SIFAT SUKA
DIPUJI BISA MEMBAHAYAKAN DIRI
Disusun oleh : Azwir
B. Chaniago
Salah
satu sifat yang berbahaya bagi diri
seorang hamba adalah memelihara sikap
dipuji. Sungguh seorang hamba tidak akan mulia dengan pujian manusia Kalaupun
ada kemuliaan cuma sangat kecil dan sementara. Kemulian yang hakiki hanya untuk
orang orang yang bertakwa, sebagaimana firman Allah Ta'ala :
إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِندَ ٱللَّهِ أَتْقَىٰكُمْ ۚ إِنَّ
ٱللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sungguh orang yang paling mulia disisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa. Sungguh Allah Maha mengetahui, Mahateliti. (Q.S al Hujuraat
13).
Syaikh as Sa'di berkata : Ukuran kemuliaan di antara
mereka adalah takwa. Orang yang paling mulia di antara sesam adalah yang paling
bertakwa kepada Allah Ta'ala, paling banyak melakukan ketaatan serta paling
mampu mencegah diri dari kemaksiatan, bukan yang paling banyak kerabat serta
kaumnya, bukan yang keturunannya paling terpandang. (Tafsir Taisir Karimir
Rahman).
Imam
Ibnul Qayyim mengingatkan bahwa pujian adalah salah satu musuh
ikhlas dalam beramal. Sifat suka dipuji kata beliau bila
bercampur dengan ikhlas maka yang satu akan membunuh yang lain.
Ibarat api dicampur dengan air, tidak akan pernah bersatu. Kalau apinya besar akan membunuh air dan kalau airnya besar akan membunuh api. Sifat suka dipuji jika bercampur dengan ikhlas adalah seperti juga biawak bercampur dengan ikan, yang satu akan membunuh yang lain. Kalau ikannya lebih besar akan membunuh biawak dan kalau biawaknya lebih besar maka akan membunuh ikan. (Lihat Fawaidul Fawaid).
Ustadz Dr.
Firanda Andirja memberi nasehat : Untuk apa engkau ujub dan bangga dengan
pujian manusia. Apakah pujian tersebut akan merubah hakekatmu ?. Sedikitpun tidak akan mengangkat derajatmu
di sisi Allah….jika memang engkau rendah di sisi Allah.
Carilah
keridhaan Allah…jangan pernah mencari keridhaan manusia… Bagaimanapun engkau
dipuji orang pasti ada orang lain yang mencelamu….sebagaimana bagaimanapun
engkau dicela pasti ada saja yang memujimu (https://firanda.com).
Ketahuilah
bahwa ketika engkau mendapat pujian, berlaku bijaklah, diantaranya dengan memahami
betul bahwa :
Pertama : Seseorang
yang dipuji haruslah sungguh sungguh menyadari bahwa orang yang memuji tidak mengetahui semua keadaan dirinya. Apalagi yang ada
didalam hatinya. Orang yang memuji biasanya hanya ibarat melihat photo atau
gambaran sesaat tidak melihat video sebagai gambaran keseluruhan. Jika orang
yang memuji mengetahui seluruh keadaan orang yang dipuji tentulah dia tidak
akan mau memberi pujian.
Kedua : Bila
mau berfikir jernih, maka jujur saja, sungguh kita ini tidak ada apa-apanya.
Kita hanya seorang manusia yang berlumur dosa yang sementara ini ditutupi
aib-aibnya oleh Allah Ta’ala. Kita hanya manusia lemah dan bodoh
sedikit sekali ilmu.
Kita tidak
tahu banyak tentang kekurangan dan kebodohan kita. Kita tidak mempunyai apa-apa
kecuali yang sekadar dititipkan Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk waktu yang
sangat terbatas dan segera berakhir. Kalau Allah Ta’ala mau
mengambilnya, kapan saja, maka kita tidak kemampuan secuilpun untuk menahannya.
Lalu dengan keadaan yang demikian pantaskah kita dipuji ataupun mengharapkan
pujian ?.
Ketiga : Apa pun yang kita lakukan dalam beramal, berbuat baik katakanlah
bisa mencapai prestasi yang mungkin mengagumkan orang banyak ketahuilah bahwa
itu semua adalah karena karunia dan pertolongan Allah Ta’ala semata. Oleh
karena itu maka Dzat yang pantas bahkan wajib dipuji hanya Allah Ta’ala saja,
bukan yang selain-Nya.
Wallahu A'lam. (3.274)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar