AMAL SHALIH YANG BESAR DAN KECIL MEMBERATKAN TIMBANGAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Sungguh di akhirat kelak, Allah Ta’ala akan menegakkan mizan untuk menimbang semua amal atau perbuatan baik dan perbuatan buruk hamba hamba-Nya selama berada di dunia. Allah Ta’ala berfirman :
وَنَضَعُ الْمَوَازِينَ الْقِسْطَ لِيَوْمِ الْقِيَامَةِ فَلَا تُظْلَمُ نَفْسٌ شَيْئًا ۖ وَإِنْ كَانَ مِثْقَالَ حَبَّةٍ مِنْ خَرْدَلٍ أَتَيْنَا بِهَا ۗ وَكَفَىٰ بِنَا حَاسِبِينَ
Dan Kami akan tegakkan timbangan yang adil pada hari Kiamat, sehingga tidak seorang pun yang dirugikan walaupun sedikit. Jika amalan itu hanya seberat biji sawi pun, pasti Kami akan mendatangkan (pahala) nya. Dan cukuplah Kami sebagai pembuat perhitungan. (Q.S al Anbiya’ 47).
Sungguh pemberat timbangan amal yang paling utama adalah amalan amalan wajib yang disebut dalam rukun Islam yang lima, yaitu : (1) Bersaksi bahwa tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan Allah. (2) mendirikan shalat. (3) Menunaikan zakat. (4) menunaikan haji ke Baitullah dan (5) berpuasa Ramadhan. (Lihat Shahih Bukhari no. 8 dan shahih Muslim no. 16)
Kelima hal ini adalah amal yang besar dan paling besar karena SIFATNYA FARDHU ATAU WAJIB. Tetapi selain itu, hamba hamba hamba janganlah mengabaikan amalan amal lainnya meskipun kelihatan (?) kecil dan tidak wajib. Semua pasti akan menambah berat timbangan amal seorang hamba di akhirat.
Diantara contohnya adalah membaca basmalah sebelum makan dan membaca hamdalah sesudahnya. Begitulah adab paling utama seorang muslim ketika hendak makan sebagaimana yang diajarkan Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam dalam sabda beliau :
إِذَا أَكَلَ أَحَدكُمْ طَعَامًا فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّه ، فَإِنْ نَسِيَ فِي أَوَّله فَلْيَقُلْ : بِسْمِ اللَّه فِي أَوَّله وَآخِره
Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia ucapkan : “Bismillah”. Jika ia lupa untuk menyebutnya, hendaklah ia mengucapkan : Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya). (H.R Abu Dawud, at Tirmidzi dan al Hakim).
Dari hadits diatas kita mengetahui bahwa BEGITU PENTING DAN BESAR MANFAATNYA membaca basmalah sebelum makan maka ketika lupa membacanya Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengajarkan bacaan pengganti yaitu : Bismillaahi fii awwalihi wa aakhirihi.
Selain itu, Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengajarkan kita
semua jika selesai makan dan minum
hendaklah memuji Allah Ta’ala yang telah memberi nikmat sehingga kita bisa
makan dan minum. Paling tidak kita disuruh membaca kalimat Alhamdulillah.
Berdasarkan hadits Anas bin Malik, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
إِنَّ اللَّهَ لَيَرْضَى عَنِ الْعَبْدِ أَنْ يَأْكُلَ الأَكْلَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا أَوْ يَشْرَبَ الشَّرْبَةَ فَيَحْمَدَهُ عَلَيْهَا
Sesungguhnya ALLAH TA’ALA RIDHA kepada hamba-Nya yang mengucapkan tahmid (alhamdulillah) sesudah makan dan minum. (H.R Imam Muslim).
Sungguh beruntung kita lahir dari keluarga muslim yang sejak kecil sudah diajarkan oleh orang tua untuk membaca basmalah sebelum makan dan membaca hamdalah sesudahnya. Cuma saja setelah dewasa ada banyak diantara saudara saudara kita yang lupa mengamalkanya.
Ketahuilah bahwa paling tidak, ada dua keutamaan yang bisa kita peroleh dari amalan yang kelihatan (?) kecil ini yaitu :
Pertama : Memberatkan timbangan amal di akhirat.
Sungguh, amalan amalan yang kecil pasti akan dibalas dan tentu akan memberatkan timbangan amal kebaikan seorang hamba di akhirat kelak. Allah Ta’ala berfirman :
فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ *
Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan seberat zarrah niscaya dia akan melihat (balasan) nya. (Q.S al Zalzalah 7).
Allah Ta’ala berfirman :
وَالْوَزْنُ يَوْمَئِذٍ الْحَقُّ ۚ فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَٰئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآيَاتِنَا يَظْلِمُونَ
Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran. Maka barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, MEREKA ITULAH ORANG YANG BERUNTUNG. Dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan) nya maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat ayat kami. (Q.S al A’raf 8-9).
Kedua : Termasuk perbuatan menghidupkan sunnah.
Membaca basmalah sebelum makan dan membaca hamdalah sesudahnya adalah sunnah Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasalam. Sungguh beruntung orang yang menghidupkan sunnah, yaitu sebagaimana dijelaskan dalam sabda beliau :
من أحيا سنتي فقد أحبني ومن أحبني كان معي في الجنة .
Barangsiapa yang menghidupkan sunnahku maka dia telah mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka dia akan bersamaku di surga. (H.R at Tirmidzi).
Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.532)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar