infakkanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu SEBELUM KEMATIAN DATANG kepada salah seorang diantara kamu, lalu dia berkata (menyesali) : Ya Rabb-ku sekiranya Engkau berkenan menunda (kematian) ku sedikit waktu lagi maka aku dapat bersedekah dan aku akan termasuk orang orang yang shalih. (Q.S al Munafiqun 10)
Kedua : Diinfakkan dengan ikhlas, tidak menyebut nyebut dan tidak menyakiti perasaan penerima. Allah Ta’ala berfirman :
ٱلَّذِينَ
يُنفِقُونَ أَمْوَٰلَهُمْ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ ثُمَّ لَا يُتْبِعُونَ مَآ
أَنفَقُوا۟ مَنًّا وَلَآ أَذًى ۙ لَّهُمْ أَجْرُهُمْ عِندَ رَبِّهِمْ وَلَا
خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
Orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah, kemudian tidak mengiringi apa yang dia infakkan itu dengan menyebut nyebutnya dan menyakiti (perasaan penerima) mereka memperoleh pahala di sisi Rabb mereka. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati. (Q.S al Baqarah 262)
Ketiga : Harus dari hasil kerja atau usaha yang baik dan halal.
Ketahuilah bahwa hanya berinfak dengan harta yang baik yang akan benilai di sisi Allah dengan berlipat ganda.
(1) Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
أَيُّهَا
النَّاسُ إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لاَ يَقْبَلُ إِلاَّ طَيِّبًا
Wahai sekalian manusia, sesungguhnya Allah itu Thayyib (baik). Allah tidak akan menerima sesuatu melainkan dari yang Thayyib. (H.R Imam Muslim).
(2) Rasulullah Sallallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
لاَ
يَتَصَدَّقُ أَحَدٌ بِتَمْرَةٍ مِنْ كَسْبٍ طَيِّبٍ إِلاَّ أَخَذَهَا اللَّهُ
بِيَمِينِهِ فَيُرَبِّيهَا كَمَا يُرَبِّى أَحَدُكُمْ فَلُوَّهُ أَوْ قَلُوصَهُ
حَتَّى تَكُونَ مِثْلَ الْجَبَلِ أَوْ أَعْظَمَ
Tidaklah seseorang bersedekah dengan sebutir kurma DARI HASIL KERJA YANG HALAL yang halal melainkan Allah akan mengambil sedekah tersebut dengan tangan kanan-Nya lalu Dia membesarkannya sebagaimana seseorang membesarkan anak kuda atau anak unta betinanya hingga sampai semisal gunung atau lebih besar dari itu. (H.R Imam Muslim)
Sebagai penutup tulisan ini, dinukil satu hadits tentang ahli sedekah bahwa mereka akan dipanggil untuk masuk surga dari pintu khusus. Yakni Baab Ash Shadaqah. Pintu sedekah.
وَمَنْ كَانَ مِنْ أَهْلِ الصَّدَقَةِ دُعِىَ مِنْ
بَابِ الصَّدَقَةِ
Barangsiapa yang termasuk ahli sedekah, niscaya ia dipanggil
(masuk surga) dari pintu sedekah. (H.R Imam Bukhari).
Wallahu A'lam. (3.278)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar