KESALAHAN DIHAPUS DAN DOSA DIAMPUNI DENGAN BERWUDHU’
Disusun oleh : Azwir B. Chaniago
Ketika seseorang hendak melakukan shalat maka wajiblah baginya berwudhu’, yaitu sebagaimana firman Allah Ta’ala :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ ۚ
Wahai orang orang yang beriman !. Apabila kamu hendak melaksanakan shalat maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku dan sapulah kepalamu dan (basuhlah) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. (Q.S al Maidah 6).
Ketahuilah saudaraku bahwa ketika kita berwudhu’, dengan kasih sayang-Nya, Allah Ta’ala menghapus kesalahan dan mengampuni dosa dosa kita. Rasulullah Salallahu ‘alaihi Wasallam mengabarkan yang demikian melalui sabda beliau :
مَا مِنْكُمْ رَجُلٌ يُقَرِّبُ وَضُوءَهُ فَيَتَمَضْمَضُ، وَيَسْتَنْشِقُ فَيَنْتَثِرُ إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ، وَفِيهِ وَخَيَاشِيمِهِ، ثُمَّ إِذَا غَسَلَ وَجْهَهُ كَمَا أَمَرَهُ اللهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا وَجْهِهِ مِنْ أَطْرَافِ لِحْيَتِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ يَدَيْهِ إِلَى الْمِرْفَقَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا يَدَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَمْسَحُ رَأْسَهُ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رَأْسِهِ مِنْ أَطْرَافِ شَعْرِهِ مَعَ الْمَاءِ، ثُمَّ يَغْسِلُ قَدَمَيْهِ إِلَى الْكَعْبَيْنِ، إِلَّا خَرَّتْ خَطَايَا رِجْلَيْهِ مِنْ أَنَامِلِهِ مَعَ الْمَاءِ، فَإِنْ هُوَ قَامَ فَصَلَّى، فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ وَمَجَّدَهُ بِالَّذِي هُوَ لَهُ أَهْلٌ، وَفَرَّغَ قَلْبَهُ لِلَّهِ، إِلَّا انْصَرَفَ مِنْ خَطِيئَتِهِ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ وَلَدَتْهُ أُمُّهُ
Tidak ada seorang pun diantara yang mendekatkan air wudhu’-nya lalu dia berkumur, memasukkan air ke hidungnya lalu mengeluarkannya kecuali akan berjatuhan kesalahan kesalahan wajahnya, kesalahan-kesalahan mulutnya dan kesalahan-kesalahan hidungnya.
Jika dia mencuci wajahnya sebagaimana yang diperintahkan oleh Allah, kesalahan-kesalahan wajahnya akan berjatuhan bersama tetesan air dari ujung jenggotnya.
Kemudian mencuci kedua tangannya sampai siku, kecuali kesalahan-kesalahan tangannya akan berjatuhan bersama air lewat jari-jemarinya. Kemudian jika ia mengusap kepala, maka kesalahan-kesalahan kepalanya akan berjatuhan melalui ujung rambutnya bersama air.
Lalu jika dia mencuci kakinya sampai mata kaki, maka kesalahan kedua kakinya akan berjatuhan melalui jari-jari kakinya bersama tetesan air. Jika kemudian, ia berdiri lalu shalat, kemudian dia memuji Allah menyanjung dan mengagungkan-Nya dengan pujian dan sanjungan yang menjadi hak-Nya dan mengosongkan hatinya (kecuali) hanya untuk Allah kecuali dia terlepas dari kesalahan kesalahannya seperti pada hari ia dilahirkan dari perut ibunya. (Muttafaqun ’alaihi).
Dalam hadits lain Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
لَا يَتَوَضَّأُ رَجُلٌ فَيُحْسِنُ وُضُوءَهُ ثُمَّ يُصَلِّي الصَّلَاةَ إِلَّا غُفِرَ لَهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ الصَّلَاةِ الَّتِي تَلِيهَا
Tidaklah seorang muslim berwudhu lalu ia menyempurnakan wudhu'-nya dan melaksanakan shalat, kecuali Allah akan MENGAMPUNI DOSA DOSA yang dilakukannnya antara shalat yang dia kerjakan itu sampai dengan shalat berikutnya. (Muttafaqun ’alaihi)
Oleh karena itu, mari kita jaga dan kita sempurnakan wudhu’ terutama sekali ketika hendak shalat. Dan kita bermohon agar kesalahan kita dihapus dan dosa dosa kita diampuni. Insya Allah ada manfaatnya bagi kita semua. Wallahu A’lam. (2.262).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar