BERPUASA DENGAN LANDASAN IMAN DAN MENGHARAP PAHALA
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Dengan kasih sayang-Nya, Allah Ta’ala mendatangkan Ramadhan setiap tahun untuk memberi kesempatan kepada orang orang beriman memperbanyak bekal berupa amal shalih sehingga BETUL BETUL MENJADI ORANG YANG BERUNTUNG di akhirat yaitu mendapatkan surga-Nya.
Cuma saja, ternyata sebagian manusia ADA YANG MERUGI DI BULAN RAMADHAN karena tak berusaha mengambil manfaat dari bulan Ramadhan yang penuh berkah dan ampunan. Sungguh di bulan Ramadhan Allah Ta’ala melalui Rasul-Nya telah menjanjikan banyak keuntungan dan keutamaan beramal padanya.
Diantara orang yang merugi ketika datang Ramadhan adalah : Tidak melakukan puasa dengan dasar iman dan mengharap pahala dari AllahTa’ala. Dan memang kita melihat bahwa sebagian manusia melaksanakan puasa seolah olah melakukan rutinitas menahan lapar dan haus di siang hari selama di bulan Ramadhan. Bahkan ada pula yang mungkin ikut ikutan, merasa tak nyaman kalau tak berpuasa karena orang orang disekitar pada berpuasa. Sebagian ikut berpuasa karena ingin lebih sehat dan lebih langsing.
Sungguh orang orang beriman dituntut dengan sebenar benarnya melaksanakan puasa atas dasar IMAN DAN MENGHARAP PAHALA dari Allah Ta’ala agar menjadi orang yang beruntung dengan puasanya. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Barangsiapa yang puasa Ramadhan karena iman dan mengharapkan pahala, akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. (H.R Imam Bukhari dan Imam Muslim, dari Abu Hurairah).
Dari makna hadits ini kita bisa mengambil pemahaman : Bahwa orang yang berpuasa bulan Ramadhan tapi tidak dengan dasar iman dan tidak untuk mengharap pahala maka puasanya tak mendatangkan ampunan baginya. Dan tentu sungguh MERUGI ketika seseorang ketika tak mendapat ampunan di bulan Ramadhan.
Ketahuilah bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam telah mengingatkan kita semua dalam sabda beliau :
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ رَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ ذُكِرْتُ عِنْدَهُ فَلَمْ يُصَلِّ عَلَيَّ
وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ دَخَلَ عَلَيْهِ رَمَضَانُ ثُمَّ انْسَلَخَ قَبْلَ أَنْ
يُغْفَرَ لَهُ وَرَغِمَ أَنْفُ رَجُلٍ أَدْرَكَ عِنْدَهُ أَبَوَاهُ الْكِبَرَ
فَلَمْ يُدْخِلَاهُ الْجَنَّةَ
Rasulullah Slallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Celakalah seseorang, (ketika) aku disebut di depannya dan ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku. Dan celakalah seseorang, Bulan Ramadhan menemuinya KEMUDIAN DIA KELUAR RAMADHAN SEBELUM MENDAPATKAN AMPUNAN. Dan celakalah seseorang yang kedua orang tuanya berusia lanjut namun kedua orang tuanya tidak dapat memasukkannya ke dalam Surga (karena tak berbakti kepada keduanya). H.R Imam at Tirmidzi).
Oleh karena itu mari kita isi bulan Ramadhan dengan sungguh sungguh beribadah, meluruskan niat, kita perkokoh IMAN DAN MENGHARAP PAHALA dan juga berharap dosa dosa kita diampuni Allah Ta’ala. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.597).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar