ADA MANUSIA YANG DIPANGGIL
OLEH NERAKA DAN DIRINDUKAN SURGA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh di negeri akhirat Allah Ta'ala hanya
menyediakan dua tempat tinggal bagi manusia. Hanya dua, tidak ada tempat
ketiga. : (1) Yaitu neraka tempat yang
amat sangat menyengsarakan. (2) Yaitu surga tempat yang amat sangat
menyenangkan.
Ketahuilah bahwa ada orang yang dipanggil oleh neraka
untuk mendatangi dan memasukinya. Selain itu ada pula orang dirindukan oleh
surga yakni yang ingin segera bertemu
dengannya dan memasukinya. Lalu siapa mereka ?.
Pertama : Orang dipanggil oleh neraka. Allah Ta'ala
berfirman :
كَلَّا ۖ إِنَّهَا لَظَىٰ نَزَّاعَةً لِلشَّوَىٰ تَدْعُو
مَنْ أَدْبَرَ وَتَوَلَّىٰ وَجَمَعَ فَأَوْعَىٰ
Sama sekali tidak !. Sungguh neraka itu api yang
bergejolak. Yang mengelupaskan kulit kepala. Yang MEMANGGIL ORANG YANG
MEMBELAKANGI DAN BERPALING (dari agama). Dan orang yang mengumpulkan (harta
benda) lalu menyimpannya (tidak mau mengeluarkan untuk zakat, infak dan
sedekah). Q.S al Ma'arij 15-18.
Tentang ayat ini, Syaikh as Sa'di berkata : "Yang
MEMANGGIL ORANG YANG MEMBELAKANGI DAN BERPALING (dari agama)", yakni,
orang yang BERPALING UNTUK MENGIKUTI KEBENARAN dan tidak memiliki keinginan
untuk ke sana (yaitu menuju kebenaran, peny.).
Mereka saling mengumpulkan harta satu sama lain. Dikumpulkan
dan tidak diinfakkan yang seharusnya bisa bermanfaat baginya dan melindunginya
dari siksa neraka. Neraka MENYERU ORANG ORANG SEPERTI ITU KEPADA DIRINYA serta
siap untuk membakarnya. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Kedua : Orang yang dirindukan oleh surga.
Ketahuilah
bahwa ternyata ada hamba hamba Allah yang beruntung. Mereka dirindukan oleh surga. Lalu apa makna rindu ?.
Dalam KBBI disebutkan salah satu makna rindu adalah : MEMILIKI KEINGINAN
YANG KUAT UNTUK BERTEMU. Sungguh
Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam menjelaskan tentang
amalan orang orang yang dirindukan oleh surga yaitu dalam
sabda beliau :
الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ :
تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ
فِى شَهْرِ رَمَضَا
Surga
merindukan empat golongan yaitu orang yang membaca Al Quran, menjaga lisan
(ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadhan.” (HR. Abu
Daud dan Tirmidzi).
Dari
zhahir hadits ini kita mengetahui empat golongan yang dirindukan surga yaitu :
(1)
Orang yang senantiasa membaca al Qur an.
Sungguh sangatlah
besar pahala yang disediakan Allah Ta’ala bagi orang orang yang mau membaca al
Qur an. Yang masih terbata batapun ketika membaca al Qur an
dijanjikan dengan dua pahala, bukan satu, yaitu pahala karena mau membacanya
dan pahala karena berat dan susahnya dalam membaca. Rasulullah Salallahu
'alaihi Wasallam bersabda :
الْمَاهِرُ بِالْقُرآنِ مَعَ السَّفَرَةِ الْكِرَامِ
الْبَرَرَةِ وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيْهُ وَهُوَ عَلَيْهِ
شَاقٌّ لَهُ أَجْرَانِ
Orang
yang membaca al Qur an dengan mahir, akan bersama Malaikat yang mulia lagi taat
dan yang membaca al Qur an dengan terbata bata dan merasa berat, maka ia
mendapat dua pahala. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).
Dan ternyata
satu keutamaan besar diperoleh orang yang senantiasa membaca al Qur an yaitu
dirindukan oleh surga.
(2)
Orang yang senantiasa menjaga lisan.
Salah
satu golongan yang dirindukan oleh surga adalah yang senantiasa menjaga
lisannya. Ingatlah bahwa Rasulullah Salallahu 'alaihi Wasallam
telah memberi wasiat atau bimbingan kepada orang orang beriman tentang
memelihara dan menjaga lisan, diantaranya adalah sabda beliau :
مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ اْلآخِرِ
فَليَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُت
Barang
siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik
atau hendaklah ia diam. (Mutafaq ‘alaihi).
Ketahuilah bahwa
BERKATA YANG BAIK ATAU DIAM bukanlah sekedar masalah etika berbicara tapi
terkait dengan iman. Lihatlah lafazh hadits ini : “Barang siapa beriman
kepada Allah dan Hari Akhir”, bukankah ini tentang iman ?.
Umar bin
Khaththab yang memberi nasehat tentang memelihara dan menjaga lisan. Beliau
berkata : Semoga Allah merakhmati orang yang menahan diri dari banyak berbicara
dan lebih mengutamakan banyak beramal. (Uyun al Akhbar, Ibnu Taimiyah)
(3)
Suka memberi makan orang yang lapar.
Memberi
makan orang yang lapar atau dengan kata lain memberikan sebagian harta kepada
orang yang kekurangan adalah suatu perbuatan sangat dianjurkan.
Bukankah
dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim disebutkan tentang
seseorang yang memberi minum kepada anjing yang kehausan lalu Allah Ta'ala
berterima kasih kepadanya dan mengampuni dosanya. Apalagi memberi makan orang
yang lapar tentulah Allah lebih ridha dan SURGA MERINDUKANNYA.
(4)
Orang yang senantiasa berpuasa di bulan Ramadhan.
Allah
Ta'ala mewajibkan orang orang beriman untuk berpuasa sebulan penuh di bulan
Ramadhan. Ibadah ini hakikatnya tidaklah ringan karena tidak makan dan minum
serta menjaga hal hal yang membatalkannya selama lebih kurang 14 jam.
Tetapi
Allah Ta'ala memberikan balasan dengan keutamaan yang banyak
diantaranya diampuni dosanya yang telah lalu. Rasulullah
Salallahu ‘alaihi Wasallam :
مَنْ صَامَ
رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa
berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya
yang telah lalu akan diampuni. (H.R Imam Bukhari dan
Imam Muslim dari Abu Hurairah).
Nah,
ternyata puasa fardhu ini juga mendatangkan rasa rindu surga kepada orang yang
mengamalkannya. Sungguh, surga ingin segera bertemu dengannya. Bahkan di surga
ada satu pintu bernama ar raiyan yang disediakan khusus untuk dimasuki orang
orang yang berpuasa yaitu sebagaimana disebutkan
dalam satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim.
Wallahu
A'lam. (3.279)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar