SIFAT TEMAN
YANG SHALIH MEMBERI NASEHAT DENGAN DALIL
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam telah mengingatkan agar orang orang beriman haruslah memilih
teman akrab. Beliau MENGINGATKAN kita untuk tidak
menjadikan semua orang sebagai TEMAN AKRAB. Beliau bersabda :
الرَّجُلُ عَلَى دِينِ
خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ
Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh
karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia
jadikan teman akrab. (H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi).
Sungguh, sangatlah dianjurkan untuk berteman dengan
orang orang shalih yang ketika memberi nasehat selalu DENGAN DALIL YANG SHAHIH.
Ketika pada suatu waktu kita merasa futur, malas atau
lalai melakukan suatu ibadah maka TEMAN
AKRAB YANG SHALIH AKAN SERA MERTA MEMBERI NASEHAT, diantaranya ketika :
Pertama : Jika suatu waktu kita
lalai untuk shalat berjamaah ke masjid maka dia akan memberi nasehat dengan menyebutkan
dalil tentang kewajiban shalat berjamaah di masjid.
(1) Allah Ta'ala berfirman :
وَأَقِيمُوا۟
ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah
bersama orang yang rukuk. (Q.S al Baqarah 43).
(2) Rasulullah Shallallahu alaihi
wa sallam bersabda :
مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ
يَأْتِ فَلاَ صَلاَةَ لَهُ إِلاَّمِنْ عُذْرٍ
Barangsiapa mendengar seruan
adzan tapi tidak memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena
udzur. H.R Ibnu Majah, Ad Daru Quthni, Ibnu Hiban dan al Hakim).
Kedua : Jika satu waktu kita lalai
atau berat untuk berinfak dan bersedekah maka teman yang shalih mengingatkan
tentang keutamaan sedekah dengan dalilnya :
(1) Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda :
إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ
عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ الْقُبُوْرِ، وَإِنَّمَا يَسْتَظِلُّ الْمُؤْمِنُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ فِـيْ ظِلِّ صَدَقَتِهِ.
Sesungguhnya sedekah itu
memadamkan panasnya alam kubur bagi pelakunya. Dan sungguh, pada hari Kiamat,
seorang mukmin akan bernaung di bawah naungan sedekahnya. (H.R ath Thabrani).
(2) Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam bersabda :
مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ
يَسْتَتِرَ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ
Siapa di antara kalian yang mampu membentengi diri
dari (panasnya) neraka walau dengan separoh butir kurma hendaknya ia lakukan.
(H.R Imam Muslim).
Ketiga : Jika suatu waktu
kita terbawa arus berkata tidak santun bahkan kasar maka teman yang shalih akan
mengingatkan dengan dalilnya :
(1) Dari
‘Aisyah, Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda :
يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ
رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَا لَا يُعْطِي عَلَى
الْعُنْفِ وَمَا لَا يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ
Wahai Aisyah : Sesungguhnya
Allah itu Mahalembut. Dia mencintai sikap lemah lembut. Allah akan memberikan
pada sikap lemah lembut sesuatu yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras
dan juga akan memberikan apa-apa yang tidak diberikan pada sikap lainnya. (H.R
Imam Muslim)
(2) Rasulullah Shallallahu 'alaihi
Wasallam bersabda :
مَنْ يُحْرَمْ
الرِّفْقَ يُحْرَمْ الْخَيْرَ
Barangsiapa yang tidak
memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan. (H.R Imam Muslim).
(3) Rasulullah Salallahu
‘alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ يُحْرَمْ
الرِّفْقَ يُحْرَمْ الْخَيْرَ
Orang yang dijauhkan dari
sifat lemah lembut, maka ia dijauhkan dari kebaikan. (H.R Imam Muslim).
Jadi, sesungguhnya bersahabat
dengan orang-orang yang shalih adalah nikmat yang sangat besar. Maka dalam hal
ini, sudah sepantasnya kita mengikuti nasehat dari Umar bin Khattab. Beliau
berkata : Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih
baik daripada kenikmatan memiliki saudara muslim yang shalih. Apabila engkau
dapati salah seorang sahabat yang shalih maka pegang lah erat-erat. (Quutul Qulub).
Oleh karena itu hamba hamba
Allah hendaklah selalu berteman dengan orang orang shalih sehingga mendapat
manfaat yang banyak dari nasehat nasehatnya yang shahih sesuai syariat.
Wallahu A'lam. (3.272)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar