Selasa, 02 April 2024

MENGAMALKAN YANG WAJIB MENINGGALKAN LARANGAN BISA MASUK SURGA

MENGAMALKAN YANG WAJIB MENINGGALKAN LARANGAN BISA MASUK SURGA

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Sungguh, kita mengetahui bahwa dalam syariat Islam ada amalan yang sifatnya fardhu atau wajib serta ada larangan larangan mengerjakan yang diharamkan. Selain itu juga ada amalan yang sifatnya sunnah atau tidak wajib.

Ketika seorang hamba telah memenuhi amalan yang fardhu atau diwajibkan saja  dan berhenti dari yang dilarang atau diharamkan maka dia bisa masuk surga. Perkara ini dijelaskan Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dalam sabda beliau, diantaranya :

عَنْ أَبيْ عَبْدِ اللهِ جَابِرِ بنِ عَبْدِ اللهِ الأَنْصَارِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلاً سَأَلَ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَرَأَيْتَ إِذا صَلَّيْتُ المَكْتُوبَاتِ، وَصُمْتُ رَمَضَانَ، وَأَحْلَلْتُ الحَلاَلَ، وَحَرَّمْتُ الحَرَامَ، وَلَمْ أَزِدْ عَلى ذَلِكَ شَيئاً أَدْخُلُ الجَنَّةَ؟ قَالَ: نَعَمْ

Dari Abu Abdillah Jabir bin Abdillah Al-Anshari radiyallahu ‘anhu, bahwa ada seorang laki-laki bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam  : Jika aku shalat lima waktu, berpuasa Ramadhan, menghalalkan yang halal, dan mengharamkan yang haram, lalu aku tidak menambah selain amalan itu, apakah aku masuk surga ?. Rasulullah menjawab : Ya. (H.R Imam Muslim).

Selain itu, dalam satu hadits dari Abu Hurairah disebutkan bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : Bahwasanya seorang Arab Badui pernah berkata kepada Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam. Wahai Rasulullah !. Tunjukkanlah kepadaku suatu amal yang apabila aku mengamalkannya, aku masuk surga.

Beliau bersabda : Engkau beribadah hanya kepada Allah dan tidak menyekutukan sesuatu pun dengan-Nya, mendirikan shalat Fardhu, menunaikan zakat Fardhu dan berpuasa Ramadhan. Orang itu berkata : Demi Allah yang telah mengutus engkau dengan kebenaran, aku tidak akan menambah sesuatu pun selamanya dan tidak mengurangi darinya.

Lalu ketika orang itu pergi, Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda : Siapa yang ingin melihat seorang penghuni surga, maka lihatlah kepada orang itu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Imam Ibnu Rajab al Hambali berkata : Dan maksud orang Badui itu adalah bahwa dia tidak akan menambah shalat fardhu, zakat yang fardhu, puasa Ramadhan dan haji ke Baitullah, dengan sedikitpun dari amal amal  sunnah. Dan bukan berarti dia tidak akan melaksanakan sedikit pun dari syariat syariat Islam dan wajib wajibnya yang dari itu.

Sungguh, amalan amalan sunnah sekecil apapun  akan menambah berat timbangan seorang hamba di akhirat kelak. Oleh karena seorang sangatlah dianjurkan untuk MEMPERBANYAK AMALAN SUNNAH disamping yang diwajibkan.    

Selain itu, ketahuilah bahwa amalan salah satu diantara  amalan sunnah yaitu shalat sunnah rawatib jika diamalkan akan mendapat hadiah rumah di surga, yaitu sebagaimana sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam dari Ummu Habibah radhiyallahu ‘Anha, berkata : Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda :

مَنْ صَلَّى اثْنَتَيْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِي يَوْمٍ وَلَيْلَةٍ بُنِيَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِي الْجَنَّةِ

Siapa yang shalat 12 rakaat shalat sunnah rawatib) dalam sehari semalam niscaya dibangunkan untuknya rumah di surga. (H.R Imam Muslim).

Shalat 12 raka’at yang dimaksud adalah empat rakaat sebelum dzuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua raka’at sesudah maghrib, dua rakaat setelah ‘isya, dan dua rakaat sebelum shubuh sebagaimana yang terdapat dalam hadits Aisyah dalam Sunan at Tirmidzi dan Ibnu Majah.

Wallahu A'lam. (3.270)

 

 

 

 

 

  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar