JANGAN TERHALANG BERSEDEKAH KARENA MEMILIKI HARTA SEDIKIT
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Berinfak ataupun bersedekah adalah satu amalan yang BETUL BETUL SANGAT DIANJURKAN dalam syariat Islam. Sungguh sangatlah banyak kebaikan yang akan diperoleh orang yang membiasakan dirinya berinfak dan bersedekah untuk orang yang membutuhkan. Diantara keutamaannya sebagaimana Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda :
الصَّدَقَةُ تُطْفِئُ الْخَطِيئَةَ كَمَا يُطْفِئُ الْمَاءُ النَّارَ وَالْحَسَدُ يَأْكُلُ الْحَسَنَاتِ كَمَا تَأْكُلُ النَّارُ الْحَطَبَ
Sedekah itu akan menghapuskan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api. Hasad akan memakan kebaikan sebagaimana api melahap kayu bakar. (H.R al Baihaqi dalam Syu’abul Iman)
Imam Fudhail bin Iyadh berkata : Mereka (orang orang miskin yang kita beri sedekah) membawa perbekalan perbekalan kita menuju akhirat tanpa upah sedikitpun hingga mereka meletakkannya (sedekah kita) diatas timbangan (amal kita) di hadapan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tersebab keutamaan yang banyak maka ada saudara saudara kita yang melazimkan dirinya untuk berinfak dan bersedekah. Cuma saja ada sebagian yang terhalang untuk bersedekah karena merasa tak memiliki harta yang banyak.
Nah, ketika seseorang mau bersedekah setelah memiliki harta yang banyak lalu datang pertanyaan : BERAPA HARTA YANG DIANGGAP BANYAK sehingga mau bersedekah ?. Sungguh pertanyaan ini tak mudah dijawab. Terpulang kepada masing masing individu diantaranya tergantung SEBERAPA BESAR HATI SESEORANG ITU TERPAUT KEPADA HARTA. Ketika hati seseorang terpaut kuat dengan harta dunia maka harta seberapapun yang dimilikinya terasa masih kurang. Ini fakta. Lalu terhalang untuk bersedekah.
Sungguh bersedekah itu dianjurkan dalam keadaan sempit dan lapang. Ingatlah firman Allah yang menjelaskan bahwa salah satu tanda ORANG BERTAKWA adalah bersedekah atau berinfak ketika sempit dan ketika lapang
الَّذِينَ يُنْفِقُونَ فِي السَّرَّاءِ وَالضَّرَّاءِ وَالْكَاظِمِينَ الْغَيْظَ وَالْعَافِينَ عَنِ النَّاسِ ۗ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ
(Orang yang bertakwa adalah) orang yang menafkahkan hartanya dalam KEADAAN LAPANG ATAU DALAM KEADAAN SEMPIT, menahan amarahnya dan suka memaafkan kesalahan manusia. Dan Allah menyukai orang orang yang berbuat baik. (Q.S Ali Imran 134).
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan dalam sabda beliau bahwa sedekah paling utama adalah sedekah orang yang tidak memiliki banyak harta :
أَفْضَلُ الصَّدَقَةِ جُهْدُ الْمُقِلِّ وَ ابْدَأْ بِمَنْ تَعُوْلُ
Sedekah yang paling utama adalah sedekahnya orang yang kekurangan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung. (HR. Abu Dawud, Imam Ahmad, Hakim dan yang selainnya, dishahihkan oleh Syaikh al Albani).
Kemudian dalam satu hadits disebutkan pula bahwa Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam bersabda tentang sedekah yang tidak seberapa dari orang yang memiliki sedikit harta tapi bisa mengungguli nilai sedekah yang banyak dari orang yang memiliki harta yang berlimpah. Beliau bersabda :
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ سَبَقَ دِرْهَمٌ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ قَالُوا وَكَيْفَ
قَالَ كَانَ لِرَجُلٍ دِرْهَمَانِ تَصَدَّقَ بِأَحَدِهِمَا وَانْطَلَقَ رَجُلٌ إِلَى عُرْضِ مَالِهِ فَأَخَذَ مِنْهُ مِائَةَ أَلْفِ دِرْهَمٍ فَتَصَدَّقَ بِهَا
Dari Abu Hurairah, Nabi Shalallahu ‘alaihi Wasallam bersabda : Satu dirham dapat mengungguli seratus ribu dirham. Lalu ada yang bertanya : Bagaimana itu bisa terjadi wahai Rasulullah ?. Beliau bersabda : Ada seorang yang memiliki dua dirham lalu mengambil satu dirham untuk disedekahkan. Ada pula seseorang memiliki harta yang banyak sekali, lalu ia mengambil dari kantongnya seratus ribu dirham untuk disedekahkan. (H.R an Nasai).
Oleh karena itu, hamba hamba Allah ketika memiliki sedikit harta tetaplah bersedekah meskipun tidak banyak. Insya Allah bernilai di sisi Allah Ta’ala. Wallahu A’lam. (2.483).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar