ADA JALAN AGAR UJIAN BERUPA MUSIBAH BISA LEBIH RINGAN
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Setiap saat ujian berupa musibah akan mendatangi kita yaitu kapan pun Allah Ta’ala berkehendak. Dan kenyataan akhir akhir ini sangatlah sering terjadi musibah di negeri kita dalam berbagai bentuknya. Diantaranya adalah banjir, tanah longsor, gempa, gunung mengeluarkan lahar panas atau pun dingin, debu vulkanik dan yang lainnya. Semuanya telah mendatangkan kerugian bagi manusia berupa harta benda bahkan jiwa.
Sungguh, ALLAH TA’ALA TELAH MENJELASKAN bahwa penyebab datangnya musibah adalah dosa dosa manusia, Allah Ta’ala berfirman :
ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ
Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). Q.S. ar Rum 41.
Syaikh as Sa’di berkata : Kerusakan penghidupan dan berkurangnya serta terjadi bencana seperti sakit dan musibah lainnya karena perbuatan dosa manusia. Agar mereka sadar bahwa dia disegerakan hukumannya di dunia agar mereka memperbaiki diri. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا أَصَابَكُمْ مِنْ مُصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتْ أَيْدِيكُمْ وَيَعْفُو عَنْ كَثِيرٍ
Dan musibah apa saja yang menimpa kamu adalah karena perbuatan tanganmu sendiri dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahanmu). Q.S asy Syuura 30.
Tentang surat asy Syuura ayat 30 , Imam Ibnu Katsir berkata : Wahai manusia, musibah apapun yang menimpa kalian, SEMATA MATA KARENA KEBURUKAN (DOSA) YANG KALIAN LAKUKAN.
“Dan Allah memaafkan banyak (dari kesalahan kalian)” maksudnya adalah memaafkan dosa dosa kalian. Maka Dia tidak membalasnya dengan siksaan, bahkan memaafkannya. Dan sekiranya Allah menyiksa manusia disebabkan perbuatannya niscaya Dia tidak akan meninggalkan diatas muka bumi suatu makhluk melata pun. (Tafsir Ibnu Katsir).
Ibnu Qayyim al Jauziyah rahimahullah mengatakan : Di antara akibat dari berbuat dosa adalah menghilangkan nikmat dan akibat dosa adalah mendatangkan bencana (musibah). Oleh karena itu, hilangnya suatu nikmat dari seorang hamba adalah karena dosa. Begitu pula datangnya berbagai musibah juga disebabkan oleh dosa. (Al Jawabul Kaafi)
Sungguh, ada beberapa jalan yang bisa dilakukan hamba hamba Allah agar musibah yang datang menjadi ringan, diantaranya adalah :
Pertama : Banyak memohon ampun dan bertaubat.
Ketika Allah Ta’ala mengingatkan bahwa MUSIBAH ITU TERSEBAB KESALAHAN DAN DAN DOSA DOSA KITA maka PERBANYAK MEMOHON AMPUN DAN BERTAUBAT kepada Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman :
وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ
Dan tidaklah (pula) akan mengadzab mereka, sedang mereka memohon ampun. (Q.S al Anfal 33).
Syaikh as Sa’di berkata tentang ayat ini : Ini adalah pencegah adzab dari mereka padahal sebab sebab turunnya adzab telah terpenuhi. (Tafsir Taisir Karimir Rahman)
Ali bin Abi Thalib berkata :Tidaklah musibah tersebut turun melainkan karena dosa. Oleh karena itu, tidaklah bisa musibah tersebut hilang melainkan dengan taubat. (Al Jawabul Kaafi).
Kedua : Sungguh sungguh berhenti dari perbuatan dosa dan maksiat.
Ketika Allah Ta’ala mengingatkan bahwa MUSIBAH ITU TERSEBAB KESALAHAN DAN DAN DOSA maka hamba hamba Allah tentu harus berusaha dengan sungguh sungguh untuk berhenti dari perbuatan dosa dan maksiat. Cuma saja terkadang jatuh juga kepada dosa. Ini bisa disebabkan hawa nafsu yang cenderung kepada keburukan atau digelincirkan syaithan.
Nah, jika seorang hamba terjatuh kepada keburukan atau dosa, ikutilah dengan perbuatan baik atau amal shalih untuk menghapus dosa. Allah Ta’ala berfirman :
وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ
Dan laksanakanlah shalat pada kedua ujung siang (pagi dan petang) dan pada bagian permulaan malam. PERBUATAN PERBUATAN BAIK ITU MENGHAPUS KESALAHAN KESALAHAN. Itulah peringatan bagi orang orang yang selalu mengingat (Allah). Q.S Huud 114.
Syaikh as Sa’di berkata : Maksudnya shalat lima waktu ini dan shalat shalat sunnah yang mengikutinya adalah TERMASUK KEBAIKAN YANG PALING BESAR. Disamping itu ia adalah kebaikan yang mendekatkan kepada Allah Ta’ala dan mengundang pahala. Ia JUGA MENGHAPUS KEBURUKAN DAN MENGHILANGKANNYA. Yang dimaksud adalah dosa dosa kecil. (Tafsir Taisir Karimir Rahman).
Perkara ini juga dijelaskan Rasulullah dalam sabda beliau :
عَنْ أَبِي ذَرّ جُنْدُبْ بْنِ جُنَادَةَ وَأَبِي عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذ بْن جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ
Dari Abu Dzar, Jundub bin Junadah dan Abu Abdurrahman, Mu’az bin Jabal radhiallahuanhuma dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam beliau bersabda : Bertakwalah kepada Allah dimana saja kamu berada, IRINGILAH KEBURUKAN DENGAN KEBAIKAN NISCAYA MENGHAPUSNYA dan pergauilah manusia dengan akhlak yang baik. (H.R at Tirmidzi).
Itulah sebagian jalan agar ujian berupa musibah bisa lebih ringan. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.543).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar