Senin, 08 April 2024

SIFAT TEMAN YANG SHALIH MEMBERI NASEHAT DENGAN DALIL

 

SIFAT TEMAN YANG SHALIH MEMBERI NASEHAT DENGAN DALIL

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam telah mengingatkan agar orang orang beriman haruslah memilih teman akrab. Beliau  MENGINGATKAN kita  untuk tidak menjadikan semua orang sebagai TEMAN AKRAB. Beliau bersabda :

الرَّجُلُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman akrab. (H.R Abu Dawud dan at Tirmidzi).

Sungguh, sangatlah dianjurkan untuk berteman dengan orang orang shalih yang ketika memberi nasehat selalu DENGAN DALIL YANG SHAHIH.

Ketika pada suatu waktu kita merasa futur, malas atau lalai  melakukan suatu ibadah maka TEMAN AKRAB YANG SHALIH AKAN SERA MERTA MEMBERI NASEHAT, diantaranya ketika   :

Pertama : Jika suatu waktu kita lalai untuk shalat berjamaah ke masjid maka dia akan memberi nasehat dengan menyebutkan dalil tentang kewajiban shalat berjamaah di masjid.

(1) Allah Ta'ala berfirman :

وَأَقِيمُوا۟ ٱلصَّلَوٰةَ وَءَاتُوا۟ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱرْكَعُوا۟ مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ

Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan rukuklah bersama orang yang rukuk. (Q.S al Baqarah 43).

(2) Rasulullah  Shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

مَنْ سَمِعَ النِّدَاءَ فَلَمْ يَأْتِ فَلاَ صَلاَةَ لَهُ إِلاَّمِنْ عُذْرٍ

Barangsiapa mendengar seruan adzan tapi tidak memenuhinya, maka tidak ada shalat baginya kecuali karena udzur. H.R Ibnu Majah, Ad Daru Quthni, Ibnu Hiban dan al Hakim).

Kedua : Jika satu waktu kita lalai atau berat untuk berinfak dan bersedekah maka teman yang shalih mengingatkan tentang keutamaan sedekah dengan dalilnya :

(1) Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

إِنَّ الصَّدَقَةَ لَتُطْفِئُ عَنْ أَهْلِهَا حَرَّ الْقُبُوْرِ، وَإِنَّمَا يَسْتَظِلُّ الْمُؤْمِنُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ فِـيْ ظِلِّ صَدَقَتِهِ.

Sesungguhnya sedekah itu memadamkan panasnya alam kubur bagi pelakunya. Dan sungguh, pada hari Kiamat, seorang mukmin akan bernaung di bawah naungan sedekahnya. (H.R ath Thabrani).

(2) Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam bersabda :

مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَسْتَتِرَ مِنَ النَّارِ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَلْيَفْعَلْ

Siapa di antara kalian yang mampu membentengi diri dari (panasnya) neraka walau dengan separoh butir kurma hendaknya ia lakukan. (H.R Imam Muslim).

Ketiga : Jika suatu waktu kita terbawa arus berkata tidak santun bahkan kasar maka teman yang shalih akan mengingatkan dengan dalilnya :

(1) Dari ‘Aisyah,  Nabi Shallallahu Alaihi Wasallam telah bersabda :

يَا عَائِشَةُ إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ وَيُعْطِي عَلَى الرِّفْقِ مَا لَا يُعْطِي عَلَى الْعُنْفِ وَمَا لَا يُعْطِي عَلَى مَا سِوَاهُ

Wahai Aisyah : Sesungguhnya Allah itu Mahalembut. Dia mencintai sikap lemah lembut. Allah akan memberikan pada sikap lemah lembut sesuatu yang tidak Dia berikan pada sikap yang keras dan juga akan memberikan apa-apa yang tidak diberikan pada sikap lainnya. (H.R Imam Muslim)

(2) Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam  bersabda :

 مَنْ يُحْرَمْ الرِّفْقَ يُحْرَمْ الْخَيْرَ

Barangsiapa yang tidak memiliki sifat lembut, maka tidak akan mendapatkan kebaikan. (H.R Imam Muslim).

(3) Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :

 مَنْ يُحْرَمْ الرِّفْقَ يُحْرَمْ الْخَيْرَ

Orang yang dijauhkan dari sifat lemah lembut, maka ia dijauhkan dari kebaikan. (H.R Imam Muslim).

Jadi, sesungguhnya bersahabat dengan orang-orang yang shalih adalah nikmat yang sangat besar. Maka dalam hal ini, sudah sepantasnya kita mengikuti nasehat dari Umar bin Khattab. Beliau berkata : Tidaklah seseorang diberikan kenikmatan setelah Islam, yang lebih baik daripada kenikmatan memiliki saudara muslim yang shalih. Apabila engkau dapati salah seorang sahabat yang shalih maka pegang lah erat-erat. (Quutul Qulub).

Oleh karena itu hamba hamba Allah hendaklah selalu berteman dengan orang orang shalih sehingga mendapat manfaat yang banyak dari nasehat nasehatnya yang shahih sesuai syariat.  

Wallahu A'lam. (3.272)



 

 

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar