Sabtu, 06 April 2024

SANGAT MERUGI JIKA RAMADHAN BERLALU DOSA BELUM DIAMPUNI

 

 SANGAT MERUGI JIKA RAMADHAN BERLALU DOSA BELUM DIAMPUNI

Disusun oleh : Azwir B. Chaniago

Salah satu nama yang disandarkan kepada Ramadhan adalah bulan ampunan karena sangatlah banyak ibadah bisa dilakukan dalam bulan Ramadhan yang memberikan kesempatan kepada hamba hamba Allah untuk penghapus dosa dan kesalahan. Diantaranya :

Pertama : Hadits dari Abu Hurairah. Rasulullah Salallahu 'alahi Wasallam bersabda :

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ، مُكَفِّرَاتُ مَا بَيْنَهُنَّ إِذَا اجْتُنِبَتِ الْكَبَائِرُ

Antara shalat yang lima waktu, antara jum’at yang satu dan jum’at berikutnya, antara Ramadhan yang satu dan Ramadhan berikutnya, di antara amalan-amalan tersebut akan diampuni dosa-dosa selama seseorang menjauhi dosa-dosa besar. (H.R Imam Muslim).

Kedua : Juga hadits dari Abu Hurairah. Rasulullah Salallahu 'alahi Wasallam bersabda : 

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari  dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah).

Yang dimaksud dengan iman di sini adalah meyakini wajibnya puasa yang dia lakukan. Sedangkan yang dimaksud dengan mengharapkan pahala atau ihtisab adalah keinginan mendapatkan balasan pahala dari Allah Ta’ala (Fath al Bari).

Ketiga : Juga  hadits dari Hurairah. Rasulullah Salallahu 'alahi Wasallam bersabda :

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ – رضي الله عنه – أَنَّ رَسُولَ اَللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – قَالَ: – مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا, غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Rasulullah Salllahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Jika seseorang melaksanakan shalat taraweh atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah akan diampuni dosa dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Keempat : Juga hadits dari Abu Hurairah. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : 

 مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إَيْمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Barang siapa berdiri (shalat) pada malam Lailatul Qadar atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim).

Saudaraku, ketika Allah Ta'ala melalui Rasul-Nya  memberikan kesempatan yang sangat banyak untuk MENGHAPUS DOSA DOSA di bulan Ramadhan antara lain sebagaimana disebutkan dalam empat hadits diatas maka SUNGGUH SANGAT MERUGI hamba hamba Allah yang ketika Ramadhan telah berlalu dosa dosanya BELUM DIAMPUNI.

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam beliau bersabda,

رَغِمَ أَنْفُ عَبْدٍ – أَوْ بَعُدَ – دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ فَلَمْ يُغْفَرْ لَهُ

Celakalah seorang hamba yang mendapati bulan Ramadhan kemudian Ramadhan berlalu dalam keadaan dosa-dosanya belum diampuni. H.R Imam Ahmad, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).

Al Hafidz al Munawi berkata : Makna hadits yang mulia ini adalah seorang hamba yang mengetahui seandainya dia menahan syahwatnya dalam sebulan (Ramadhan) di setiap tahun dan melakukan amalan khusus yang disyariatkan baginya yaitu puasa dan shalat taraweh maka akan DIAMPUNI DOSA DOSANYA YANG TELAH LALU. Namun dia menyia nyiakan dan tak mengerjakannya sampai Ramadhan berakhir. Maka dia menjadi HAMBA YANG CELAKA. (Faidhul Qadir).

Imam Ibnu Rajab al Hambali menukilkan perkataan ulama salaf : Barangsiapa yang tidak diampuni dosa-dosanya di bulan Ramadhan, maka tidak akan diampuni dosa-dosanya di bulan bulan lainnya. (Latha-if al-Ma’arif).

Oleh karena itu hamba hamba selalu  berusaha dengan sungguh sungguh memperbanyak amal di bulan Ramadhan terutama amalan amalan yang akan menghapus dosa dan juga yang mendatangkan pahala.

Wallahu A’lam. (3.271).

 

 

 

 

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar