BERUSAHALAH
AGAR RAMADHAN BERLALU DOSA DIAMPUNI
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Sungguh, salah satu
nama yang masyhur dan disematkan kepada bulan Ramadhan adalah bulan penuh
ampunan. Kenapa ?, karena di bulan Ramadhan sangatlah banyak kesempatan beribadah untuk PENGHAPUS DOSA YANG TELAH
LALU.
Di antara dalil dalil
yang menunjukkan bahwasannya Ramadhan adalah
bulan ampunan yaitu sabda Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam :
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى
الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ، مُكَفِّرَاتُ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ
الْكَبَائِرُ
Shalat lima waktu,
mengerjakan shalat jumat kepada shalat jumat yang
lain, berpuasa Ramadhan adalah penghapus-penghapus dosa di antaranya jika
dijauhi dosa-dosa besar. (H.R Imam Muslim).
Selain itu ada
beberapa dalil yang juga menunjukkan kepada kita tentang Ramadhan sebagai bulan
penuh ampunan yaitu :
Pertama : Rasulullah
Sallallahu ‘alaihi Wasallam :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ
لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa
yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni
dosa-dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim,
dari Abu Hurairah).
Kedua : Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ قَامَ رَمَضَانَ
إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa melaksanakan shalat taraweh atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah)
Maksud
qiyam Ramadhan, secara khusus, menurut Imam Nawawi adalah shalat taraweh.
Hadits ini memberitahukan, bahwa shalat taraweh itu bisa mendatangkan maghfirah
dan bisa menggugurkan semua dosa. Tetapi dengan syarat :
(1) Karena berlandaskan iman. (2) Membenarkan
pahala-pahala yang dijanjikan oleh Allah dan mencari pahala tersebut dari Allah
Ta’ala. (3) Bukan karena riya’ atau sekedar (mengikuti) adat kebiasaan. (Fathul
Bari).
Ketiga : Rasulullah
Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إَيْمَانًا
وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barang
siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar atas dasar iman dan mengharap
pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (H.R Imam
Bukhari dan Imam Muslim).
Selanjutnya, ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan dalam sabda beliau bahwa ada orang yang merugi bahkan celaka karena tak diampuni dosanya ketika Ramadhan telah berlalu :
“CELAKALAH
SEORANG HAMBA yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam
keadaan dosa-dosanya belum diampuni”. (H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh
Syaikh al Albani).
Al Hafidz al Munawi berkata : Makna hadits yang mulia ini adalah seorang hamba yang mengetahui seandainya dia menahan syahwatnya dalam sebulan (Ramadhan) di setiap tahun dan melakukan amalan khusus yang disyariatkan baginya yaitu puasa dan shalat taraweh maka akan DIAMPUNI DOSA DOSANYA YANG TELAH LALU. Namun dia menyia nyiakan dan tak mengerjakannya sampai Ramadhan berakhir. Maka dia menjadi HAMBA YANG CELAKA. (Faidhul Qadir).
Dalam riwayat yang
lain, ada hadits riwayat Imam Tirmidzi dan haditsnya
dishahihkan Imam al Albani rahimahullah. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘Anhu,
Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ
يُصَلِّ عَلَىَّ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ
انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ
أَبَوَاهُ الْكِبَرَ فَلَمْ يُدْخِلاَهُ الْجَنَّةَ
Sungguh sangat
merugi seseorang yang disebutkan namaku di hadapannya tetapi dia tidak
bershalawat atasku. Dan sungguh sangat rugi seseorang yang ia masuk dalam bulan
Ramadhan kemudian berlalu Ramadhan sebelum diampuni dosanya. Sungguh sangat
rugi seseorang mendapati di sisinya (orang tua tersebut tinggal bersamanya)
kedua orang tuanya atau salah satu dari keduanya dalam keadaan tua tetapi tidak
memasukkannya ke dalam surga. (H.R at Tirmidzi)
Qatadah berkata :
Siapa saja yang tidak diampuni dosanya di bulan Ramadhan maka sungguh di hari
yang lain, diluar Ramadhan, iapun akan sulit diampuni. (Lathaif al Ma'arif).
Oleh karena itu hamba
hamba Allah selalu berusaha mengisi
bulan Ramadhan dengan amal amal shalih
yang disyariatkan sebagai kesempatan paling baik untuk penghapus dosa yang
telah lalu.
Wallahu A'lam. (3.275)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar